PKS Usul Jokowi-Prabowo Duduk Bareng Klarifikasi Isu Sensitif
A
A
A
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusulkan dua calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan Joko Widodo untuk duduk bersama menjelaskan isu-isu yang selama ini menyerang pribadi masing-masing.
Capres Prabowo harus menjelaskan keterlibatan dirinya dalam aksi penculikan beberapa aktivis pada peristiwa 1998 silam. Apabila tidak dijelaskan secara gamblang dikhawatirkan akan terus menjadi isu di tengah masyarakat.
Semerntara capres petahana Jokowi juga diminta membeberkan isu yang mengaitkannya dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Hoaks membelah bangsa, sangat baik kalau elite menunjukkan (menjelaskan) isu sensitif. Kita bisa duduk bareng," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera di kantor Indikator Politik Indonesia, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2019).
Usulan itu, kata Mardani, sudah digaungkan di internal PKS. Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman pun menyambut baik gagasan tersebut.
"Saya dengan Pak Sohibul Iman di PKS sudah menyampaikan, tapi belum sampai pada konklusi. Tapi idenya harus disampaikan dahulu," tuturnya.
Mardani mengatakan, bila isu-isu yangamat sensitif itu terus berkembang hingga hari pemungutan suara maka sangat dikhawatirkan bisa memecah belah bangsa Indonesia.
"Karena siapa pun pemenangnya kalau hoaks meningkat yang kalah masyarakat dan negara," katanya.
Capres Prabowo harus menjelaskan keterlibatan dirinya dalam aksi penculikan beberapa aktivis pada peristiwa 1998 silam. Apabila tidak dijelaskan secara gamblang dikhawatirkan akan terus menjadi isu di tengah masyarakat.
Semerntara capres petahana Jokowi juga diminta membeberkan isu yang mengaitkannya dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Hoaks membelah bangsa, sangat baik kalau elite menunjukkan (menjelaskan) isu sensitif. Kita bisa duduk bareng," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera di kantor Indikator Politik Indonesia, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2019).
Usulan itu, kata Mardani, sudah digaungkan di internal PKS. Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman pun menyambut baik gagasan tersebut.
"Saya dengan Pak Sohibul Iman di PKS sudah menyampaikan, tapi belum sampai pada konklusi. Tapi idenya harus disampaikan dahulu," tuturnya.
Mardani mengatakan, bila isu-isu yangamat sensitif itu terus berkembang hingga hari pemungutan suara maka sangat dikhawatirkan bisa memecah belah bangsa Indonesia.
"Karena siapa pun pemenangnya kalau hoaks meningkat yang kalah masyarakat dan negara," katanya.
(dam)