Pasca Debat, Sumbangan Masyarakat untuk Prabowo-Sandi Meningkat
A
A
A
JAKARTA - Sumbangan masyarakat untuk dana kampanye Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meningkat signifikan pasca debat perdana Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019. Hal itu terungkap dalam laporan perkembangan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye Pasangan Prabowo-Sandi yang diumumkan hari ini.
Wakil Bendahara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi , Satrio Dimas mengatakan bahwa total sumbangan masyarakat pada Desember lalu sebesar Rp144 juta. "Pasca debat pilpres perdana alhamdulillah animo masyarakat semakin meningkat, sehingga di Januari ini kami menerima Rp246 juta. Tentunya ini kami syukuri dan akan kami pertanggungjawabkan," ujar Satrio di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (31/1/2019).
(Baca juga: Strategi Koalisi Prabowo-Sandi Loloskan Caleg ke Parlemen )
Selain itu, sumbangan dana kampanye juga berasal dari Prabowo Subianto sebesar Rp34,4 miliar dan Sandiaga Uno sebesar Rp63,3 miliar. "Total penerimaan dana kampanye per Januari adalah Rp99,7 miliar. Sementara pengeluaran dana kampanye sebesar Rp83,2 miliar," katanya.
Sementara itu, Sandiaga Uno mengapresiasi kepada masyarakat yang ikut memberikan sumbangan uang untuk dana kampanyenya. Sandi melanjutkan antusiasme masyarakat dalam memberikan sumbangan perjuangan bagi Prabowo-Sandi terus meningkat di tiap kunjungannya.
(Baca juga: Ribuan Purnawirawan TNI/Polri Temui Prabowo Subianto di Hambalang )
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu pun menceritakan tentang ada seorang guru honorer yang menyumbangkan sebagian pendapatan yang minim. Selain itu, kata dia, ada pula seorang anak bernama Salman Alfarisi yang memberikan seluruh uang di celengannya, serta pelukis di Jakarta Barat yang menyumbangkan 10% dari nilai lukisannya untuk perjuangan Prabowo-Sandi.
"Saya lihat semakin hari semakin banyak yang menyumbang dan kita bersyukur bahwa ini adalah sebuah hal yang berbeda sekali. Bahwa politisi biasanya nyawer, kalau sekarang kita yang diberikan amplop, plastik atau besek yang isinya sumbangan dana perjuangan," imbuh Sandiaga.
Maka itu, pihaknya berkomitmen untuk mengumumkan laporan tiap akhir bulan sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas. "Bahwa kalau kita kerja keras, masyarakat akan berpartisipasi dan memberikan dukungan kepada kita," pungkasnya.
Wakil Bendahara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi , Satrio Dimas mengatakan bahwa total sumbangan masyarakat pada Desember lalu sebesar Rp144 juta. "Pasca debat pilpres perdana alhamdulillah animo masyarakat semakin meningkat, sehingga di Januari ini kami menerima Rp246 juta. Tentunya ini kami syukuri dan akan kami pertanggungjawabkan," ujar Satrio di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (31/1/2019).
(Baca juga: Strategi Koalisi Prabowo-Sandi Loloskan Caleg ke Parlemen )
Selain itu, sumbangan dana kampanye juga berasal dari Prabowo Subianto sebesar Rp34,4 miliar dan Sandiaga Uno sebesar Rp63,3 miliar. "Total penerimaan dana kampanye per Januari adalah Rp99,7 miliar. Sementara pengeluaran dana kampanye sebesar Rp83,2 miliar," katanya.
Sementara itu, Sandiaga Uno mengapresiasi kepada masyarakat yang ikut memberikan sumbangan uang untuk dana kampanyenya. Sandi melanjutkan antusiasme masyarakat dalam memberikan sumbangan perjuangan bagi Prabowo-Sandi terus meningkat di tiap kunjungannya.
(Baca juga: Ribuan Purnawirawan TNI/Polri Temui Prabowo Subianto di Hambalang )
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu pun menceritakan tentang ada seorang guru honorer yang menyumbangkan sebagian pendapatan yang minim. Selain itu, kata dia, ada pula seorang anak bernama Salman Alfarisi yang memberikan seluruh uang di celengannya, serta pelukis di Jakarta Barat yang menyumbangkan 10% dari nilai lukisannya untuk perjuangan Prabowo-Sandi.
"Saya lihat semakin hari semakin banyak yang menyumbang dan kita bersyukur bahwa ini adalah sebuah hal yang berbeda sekali. Bahwa politisi biasanya nyawer, kalau sekarang kita yang diberikan amplop, plastik atau besek yang isinya sumbangan dana perjuangan," imbuh Sandiaga.
Maka itu, pihaknya berkomitmen untuk mengumumkan laporan tiap akhir bulan sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas. "Bahwa kalau kita kerja keras, masyarakat akan berpartisipasi dan memberikan dukungan kepada kita," pungkasnya.
(kri)