Jokowi Banyak Diajak Selfie, Prabowo Dapat Pijatan Sandi
A
A
A
Debat calon presiden dan wakil presiden putaran perdana telah di gelar tadi malam. Hukum, hak asasi manusia (HAM), korupsi, dan terorisme yang menjadi tema membuat debat langsung hangat sejak dibuka.
Segmen pertama dalam pemaparan visi misi masing-masing paslon diberi waktu 3 menit. Jokowi menyampaikan awalan dan lebih dari 30 detik sehingga penyampaian visi-misinya tak sempurna. Ira Koesno, moderator, pun menghentikan penjelasan visi-misinya. Tampak raut muka Jokowi tak puas, masih ingin meneruskan dan seolah menelan ludah lantaran diberhentikan moderator.
Sampai cawapres pun tak diberi waktu untuk bicara. Ini berbeda dengan Prabowo yang hanya menggunakan kurang dari 15 detik untuk menyampaikan salam dan berbasa basi dan segera menyampaikan visi misinya secara terstruktur sehingga ada jeda untuk berpikir.
Hasilnya, Prabowo dapat memberikan waktu 30 detik dari sisa waktu untuk Sandiaga Uno. Begitu pun pada segmen dua dan tiga. Pasangan 02 cukup baik dalam memanfaatkan waktunya menyampaikan gagasan. Sedangkan pasangan 01 kurang baik, bahkan beberapa kali Jokowi tak menggunakan sisa waktunya untuk memaksimalkan gagasan.
Wakil Jokowi, Ma’ruf Amin, pun beberapa kali menolak untuk berbicara dan mengamini apa yang disampaikan Jokowi. Beberapa kali kesempatan pun Ma’ruf menjelaskan secara normatif saja. Dia juga tak menggunakan waktu dengan baik sehingga sering terpotong di tengah.
Contohnya saat Ma’ruf ingin menyampaikan dalil soal larangan berbuat terorisme dan korupsi. Dia hanya sampai pada penggalan awalan untuk menyampaikan ayat. “Seperti firman Allah yang melarang kita untuk berbuat hal itu,” ucapnya.
Setelah itu dia langsung dihentikan oleh moderator. Namun, di balik ketegangan yang terlihat itu, ada sisi-sisi unik yang ditampikan para capres maupun cawapres. Sisi lain ini seolah menjadi oase dari ketegangan yang berlangsung di dalam debat.
Aksi Jokowi yang beberapa kali berswafoto dengan sejumlah tokoh saat jeda iklan membuat suasana debat lebih rileks. Di salah satu momen, misalnya, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar yang duduk di tribun tim pendukung pasangan calon nomor urut 01, menaiki panggung debat untuk mendekati Jokowi saat masih di belakang podiumnya.
Cak Imin, sapaan Muhaimin, lantas mengajak Jokowi berswafoto sambil menyiapkan ponselnya. Jokowi langsung melangkah ke depan dan ikut berpose dan memasang senyum. Cekrek! Ma’ruf Amin memandangi tingkah keduanya sambil tersenyum di kursinya.
Aksi Cak Imin diikuti para anggota tim sukses lain, seperti Ketua Umum DPP PPP Rommahurmuziy, Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang, Direktur Wahid Institute, sutradara Nia Dinata dan aktris Christine Hakim. Sebagian dari mereka pun turun bersama-sama dari tribun di belakang panggung debat, kemudian menaiki panggung dan berfoto-foto bersama Jokowi. Sebenarnya Prabowo juga tidak mau kalah.
Dalam satu kesempatan, Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno naik panggung mendatangi ketua umum DPP Partai Gerindra tersebut yang sedang duduk beristirahat di belakang podium. Keduanya lantas berswafoto ria. Ponsel dipegang oleh Eddy, sementara Prabowo mengacungkan jempol dan telunjuknya membentuk simbol nomor 2 sambil tersenyum.
Di kesempatan lain, Prabowo turun dari panggung mendatangi kursi Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais yang duduk di barisan paling depan tribun tim pendukung. Prabowo lalu terlibat perbincangan dengan Amien diselingi tawa.
Presiden PKS Sohibul Iman yang duduk di samping kiri Amien dan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Yunus Yosfiah ikut berbicang seru. Hal menarik tampak ada pada segmen keempat, ketika Jokowi bertanya pada Prabowo selaku ketua umum Partai Gerindra terkait masih memasukkan mantan terpidana korupsi dalam daftar caleg partainya.
Prabowo hendak menyanggah dan menjawab Jokowi langsung, tapi interupsinya dilarang oleh moderator. Dia pun menari kecil. Dengan refleks Sandiaga pun mengusap pundak Prabowo dengan mengucap kata, “Sabar, tenang....” Kemudian Sandi ke balik punggung Prabowo dan memijat pundaknya.
Menjelang akhir segmen terakhir, saat kedua pasangan calon sudah panas karena saling lempar pertanyaan berupa kasus-kasus dan contoh-contoh praktis. Kemudian di akhir segmen setiap pasangan dimintai apresiasi untuk pasangan lain. Rupanya tak ada satu pun pendapat dari kedua pasangan yang diapresiasi satu sama lain.
Sampai Ira berseloroh tentang tegangnya suasana debat, “Saya minta apresiasi dari masing-masing pasangan calon, tapi tidak ada.“ Pernyataan Ira malah disambut dengan gerakan dua pasangan yang saling menghampiri, lalu berpelukan. Itu seperti menandakan bahwa debat boleh panas, tapi tidak merendahkan satu sama lain.
Dalam pantauan KORAN SINDO, kuota 100 pendukung setiap paslon yang ada dalam venue diisi oleh petinggi partai, kader senior partai, dan para artis yang menjadi pendukung masing-masing pasangan.
Namun, kemeriahan di dalam venue kalah dengan yang berjubel di luar hotel. Mereka bersorak-sorai hingga suaranya terdengar ke dalam ballroom, tempat debat berlangsung. Mereka meneriakkan yel-yel dan nama masing-masing calon. Salah seorang anggota tim debat Jokowi-Ma’ruf, Tina Talisa, menyatakan bahwa pasangan calon nomor urut 01 melakukan simulasi sampai lebih dari 5 kali untuk persiapan debat perdana.
Simulasi itu dilakukan untuk melakukan adaptasi waktu yang terbatas selama debat berlangsung. Tina memastikan, bagi pasangan Jokowi-Ma’ruf, debat bukanlah sesuatu yang asing. “Kita tahu Pak Jokowi sudah punya latar belakang saat debat untuk jadi wali kota Solo, gubernur DKI, dan Pilpres 2014,” ujarnya.
Kemarin Jokowi dan Ma’ruf hadir secara bersamaan, namun mereka tidak dalam satu mobil. Jokowi turun lebih dulu, didampingi istrinya, Iriana Jokowi. Ma’ruf juga didampingi istrinya, Wury Estu Andayani. Jokowi-Ma’ruf memilih kemeja putih-putih. Bedanya Ma’ruf tetap dengan kain sarung yang dibalut sorban. Berbeda dengan itu, pasangan Prabowo-Sandi kompak dengan jas biru gelap, dasi merah, dan kopiah hitam.
Segmen pertama dalam pemaparan visi misi masing-masing paslon diberi waktu 3 menit. Jokowi menyampaikan awalan dan lebih dari 30 detik sehingga penyampaian visi-misinya tak sempurna. Ira Koesno, moderator, pun menghentikan penjelasan visi-misinya. Tampak raut muka Jokowi tak puas, masih ingin meneruskan dan seolah menelan ludah lantaran diberhentikan moderator.
Sampai cawapres pun tak diberi waktu untuk bicara. Ini berbeda dengan Prabowo yang hanya menggunakan kurang dari 15 detik untuk menyampaikan salam dan berbasa basi dan segera menyampaikan visi misinya secara terstruktur sehingga ada jeda untuk berpikir.
Hasilnya, Prabowo dapat memberikan waktu 30 detik dari sisa waktu untuk Sandiaga Uno. Begitu pun pada segmen dua dan tiga. Pasangan 02 cukup baik dalam memanfaatkan waktunya menyampaikan gagasan. Sedangkan pasangan 01 kurang baik, bahkan beberapa kali Jokowi tak menggunakan sisa waktunya untuk memaksimalkan gagasan.
Wakil Jokowi, Ma’ruf Amin, pun beberapa kali menolak untuk berbicara dan mengamini apa yang disampaikan Jokowi. Beberapa kali kesempatan pun Ma’ruf menjelaskan secara normatif saja. Dia juga tak menggunakan waktu dengan baik sehingga sering terpotong di tengah.
Contohnya saat Ma’ruf ingin menyampaikan dalil soal larangan berbuat terorisme dan korupsi. Dia hanya sampai pada penggalan awalan untuk menyampaikan ayat. “Seperti firman Allah yang melarang kita untuk berbuat hal itu,” ucapnya.
Setelah itu dia langsung dihentikan oleh moderator. Namun, di balik ketegangan yang terlihat itu, ada sisi-sisi unik yang ditampikan para capres maupun cawapres. Sisi lain ini seolah menjadi oase dari ketegangan yang berlangsung di dalam debat.
Aksi Jokowi yang beberapa kali berswafoto dengan sejumlah tokoh saat jeda iklan membuat suasana debat lebih rileks. Di salah satu momen, misalnya, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar yang duduk di tribun tim pendukung pasangan calon nomor urut 01, menaiki panggung debat untuk mendekati Jokowi saat masih di belakang podiumnya.
Cak Imin, sapaan Muhaimin, lantas mengajak Jokowi berswafoto sambil menyiapkan ponselnya. Jokowi langsung melangkah ke depan dan ikut berpose dan memasang senyum. Cekrek! Ma’ruf Amin memandangi tingkah keduanya sambil tersenyum di kursinya.
Aksi Cak Imin diikuti para anggota tim sukses lain, seperti Ketua Umum DPP PPP Rommahurmuziy, Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang, Direktur Wahid Institute, sutradara Nia Dinata dan aktris Christine Hakim. Sebagian dari mereka pun turun bersama-sama dari tribun di belakang panggung debat, kemudian menaiki panggung dan berfoto-foto bersama Jokowi. Sebenarnya Prabowo juga tidak mau kalah.
Dalam satu kesempatan, Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno naik panggung mendatangi ketua umum DPP Partai Gerindra tersebut yang sedang duduk beristirahat di belakang podium. Keduanya lantas berswafoto ria. Ponsel dipegang oleh Eddy, sementara Prabowo mengacungkan jempol dan telunjuknya membentuk simbol nomor 2 sambil tersenyum.
Di kesempatan lain, Prabowo turun dari panggung mendatangi kursi Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais yang duduk di barisan paling depan tribun tim pendukung. Prabowo lalu terlibat perbincangan dengan Amien diselingi tawa.
Presiden PKS Sohibul Iman yang duduk di samping kiri Amien dan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Yunus Yosfiah ikut berbicang seru. Hal menarik tampak ada pada segmen keempat, ketika Jokowi bertanya pada Prabowo selaku ketua umum Partai Gerindra terkait masih memasukkan mantan terpidana korupsi dalam daftar caleg partainya.
Prabowo hendak menyanggah dan menjawab Jokowi langsung, tapi interupsinya dilarang oleh moderator. Dia pun menari kecil. Dengan refleks Sandiaga pun mengusap pundak Prabowo dengan mengucap kata, “Sabar, tenang....” Kemudian Sandi ke balik punggung Prabowo dan memijat pundaknya.
Menjelang akhir segmen terakhir, saat kedua pasangan calon sudah panas karena saling lempar pertanyaan berupa kasus-kasus dan contoh-contoh praktis. Kemudian di akhir segmen setiap pasangan dimintai apresiasi untuk pasangan lain. Rupanya tak ada satu pun pendapat dari kedua pasangan yang diapresiasi satu sama lain.
Sampai Ira berseloroh tentang tegangnya suasana debat, “Saya minta apresiasi dari masing-masing pasangan calon, tapi tidak ada.“ Pernyataan Ira malah disambut dengan gerakan dua pasangan yang saling menghampiri, lalu berpelukan. Itu seperti menandakan bahwa debat boleh panas, tapi tidak merendahkan satu sama lain.
Dalam pantauan KORAN SINDO, kuota 100 pendukung setiap paslon yang ada dalam venue diisi oleh petinggi partai, kader senior partai, dan para artis yang menjadi pendukung masing-masing pasangan.
Namun, kemeriahan di dalam venue kalah dengan yang berjubel di luar hotel. Mereka bersorak-sorai hingga suaranya terdengar ke dalam ballroom, tempat debat berlangsung. Mereka meneriakkan yel-yel dan nama masing-masing calon. Salah seorang anggota tim debat Jokowi-Ma’ruf, Tina Talisa, menyatakan bahwa pasangan calon nomor urut 01 melakukan simulasi sampai lebih dari 5 kali untuk persiapan debat perdana.
Simulasi itu dilakukan untuk melakukan adaptasi waktu yang terbatas selama debat berlangsung. Tina memastikan, bagi pasangan Jokowi-Ma’ruf, debat bukanlah sesuatu yang asing. “Kita tahu Pak Jokowi sudah punya latar belakang saat debat untuk jadi wali kota Solo, gubernur DKI, dan Pilpres 2014,” ujarnya.
Kemarin Jokowi dan Ma’ruf hadir secara bersamaan, namun mereka tidak dalam satu mobil. Jokowi turun lebih dulu, didampingi istrinya, Iriana Jokowi. Ma’ruf juga didampingi istrinya, Wury Estu Andayani. Jokowi-Ma’ruf memilih kemeja putih-putih. Bedanya Ma’ruf tetap dengan kain sarung yang dibalut sorban. Berbeda dengan itu, pasangan Prabowo-Sandi kompak dengan jas biru gelap, dasi merah, dan kopiah hitam.
(don)