PBB Pastikan Dukung Jokowi pada Pilpres 2019
A
A
A
JAKARTA - Koalisi dukungan terhadap Pasangan Calon Presiden Jokowi-Ma’ruf Amin kian menguat. Partai Bulan Bintang (PBB) memastikan akan mendukung paslon nomor 1 itu.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum PBB Yuzsril Ihza Mahendra. Dia menegaskan keputusan itu sesuai dengan keputusan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas). (Baca Juga: Sikap Dukungan PBB ke Capres, Yusril: DPP yang Berwenang Memutuskan)
"Sesuai dengan AD/ART partai, bahwa kewenangan untuk memutuskan pasangan calon presiden dan wakil presiden melalui rapat pleno dari dewan pimpinan pusat," ujar Yusril di Hotel Mercure, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (27/1/2019).
Meski begitu, Yusril menghormati perbedaan pilihan pada Pilpres 2019 mendatang. Pihaknya juga tidak menyalahkan pilihan pada setiap kader partai. (Baca Juga: Yusril Ungkap Tidak Ada Caleg PBB Poros Mekkah )
"Artinya memang kalau putusan sudah diberikan dukungan politik kepada bapak Jokowi dan Ma’ruf. Tapi kalau ada beda pilihan dan dukungan, tidak dipermasalahkan oleh PBB. Tapi itu merupakan pilihan pribadi dan dukungan pribadi. Dan ekspresinya tidak boleh atas nama institusi partai,” katanya.
Lepas dari itu, dirinya menginstruksikan agar seluruh mesin partai agar mentaati putusan yang diambil. Ia menegaskan setiap caleg yang duduk dibangku legislatif adalah partai, bukan yang lain.
“Jadi keputusan udah diambil diharapkan semua taat pada putusan. Tapi kami tetap mentolerir beda pendapat di partai,” tegasnya. (Baca Juga: Yusril Tegaskan PBB Tidak Mungkin Netral pada Pilpres 2019 )
PBB kini menerjunkan 15 ribu orang caleg yang tersebar di sejumlah wilayah. Dengan perincian di dewan pimpinan pusat ada 497 orang, caleg provinsi dan kabupaten 14500 orang.
Ia juga tidak memberikan sanksi kepada caleg yang berbeda pilihan. Dirinya mengimbau agar para kader untuk tetap baik kepada partai.
"Jangan serang menyerang, caci maki, fitnah. Tidak sepantasnya hal itu dilakukan. Saya pikir mayoritas PBB diam dan sopan, tapi ada juga yang suaranya lantang," tutupnya.
Lebih lanjut, Yusril mengatakan, 80 caleg di berbagai daerah diketahui berbeda pandangan. Meskipun berbeda ia mengatakan partai tetap satu.
"Jadi tidak ada sanksi apa-apa. Tapi tetap itu atas nama pribadi-pribadi bukan atas nama organ partai. Kita tahu persis ya jumlahnya berapa yang punya pendapat berbeda itu," jelasnya.
Bahkan diakuinya 80 caleg beda pendapat itu mendeklarasikan poros Mekkah yang mendukung pasangan no 2 Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019 nanti.
"Hari ini, dengan adanya keputusan resmi dari sini, itu tidak bisa lagi mengatasnamakan organ manapun dari partai. Itu merupakan tindakan pribadi-pribadi. Apalagi Poros Mekkah itu tidak dikenal dalam PBB," tegasnya.
Yusril kemudian merinci setiap daerah yang terindikasi berbeda pandangan tadi. Di antaranya dari 15 ribu caleg yang ada hanya 80 caleg yang berbeda. Ia menyebut jumlah tadi tidak terlalu banyak.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum PBB Yuzsril Ihza Mahendra. Dia menegaskan keputusan itu sesuai dengan keputusan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas). (Baca Juga: Sikap Dukungan PBB ke Capres, Yusril: DPP yang Berwenang Memutuskan)
"Sesuai dengan AD/ART partai, bahwa kewenangan untuk memutuskan pasangan calon presiden dan wakil presiden melalui rapat pleno dari dewan pimpinan pusat," ujar Yusril di Hotel Mercure, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (27/1/2019).
Meski begitu, Yusril menghormati perbedaan pilihan pada Pilpres 2019 mendatang. Pihaknya juga tidak menyalahkan pilihan pada setiap kader partai. (Baca Juga: Yusril Ungkap Tidak Ada Caleg PBB Poros Mekkah )
"Artinya memang kalau putusan sudah diberikan dukungan politik kepada bapak Jokowi dan Ma’ruf. Tapi kalau ada beda pilihan dan dukungan, tidak dipermasalahkan oleh PBB. Tapi itu merupakan pilihan pribadi dan dukungan pribadi. Dan ekspresinya tidak boleh atas nama institusi partai,” katanya.
Lepas dari itu, dirinya menginstruksikan agar seluruh mesin partai agar mentaati putusan yang diambil. Ia menegaskan setiap caleg yang duduk dibangku legislatif adalah partai, bukan yang lain.
“Jadi keputusan udah diambil diharapkan semua taat pada putusan. Tapi kami tetap mentolerir beda pendapat di partai,” tegasnya. (Baca Juga: Yusril Tegaskan PBB Tidak Mungkin Netral pada Pilpres 2019 )
PBB kini menerjunkan 15 ribu orang caleg yang tersebar di sejumlah wilayah. Dengan perincian di dewan pimpinan pusat ada 497 orang, caleg provinsi dan kabupaten 14500 orang.
Ia juga tidak memberikan sanksi kepada caleg yang berbeda pilihan. Dirinya mengimbau agar para kader untuk tetap baik kepada partai.
"Jangan serang menyerang, caci maki, fitnah. Tidak sepantasnya hal itu dilakukan. Saya pikir mayoritas PBB diam dan sopan, tapi ada juga yang suaranya lantang," tutupnya.
Lebih lanjut, Yusril mengatakan, 80 caleg di berbagai daerah diketahui berbeda pandangan. Meskipun berbeda ia mengatakan partai tetap satu.
"Jadi tidak ada sanksi apa-apa. Tapi tetap itu atas nama pribadi-pribadi bukan atas nama organ partai. Kita tahu persis ya jumlahnya berapa yang punya pendapat berbeda itu," jelasnya.
Bahkan diakuinya 80 caleg beda pendapat itu mendeklarasikan poros Mekkah yang mendukung pasangan no 2 Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019 nanti.
"Hari ini, dengan adanya keputusan resmi dari sini, itu tidak bisa lagi mengatasnamakan organ manapun dari partai. Itu merupakan tindakan pribadi-pribadi. Apalagi Poros Mekkah itu tidak dikenal dalam PBB," tegasnya.
Yusril kemudian merinci setiap daerah yang terindikasi berbeda pandangan tadi. Di antaranya dari 15 ribu caleg yang ada hanya 80 caleg yang berbeda. Ia menyebut jumlah tadi tidak terlalu banyak.
(rhs)