Pemilu Serentak 2019, SINDOnews Luncurkan Kanal Pemilu Cerdas
A
A
A
JAKARTA - Untuk pertama kalinya Indonesia akan menggelar Pemilu serentak. Pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (pileg).
Pencoblosan yang digelar pada 17 April 2019 ini akan memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR, anggota DPD, dan anggota DPRD. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menyerahkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ada 192.828.520 orang yang dipastikan memiliki hak memilih dalam Pemilu 2019. (Baca juga: Pembuat Hoaks Surat Suara Dibekuk, KPU: Jadi Pelajaran Semua Pihak )
Terkait pesta demokrasi lima tahunan tersebut, SINDOnews.com meluncurkan kanal Pemilu serentak. Launching kanal Pemilu Cerdas ini diisi dengan round table discussion (RTD) yang digelar di Gedung SINDO, Kamis (10/1/2019).
RTD ini mengundang Komisi Pemilihan Umum (KPU), Banwaslu, Polri, dan pengamat politik sebagai pembicara. Hadir pula perwakilan parpol peserta Pemilu 2019, timses capres-cawapres, dan mahasiswa.
“Kami memilih tema Pemilu Cerdas Tanpa Baper ini sebagai semangat bahwa publik sudah makin cerdas, memilih secara rasional berdasar visi misi program dan kecakapan,” kata Pemimpin Redaksi KORAN SINDO dan SINDOnews, Djaka Susila, Kamis (10/1/2019).
Pemilu harus dimaknai sebagai proses lima tahunan yang biasa terjadi di negara demokrasi.Kalah dan menang itu biasa. “Yang menang memimpin, yang kalah bisa maju 5 tahun lagi. Tidak boleh baper,” ujarnya.
Pemilu serentak 2019 akan diikuti lebih dari 42 juta pemilih milenial. Rincian pemilih yakni usia 20 tahun sebanyak 17.501.278 orang dan usia 21-30 sebanyak 42.843.792 orang. Kemudian, usia 31-40 tahun sebanyak 43.407.156 orang, usia 41-50 tahun sebanyak 37.525.537 orang, usia 51-60 sebanyak 26.890.997 orang, serta usia 60 ke atas sebanyak 22.601.569 orang. (Baca juga: Pengamat: Pemilih Kita Makin Rasional )
Banyaknya pemilih milenial ini tentu saja menarik. Mereka ini bisa menjadi penentu siapa yang akan terpilih menjadi presiden-wakil presiden dan anggota legislatif. “Acara ini juga ingin mengenalkan generasi milenial mengenai pesta demokrasi. Makanya kami juga mengundang para mahasiswa,” tutur Djaka lagi.
Pencoblosan yang digelar pada 17 April 2019 ini akan memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR, anggota DPD, dan anggota DPRD. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menyerahkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ada 192.828.520 orang yang dipastikan memiliki hak memilih dalam Pemilu 2019. (Baca juga: Pembuat Hoaks Surat Suara Dibekuk, KPU: Jadi Pelajaran Semua Pihak )
Terkait pesta demokrasi lima tahunan tersebut, SINDOnews.com meluncurkan kanal Pemilu serentak. Launching kanal Pemilu Cerdas ini diisi dengan round table discussion (RTD) yang digelar di Gedung SINDO, Kamis (10/1/2019).
RTD ini mengundang Komisi Pemilihan Umum (KPU), Banwaslu, Polri, dan pengamat politik sebagai pembicara. Hadir pula perwakilan parpol peserta Pemilu 2019, timses capres-cawapres, dan mahasiswa.
“Kami memilih tema Pemilu Cerdas Tanpa Baper ini sebagai semangat bahwa publik sudah makin cerdas, memilih secara rasional berdasar visi misi program dan kecakapan,” kata Pemimpin Redaksi KORAN SINDO dan SINDOnews, Djaka Susila, Kamis (10/1/2019).
Pemilu harus dimaknai sebagai proses lima tahunan yang biasa terjadi di negara demokrasi.Kalah dan menang itu biasa. “Yang menang memimpin, yang kalah bisa maju 5 tahun lagi. Tidak boleh baper,” ujarnya.
Pemilu serentak 2019 akan diikuti lebih dari 42 juta pemilih milenial. Rincian pemilih yakni usia 20 tahun sebanyak 17.501.278 orang dan usia 21-30 sebanyak 42.843.792 orang. Kemudian, usia 31-40 tahun sebanyak 43.407.156 orang, usia 41-50 tahun sebanyak 37.525.537 orang, usia 51-60 sebanyak 26.890.997 orang, serta usia 60 ke atas sebanyak 22.601.569 orang. (Baca juga: Pengamat: Pemilih Kita Makin Rasional )
Banyaknya pemilih milenial ini tentu saja menarik. Mereka ini bisa menjadi penentu siapa yang akan terpilih menjadi presiden-wakil presiden dan anggota legislatif. “Acara ini juga ingin mengenalkan generasi milenial mengenai pesta demokrasi. Makanya kami juga mengundang para mahasiswa,” tutur Djaka lagi.
(poe)