Bawaslu Sebut Munculnya Tabloid Indonesia Barokah Buat Masyarakat Peka
A
A
A
JAKARTA - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Fritz Edward Siregar mengatakan, kampanye hitam yang kerap terjadi seperti munculnya Tabloid Indonesia Barokah jelang Pilpres 2019 tak membuat masyarakat menjadi golput. dia menilai, munculnya tabloid itu justru akan membuat masyarakat semakin peka.
"Dan itu semakin meningkatkan awareness daripada masyarakat bahwa kok ada berita-berita seperti ini padahal ini kan tidak benar. Itu salah satu membuat masyarakat semakin melek bahwa ada hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan tapi dilakukan," kata Fritz melalui sambungan telepon saat diskusi Polemik oleh MNC Trijaya Network dengan tema Hantu Kampanye Hitam, di d'consulate resto & lounge, Jl KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (26/1/2019).
Fritz menyebut, pihaknya akan meningkatkan pengawasan sebagai penegak hukum dalam mencegah kampanye hitam bermunculan yang dapat memecah belah kedua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden baik nomor urut 01 dan 02.
"Akhirnya ini menjadi pertanyaan lah ini harus peran dari penegak hukumnya, peran Bawaslunya semakin ditingkatkan. Sehingga fungsi pencegahannya dapat lebih efektif dilaksanakan," katanya.
Untuk diketahui, Tabloid Indonesia Barokah yang beredar di tengah-tengah masyarakat menampilkan halaman depan berjudul 'Reuni 212: Kepentingan Umat Atau Kepentingan Politik?'. Selain itu, ada juga judul-judul kecil yang menyebut soal Hizbut Tahrir juga radikalisme.
Tabloid Indonesia Barokah sudah beredar di Sukabumi berjumlah 106 amplop yang disebar di beberapa kantor desa di daerah itu.
Tak hanya di Sukabumi, tabloid itu juga ditemukan di Jawa Tengah. Bawaslu Jateng yang mengawasi adanya peredaran tabloid tersebut menyebut kalau tabloid itu sudah menyebar di Kabupaten Blora, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Magelang ke setiap masjid.
"Dan itu semakin meningkatkan awareness daripada masyarakat bahwa kok ada berita-berita seperti ini padahal ini kan tidak benar. Itu salah satu membuat masyarakat semakin melek bahwa ada hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan tapi dilakukan," kata Fritz melalui sambungan telepon saat diskusi Polemik oleh MNC Trijaya Network dengan tema Hantu Kampanye Hitam, di d'consulate resto & lounge, Jl KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (26/1/2019).
Fritz menyebut, pihaknya akan meningkatkan pengawasan sebagai penegak hukum dalam mencegah kampanye hitam bermunculan yang dapat memecah belah kedua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden baik nomor urut 01 dan 02.
"Akhirnya ini menjadi pertanyaan lah ini harus peran dari penegak hukumnya, peran Bawaslunya semakin ditingkatkan. Sehingga fungsi pencegahannya dapat lebih efektif dilaksanakan," katanya.
Untuk diketahui, Tabloid Indonesia Barokah yang beredar di tengah-tengah masyarakat menampilkan halaman depan berjudul 'Reuni 212: Kepentingan Umat Atau Kepentingan Politik?'. Selain itu, ada juga judul-judul kecil yang menyebut soal Hizbut Tahrir juga radikalisme.
Tabloid Indonesia Barokah sudah beredar di Sukabumi berjumlah 106 amplop yang disebar di beberapa kantor desa di daerah itu.
Tak hanya di Sukabumi, tabloid itu juga ditemukan di Jawa Tengah. Bawaslu Jateng yang mengawasi adanya peredaran tabloid tersebut menyebut kalau tabloid itu sudah menyebar di Kabupaten Blora, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Magelang ke setiap masjid.
(mhd)