Tuding Jokowi Pakai Konsultan Asing, Kubu Prabowo Dianggap Sebar Hoaks
A
A
A
JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan nomor urut 01 Jokowi-KH Ma'ruf Amin menyebut kubu pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno, kembali menyebar informasi bohong alias hoaks, karena menuding Jokowi menggunakan konsultan asing.
"Walaupun diberi tambahan permintaan klarifikasi, tapi jelas BPN menuduh Pak Jokowi memakai konsultan asing," ujar Juru Bicara TKN pasangan nomor urut 01 Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, rilisnya, Rabu (6/2/2019).
Ace menganggap hoaks Jokowi pakai konsultan asing adalah isu yang di daur ulang. Isu hoaks mengenai Stanley Greenberg pernah muncul dalam Pilpres 2014. Isu hoaks itu dikembangkan oleh kubu Prabowo untuk menyebut apa yg dilakukan oleh Jokowi sebagai pencitraan.
"Tapi isu hoaks itu tidak laku karena memang hoaks, fiksi dan tidak berdasarkan fakta. Tahun 2019, BPN mengangkat isu hoaks ini karena mereka terdesak oleh opini publik bahwa Prabowo menyewa banyak konsultan asing," ujarnya. ( Baca juga: Pihak Prabowo-Sandi Sesalkan Tuduhan Jokowi Propaganda Ala Rusia )
Menurut Ace, di era keterbukaan seperti sekarang ini, BPN Prabowo-Sandi justru tidak bisa mengelak dengan banyaknya jejak digital kehadiran konsultan asing di kubu mereka. Menurut Politikus Partai Golkar ini, jejak digital itu bisa ditemukan dengan mudah dalam bentuk foto, video, maupun informasi-informasi di sosial media.
"Jejak digital bisa ditemukan dalam pengakuan Rob Allyn yang mengakui menjadi bagian tim pemenangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014. Jejak Rob Allyn tidak hanya pada Pilpres 2014 tapi kuat indikasi dipakai lagi oleh kubu Prabowo pada Pilpres 2019 ," pungkasnya.
"Walaupun diberi tambahan permintaan klarifikasi, tapi jelas BPN menuduh Pak Jokowi memakai konsultan asing," ujar Juru Bicara TKN pasangan nomor urut 01 Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, rilisnya, Rabu (6/2/2019).
Ace menganggap hoaks Jokowi pakai konsultan asing adalah isu yang di daur ulang. Isu hoaks mengenai Stanley Greenberg pernah muncul dalam Pilpres 2014. Isu hoaks itu dikembangkan oleh kubu Prabowo untuk menyebut apa yg dilakukan oleh Jokowi sebagai pencitraan.
"Tapi isu hoaks itu tidak laku karena memang hoaks, fiksi dan tidak berdasarkan fakta. Tahun 2019, BPN mengangkat isu hoaks ini karena mereka terdesak oleh opini publik bahwa Prabowo menyewa banyak konsultan asing," ujarnya. ( Baca juga: Pihak Prabowo-Sandi Sesalkan Tuduhan Jokowi Propaganda Ala Rusia )
Menurut Ace, di era keterbukaan seperti sekarang ini, BPN Prabowo-Sandi justru tidak bisa mengelak dengan banyaknya jejak digital kehadiran konsultan asing di kubu mereka. Menurut Politikus Partai Golkar ini, jejak digital itu bisa ditemukan dengan mudah dalam bentuk foto, video, maupun informasi-informasi di sosial media.
"Jejak digital bisa ditemukan dalam pengakuan Rob Allyn yang mengakui menjadi bagian tim pemenangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014. Jejak Rob Allyn tidak hanya pada Pilpres 2014 tapi kuat indikasi dipakai lagi oleh kubu Prabowo pada Pilpres 2019 ," pungkasnya.
(thm)