Kapolri Sebut Satpam Ibarat Pendekar Sunyi
A
A
A
JAKARTA - JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian memimpin upacara HUT ke-38 Satpam Tahun 2018 di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (6/2/2019). Kapolri menyebut satpam bukanlah profesi biasa. Satpam merupakan profesi mulia dan luhur yang turut andil membantu Polri dalam menjaga keamanan negara.
Selama 38 tahun berdiri, satpam telah banyak melakukan aksi-aksi nyata di bidang keamanan, namun seringkali luput dari perhatian publik maupun perhatian polisi. "Mereka bagaikan the silent warrior yaitu pendekar-pendekar sunyi," katanya.
Menurut Kapolri, menciptakan atau menjaga situasi keamanan sama seperti menjaga kesehatan. Artinya ketika penyakit belum datang, kondisi kesehatan sering diabaikan. Baru ketika penyakit datang segala cara dilakukan untuk segera sembuh sampai rela mengeluarkan biaya banyak.
"Kami berharap satpam harus bisa turut serta dalam menjaga situasi kondusif dalam pengamanan pemilu tahun 2019, bersama-sama dengan TNI-Polri menciptakan pemilu yang aman dan damai," tandas mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Di akhir amanatnya Kapolri menyampaikan, bahwa sektor keamanan sangatlah penting. Hampir semua instansi atau perusahaan membutuhkan jasa pengamanan. Namun ilmu maupun pengetahuan khusus tentang keamanan masih banyak diperoleh diluar negeri. "Oleh sebab itu sudah saatnya kita membangun sendiri Universitas Keamanan," tambahnya.
Sebelum upacara, seluruh hadirin diminta mengheningkan cipta atas wafatnya Jenderal Pol (Purn) Awaloedin Djamin di RS Medistra, Jakarta, Kamis (31/2/2019. "Beliau merupakan bapak pendiri Satpam Indonesia. Guna mengenang jasa-jasa beliau yang telah membentuk dan mengembangkan satpam, marilah kita bersama-sama mengheningkan cipta," ujar Kapolri.
Pada kegiatan tersebut Kapolri juga memberikan penghargaan kepada 9 satpam yang berprestasi. Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakapolri beserta pejabat utama Mabes Polri, sesepuh Polri yang intens dalam bidang Satpam seperti Komjen Pol (Purn) Moch Sofjan Jacoeb, Komjen Pol (Purn) Ahwil Luthan. Kemudian hadir Presiden Direktur PT Astra Internasional Bapak Pongki Pamungkas, dan Para Pimpinan Asosiasi Satpam.
Selama 38 tahun berdiri, satpam telah banyak melakukan aksi-aksi nyata di bidang keamanan, namun seringkali luput dari perhatian publik maupun perhatian polisi. "Mereka bagaikan the silent warrior yaitu pendekar-pendekar sunyi," katanya.
Menurut Kapolri, menciptakan atau menjaga situasi keamanan sama seperti menjaga kesehatan. Artinya ketika penyakit belum datang, kondisi kesehatan sering diabaikan. Baru ketika penyakit datang segala cara dilakukan untuk segera sembuh sampai rela mengeluarkan biaya banyak.
"Kami berharap satpam harus bisa turut serta dalam menjaga situasi kondusif dalam pengamanan pemilu tahun 2019, bersama-sama dengan TNI-Polri menciptakan pemilu yang aman dan damai," tandas mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Di akhir amanatnya Kapolri menyampaikan, bahwa sektor keamanan sangatlah penting. Hampir semua instansi atau perusahaan membutuhkan jasa pengamanan. Namun ilmu maupun pengetahuan khusus tentang keamanan masih banyak diperoleh diluar negeri. "Oleh sebab itu sudah saatnya kita membangun sendiri Universitas Keamanan," tambahnya.
Sebelum upacara, seluruh hadirin diminta mengheningkan cipta atas wafatnya Jenderal Pol (Purn) Awaloedin Djamin di RS Medistra, Jakarta, Kamis (31/2/2019. "Beliau merupakan bapak pendiri Satpam Indonesia. Guna mengenang jasa-jasa beliau yang telah membentuk dan mengembangkan satpam, marilah kita bersama-sama mengheningkan cipta," ujar Kapolri.
Pada kegiatan tersebut Kapolri juga memberikan penghargaan kepada 9 satpam yang berprestasi. Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakapolri beserta pejabat utama Mabes Polri, sesepuh Polri yang intens dalam bidang Satpam seperti Komjen Pol (Purn) Moch Sofjan Jacoeb, Komjen Pol (Purn) Ahwil Luthan. Kemudian hadir Presiden Direktur PT Astra Internasional Bapak Pongki Pamungkas, dan Para Pimpinan Asosiasi Satpam.
(poe)