Kapolri dan Panglima TNI Hadiri Haul Masyayikh Pesantren Kananga
A
A
A
PANDEGLANG - Kapolri Tito Karnavian bersama Panglima TNI hadiri Haul Masyayikh Pesantren Kananga, yaitu KH. Tb. Muhammad Sholeh (w.1926), KH. Tb. Ahmad Abdul Hadi bin Shogiri (w.1958) dan KH. Tb. Abdul Mu’thi (w.1991).
Peringatan dilaksanakan di Mesjid Assalafi Caringin Labuan Pandeglang, Banten. Selain haul, rangkaian kegiatan diisi dengan silaturahmi alim ulama se-Banten serta doa bersama untuk korban tsunami Selat Sunda Banten-Lampung, Kamis, (3/01/2019).
Sebelum menghadiri haul, Kapolri, Panglima TNI beserta rombongan menyempatkan mengunjungi posko terpadu penanggulangan bencana tsunami Banten untuk mengetahui kondisi terkini pasca tsunami.
Dalam sambutannya di Masjid Assalafi Labuan Pandeglang, Kapolri mengatakan, bahwa saat ini yang terpenting adalah kerja sama antar lembaga untuk membangun komunikasi dan kordinasi yang baik mulai dari pusat hingga daerah dalam upaya penanggulangan bencana.
“Pemerintah pusat, pemerintah daerah harus bekerja sama untuk menanggulangi bencana tsunami agar proses evakuasi dan proses rekontruksi bisa sangat cepat dilaksanakan” ujar Kapolri.
Tak lupa Kapolri juga mengajak seluruh peserta yang menghadiri haul untuk mendoakan para korban bencana yang meninggal dunia. “Kita doakan saudara kita yang sudah wafat, wafat dalam keadaan Khusnul Khotimah, segala dosa-dosa mereka dihapuskan dan masuk Surga Allah SWT”, ucap Kapolri. Kemudian dilanjutkan dengan Kapolri memimpin doa untuk mereka yang terkena bencana tsunami.
Panglima TNI mengatakan, keberadaan pondok pesantren sangatlah berpengaruh terhadap kelangsungan bangsa, karena dari sini banyak lahir para pahlawan pejuang kemerdekaan bangsa.
“Banyak tokoh-tokoh yang lahir dari pondok pesantren, semoga kedepannya lahir lagi petinggi negara yang berasal dari pondok pesantren” ucap Panglima TNI saat menyampaikan pidato kebangsaan di Pesantren Kananga.
Dalam rangkaian kegiatan ini Kapolri didampingi Kadivhumas Polri Irjen M. Iqbal, Kadivpropam Polri Irjen Pol Listyo Sigit, serta Wakabaintelkam Polri Irjen Suntana.
Peringatan dilaksanakan di Mesjid Assalafi Caringin Labuan Pandeglang, Banten. Selain haul, rangkaian kegiatan diisi dengan silaturahmi alim ulama se-Banten serta doa bersama untuk korban tsunami Selat Sunda Banten-Lampung, Kamis, (3/01/2019).
Sebelum menghadiri haul, Kapolri, Panglima TNI beserta rombongan menyempatkan mengunjungi posko terpadu penanggulangan bencana tsunami Banten untuk mengetahui kondisi terkini pasca tsunami.
Dalam sambutannya di Masjid Assalafi Labuan Pandeglang, Kapolri mengatakan, bahwa saat ini yang terpenting adalah kerja sama antar lembaga untuk membangun komunikasi dan kordinasi yang baik mulai dari pusat hingga daerah dalam upaya penanggulangan bencana.
“Pemerintah pusat, pemerintah daerah harus bekerja sama untuk menanggulangi bencana tsunami agar proses evakuasi dan proses rekontruksi bisa sangat cepat dilaksanakan” ujar Kapolri.
Tak lupa Kapolri juga mengajak seluruh peserta yang menghadiri haul untuk mendoakan para korban bencana yang meninggal dunia. “Kita doakan saudara kita yang sudah wafat, wafat dalam keadaan Khusnul Khotimah, segala dosa-dosa mereka dihapuskan dan masuk Surga Allah SWT”, ucap Kapolri. Kemudian dilanjutkan dengan Kapolri memimpin doa untuk mereka yang terkena bencana tsunami.
Panglima TNI mengatakan, keberadaan pondok pesantren sangatlah berpengaruh terhadap kelangsungan bangsa, karena dari sini banyak lahir para pahlawan pejuang kemerdekaan bangsa.
“Banyak tokoh-tokoh yang lahir dari pondok pesantren, semoga kedepannya lahir lagi petinggi negara yang berasal dari pondok pesantren” ucap Panglima TNI saat menyampaikan pidato kebangsaan di Pesantren Kananga.
Dalam rangkaian kegiatan ini Kapolri didampingi Kadivhumas Polri Irjen M. Iqbal, Kadivpropam Polri Irjen Pol Listyo Sigit, serta Wakabaintelkam Polri Irjen Suntana.
(akn)