Kubu Prabowo-Sandi Usul Konsep Tarung Bebas di Debat Capres
A
A
A
JAKARTA - Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengusulkan konsep tarung bebas atau free fight dalam debat Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019. Dalam konsep itu, tidak ada durasi waktu untuk masing-masing kandidat pilpres dalam berdebat.
"Sebagai tim resmi saya sampaikan usulan tarung bebas tapi dalam khasanah koridor yang disetujui kedua belah pihak. Tanpa kemudian dibatasi waktu teng waktu teng," ujar Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Priyo Budi Santoso di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (22/1/2019).
Dia mengklaim, konsep debat tarung bebas itu merupakan saran atau aspirasi masyarakat. Pasalnya, debat perdana Pilpres 2019 dianggap tidak dinamis atau kurang greget oleh sebagian besar masyarakat. (Baca juga: Psikolog Politik: Sebagai Oposisi, Prabowo Terlalu Sopan saat Debat)
"Debat yang natural dan terkesan kaku. Sebaik apapun moderator kalau mereka diposisikan sebagai mesin, pesonanya akhirnya terlalu terkungkung oleh sistem," kata Sekretaris Jenderal Partai Berkarya ini.
Priyo mengakui konsep debat itu meniru Pemilu Presiden Amerika Serikat yang lalu. Saat itu, dua Capres Hillary Clinton dan Donald Trump saling berdebat tanpa terbatas oleh sekat podium. "Sisi magnet apa yang bisa kita ambil dengan cita rasa Indonesia," mantan Wakil Ketua DPR itu.
Dia melanjutkan, konsep debat itu bakal disampaikan dalam rapat dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama tim kampanye nasional Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin.
"Sebagai tim resmi saya sampaikan usulan tarung bebas tapi dalam khasanah koridor yang disetujui kedua belah pihak. Tanpa kemudian dibatasi waktu teng waktu teng," ujar Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Priyo Budi Santoso di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (22/1/2019).
Dia mengklaim, konsep debat tarung bebas itu merupakan saran atau aspirasi masyarakat. Pasalnya, debat perdana Pilpres 2019 dianggap tidak dinamis atau kurang greget oleh sebagian besar masyarakat. (Baca juga: Psikolog Politik: Sebagai Oposisi, Prabowo Terlalu Sopan saat Debat)
"Debat yang natural dan terkesan kaku. Sebaik apapun moderator kalau mereka diposisikan sebagai mesin, pesonanya akhirnya terlalu terkungkung oleh sistem," kata Sekretaris Jenderal Partai Berkarya ini.
Priyo mengakui konsep debat itu meniru Pemilu Presiden Amerika Serikat yang lalu. Saat itu, dua Capres Hillary Clinton dan Donald Trump saling berdebat tanpa terbatas oleh sekat podium. "Sisi magnet apa yang bisa kita ambil dengan cita rasa Indonesia," mantan Wakil Ketua DPR itu.
Dia melanjutkan, konsep debat itu bakal disampaikan dalam rapat dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama tim kampanye nasional Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin.
(kri)