OTT Pejabat Kementerian PUPR Diduga Terkait Proyek Air Minum
A
A
A
JAKARTA - Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Widiarto mengunjungi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat 28 Desember 2018 sekitar pukul 22.49 WIB.
Saat dikonfirmasi maksud tujuan kedatangannya ke KPK, Widiarto menjelaskan, hanya menjelaskan sedikit dan langsung terburu-buru memasuki gedung KPK.
"(Terkait proyek sistem penyediaan air minum untuk tanggap bencana?) Informasi yang beredar seperti itu. (Di daerah mana saja?) belum tahu, makanya saya mau konfirmasi dulu ya," ujar Widiarto di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jum'at (28/12/2018) malam.
(Baca juga: KPK OTT Pejabat Kementerian PUPR, 10 Orang Diamankan)
Sebelumnya, KPK mengkonfirmasi, adanya OTT dari sore hingga malam ini di Jakarta sebagai bagian dari proses kroscek informasi masyarakat tentang terjadinya pemberian uang pada pejabat di Kementerian PUPR.
Dari lokasi diamankan 20 orang, yang terdiri dari pihak Kementerian PUPR dari unsur pejabat dan PPK sejumlah proyek yang dikelola Kementerian PUPR dan swasta dan pihak lain. Tim mengamankan barang bukti awal sebesar Rp500 juta dan SGD25.000 serta satu kardus uang yang sedang dihitung.
"Diduga terkait dengan proyek penyediaan air minum di sejumlah daerah. Sedang kami dalami keterkaitan dengan proyek sistem penyediaan air minum untuk tanggap bencana," ujar Wakil Ketua KPK Laode M Syarief saat dikonfirmasi.
(Baca juga: Respons Menteri PUPR Terkait Irjen Cipta Karya Kena OTT KPK)
Saat ini tim KPK melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap pihak-pihak yang diamankan tersebut. Sesuai KUHAP dalam waktu maksimal 24 jam akan ditentukan status hukum perkara dan pihak-pihak yang diamankan.
Saat dikonfirmasi maksud tujuan kedatangannya ke KPK, Widiarto menjelaskan, hanya menjelaskan sedikit dan langsung terburu-buru memasuki gedung KPK.
"(Terkait proyek sistem penyediaan air minum untuk tanggap bencana?) Informasi yang beredar seperti itu. (Di daerah mana saja?) belum tahu, makanya saya mau konfirmasi dulu ya," ujar Widiarto di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jum'at (28/12/2018) malam.
(Baca juga: KPK OTT Pejabat Kementerian PUPR, 10 Orang Diamankan)
Sebelumnya, KPK mengkonfirmasi, adanya OTT dari sore hingga malam ini di Jakarta sebagai bagian dari proses kroscek informasi masyarakat tentang terjadinya pemberian uang pada pejabat di Kementerian PUPR.
Dari lokasi diamankan 20 orang, yang terdiri dari pihak Kementerian PUPR dari unsur pejabat dan PPK sejumlah proyek yang dikelola Kementerian PUPR dan swasta dan pihak lain. Tim mengamankan barang bukti awal sebesar Rp500 juta dan SGD25.000 serta satu kardus uang yang sedang dihitung.
"Diduga terkait dengan proyek penyediaan air minum di sejumlah daerah. Sedang kami dalami keterkaitan dengan proyek sistem penyediaan air minum untuk tanggap bencana," ujar Wakil Ketua KPK Laode M Syarief saat dikonfirmasi.
(Baca juga: Respons Menteri PUPR Terkait Irjen Cipta Karya Kena OTT KPK)
Saat ini tim KPK melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap pihak-pihak yang diamankan tersebut. Sesuai KUHAP dalam waktu maksimal 24 jam akan ditentukan status hukum perkara dan pihak-pihak yang diamankan.
(maf)