Kubu 01 Sebut Isu Agama Kini Berbalik Arah
A
A
A
SURABAYA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengaku, penggunaan isu agama sudah berbalik arah.
Sehingga kata Hasto, dia meyakini Jokowi-Ma'ruf akan unggul dari lawannya Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno seperti di Madura.
Menurut Hasto, alasan utama Jokowi kalah dari Prabowo pada Pilpres 2014 karena pada saat itu, isu agama 'moncer' dipakai untuk mengalahkan Jokowi. Namun saat ini isu tersebut sudah tak laku dan cenderung berbalik arah.
"Teman-teman dari PPP dan PKB cerita. Sekarang telah terjadi perubahan. Soalnya wudhu saja tak bisa. Ke makam saja meloncati makam. Kemudian tak memahami ziarah kubur, padahal itu tradisi keluarga besar Nahdliyin," kata Hasto di sela Safari Kebangsaan VI di Surabaya, Jumat (25/1/2019).
(Baca juga: Tim Prabowo-Sandi Nilai Ma'ruf Amin Sedang Panik)
Yang dimaksud Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, terkait beredarnya video dan foto cawapres Sandiaga Uno ketika wudhu dan ziarah ke makam salah satu ulama NU.
Dilanjutnya, satu hal lagi adalah kesadaran baru ketika masyarakat Aceh meminta agar calon pemimpin harus bisa membaca Alquran dengan dites secara langsung. Kubu Prabowo-Sandi, menurut Hasto, buru-buru berbalik arah untuk menolaknya.
"Itu artinya sudah termakan isu (agama) yang dipakai sebelumnya," ujar Hasto.
Di luar itu, Jokowi-KH Ma'ruf berhasil menampilkan sosok yang berdialog dengan rakyat, yang biasa menjawab persoalan rakyat. Keduanya juga tidak emosi, tidak menari-nari.
"Jokowi-KH Ma'ruf mampu menghadirkan pemimpin yang amanah dan rendah hati. Dengan demikian, kami yakin dari laporan yang sudah ada, itu berbalik arah," pungkasnya.
Sehingga kata Hasto, dia meyakini Jokowi-Ma'ruf akan unggul dari lawannya Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno seperti di Madura.
Menurut Hasto, alasan utama Jokowi kalah dari Prabowo pada Pilpres 2014 karena pada saat itu, isu agama 'moncer' dipakai untuk mengalahkan Jokowi. Namun saat ini isu tersebut sudah tak laku dan cenderung berbalik arah.
"Teman-teman dari PPP dan PKB cerita. Sekarang telah terjadi perubahan. Soalnya wudhu saja tak bisa. Ke makam saja meloncati makam. Kemudian tak memahami ziarah kubur, padahal itu tradisi keluarga besar Nahdliyin," kata Hasto di sela Safari Kebangsaan VI di Surabaya, Jumat (25/1/2019).
(Baca juga: Tim Prabowo-Sandi Nilai Ma'ruf Amin Sedang Panik)
Yang dimaksud Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, terkait beredarnya video dan foto cawapres Sandiaga Uno ketika wudhu dan ziarah ke makam salah satu ulama NU.
Dilanjutnya, satu hal lagi adalah kesadaran baru ketika masyarakat Aceh meminta agar calon pemimpin harus bisa membaca Alquran dengan dites secara langsung. Kubu Prabowo-Sandi, menurut Hasto, buru-buru berbalik arah untuk menolaknya.
"Itu artinya sudah termakan isu (agama) yang dipakai sebelumnya," ujar Hasto.
Di luar itu, Jokowi-KH Ma'ruf berhasil menampilkan sosok yang berdialog dengan rakyat, yang biasa menjawab persoalan rakyat. Keduanya juga tidak emosi, tidak menari-nari.
"Jokowi-KH Ma'ruf mampu menghadirkan pemimpin yang amanah dan rendah hati. Dengan demikian, kami yakin dari laporan yang sudah ada, itu berbalik arah," pungkasnya.
(maf)