Lora se-Madura Bertekad Menangkan Jokowi-KH Ma'ruf
A
A
A
SAMPANG - Pilpres 2014, suara Joko Widodo (Jokowi) yang berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK), kalah telak di Madura, Jawa Timur (Jatim). Hasil itu akan dijadikan cambuk bagi para kiai dan lora atau gus se-Madura untuk membalikkan keadaan.
Ya, kiai dan lora se-Madura bertekad memenangkan Joko Widodo yang berpasangan KH Ma’ruf Amin di Pilpres 17 April mendatang. Hal itu terungkap dalam acara Silaturahmi Lora se-Madura bersama putra Kiai Ma’ruf Amin, yakni Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin di Sampang, Madura, Sabtu (16/2/2019).
Dalam acara yang dihadiri puluhan Lora se-Madura itu, Gus Oqi-panggilan akrab putra Kiai Ma'ruf Amin berharap, Pilpres 2019 menjadi ajang ijtihad dan jihad khususnya bagi warga Nahdlatul Ulama (NU).
"Sebenarnya ikut memilih pemimpin sudah bagian dari ijtihad dan jihad. Apalagi, memilih pemimpin yang jelas berjuang untuk kepentingan warga NU,” ujar Gus Oqi.
Menurut putra kelima cawapres nomor urut 01 itu, mayoritas warga Madura adalah pengikut Aswaja. Namun Gus Oqi tidak heran jika Jokowi-JK di Pilpres 2014 lima tahun lalu kalah. Pasalnya, saat itu warga Madura tidak memiliki sosok NU yang harus diperjuangan.
"Kalau sekarang ada Abah (KH Ma'ruf Amin) yang sejauh ini menjadi simbol NU. Dan, saya pastikan, Abah bersedia menjadi cawapres semata-mata untuk memperjuangkan kepentingan NU," ucapnya.
Gus Oqi juga menjelaskan, bahwa di Pilpres tahun ini, bukan sekadar pertarungan Jokowi-KMA dengan Prabowo-Sandiaga. Tetapi lebih dari itu. Di Pilpres ini bisa dibilang pertarungan ideologi NU dengan kelompok radikal yang nyata berada di barisan paslon nomor urut 02.
"Kemarin saya sowan ke Kiai Anwar (KH Anwar Iskandar, Pengasuh Ponpes Al Amien, Lirboyo, Kediri). Beliau juga mengatakan bahwa di Pilpres kali ini banyak yang dipertaruhkan, termasuk ideologi NU. Kiai Anwar juga berharap warga NU bersatu untuk memenangkan 01 agar NU, NKRI ini selamat dari ancaman kelompok radikal," kata Gus Oqi yang juga Ketua Pembina Master C19 Portal KMA ini.
Sementara Direktur Master C19 Portal KMA, Doddy Dwi Nugroho mengaku senang mendengar Lora se-Madura telah membulatkan tekad memenangkan paslon nomor urut 01. Doddy meyakini, para Lora bisa mengajak para santri dan warga NU untuk memilih nomor urut 01 di Pilpres nanti.
"Kami (Master C19 Portal KMA) memang harus merangkul para Gus atau Lora untuk bersama-sama memenangkan KMA. Setelah berkeliling Jawa Timur, kami akan ke Sulawesi Selatan. Di sana kami juga akan memantapkan simpul-simpul NU memenangkan KMA," tandasnya.
Di hadapan Gus Oqi, salah satu Lora dari Pamekasan mengakui tidak mudah membalikkan suara Pilpres 2014. Akan tetapi, dia meyakini pada Pilpres 2019 mendatang, Jokowi – KMA akan menang.
"Insya Allah Gus, di Pilpres nanti, Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin akan menang di Pamekasan," pungkasnya.
Ya, kiai dan lora se-Madura bertekad memenangkan Joko Widodo yang berpasangan KH Ma’ruf Amin di Pilpres 17 April mendatang. Hal itu terungkap dalam acara Silaturahmi Lora se-Madura bersama putra Kiai Ma’ruf Amin, yakni Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin di Sampang, Madura, Sabtu (16/2/2019).
Dalam acara yang dihadiri puluhan Lora se-Madura itu, Gus Oqi-panggilan akrab putra Kiai Ma'ruf Amin berharap, Pilpres 2019 menjadi ajang ijtihad dan jihad khususnya bagi warga Nahdlatul Ulama (NU).
"Sebenarnya ikut memilih pemimpin sudah bagian dari ijtihad dan jihad. Apalagi, memilih pemimpin yang jelas berjuang untuk kepentingan warga NU,” ujar Gus Oqi.
Menurut putra kelima cawapres nomor urut 01 itu, mayoritas warga Madura adalah pengikut Aswaja. Namun Gus Oqi tidak heran jika Jokowi-JK di Pilpres 2014 lima tahun lalu kalah. Pasalnya, saat itu warga Madura tidak memiliki sosok NU yang harus diperjuangan.
"Kalau sekarang ada Abah (KH Ma'ruf Amin) yang sejauh ini menjadi simbol NU. Dan, saya pastikan, Abah bersedia menjadi cawapres semata-mata untuk memperjuangkan kepentingan NU," ucapnya.
Gus Oqi juga menjelaskan, bahwa di Pilpres tahun ini, bukan sekadar pertarungan Jokowi-KMA dengan Prabowo-Sandiaga. Tetapi lebih dari itu. Di Pilpres ini bisa dibilang pertarungan ideologi NU dengan kelompok radikal yang nyata berada di barisan paslon nomor urut 02.
"Kemarin saya sowan ke Kiai Anwar (KH Anwar Iskandar, Pengasuh Ponpes Al Amien, Lirboyo, Kediri). Beliau juga mengatakan bahwa di Pilpres kali ini banyak yang dipertaruhkan, termasuk ideologi NU. Kiai Anwar juga berharap warga NU bersatu untuk memenangkan 01 agar NU, NKRI ini selamat dari ancaman kelompok radikal," kata Gus Oqi yang juga Ketua Pembina Master C19 Portal KMA ini.
Sementara Direktur Master C19 Portal KMA, Doddy Dwi Nugroho mengaku senang mendengar Lora se-Madura telah membulatkan tekad memenangkan paslon nomor urut 01. Doddy meyakini, para Lora bisa mengajak para santri dan warga NU untuk memilih nomor urut 01 di Pilpres nanti.
"Kami (Master C19 Portal KMA) memang harus merangkul para Gus atau Lora untuk bersama-sama memenangkan KMA. Setelah berkeliling Jawa Timur, kami akan ke Sulawesi Selatan. Di sana kami juga akan memantapkan simpul-simpul NU memenangkan KMA," tandasnya.
Di hadapan Gus Oqi, salah satu Lora dari Pamekasan mengakui tidak mudah membalikkan suara Pilpres 2014. Akan tetapi, dia meyakini pada Pilpres 2019 mendatang, Jokowi – KMA akan menang.
"Insya Allah Gus, di Pilpres nanti, Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin akan menang di Pamekasan," pungkasnya.
(maf)