Menangkan Jokowi-Ma'ruf Dinilai Harga Diri bagi Orang Banten
A
A
A
LEBAK - Tokoh Masyarakat Kabupaten Lebak, Banten, Mulyadi Jayabaya mengajak warga Banten untuk memenangkan pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin. Sebab menurut Mulyadi memenangkan Jokowi-Ma'ruf merupakan harga diri bagi orang Banten.
Hal tersebut disampaikan Mulyadi saat sambutan safari kebangsaan dan konsolidasi PDIP di Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (20/12/2018). Safari dipimpin oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat.
Mulyadi menuturkan, berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei, Jokowi-Ma'ruf masih tertinggal 4% dari penantangnya, Prabowo-Sandiaga Uno. Karenanya, ia berharap hal ini bisa di balik dan pasangan Jokowi-Ma'ruf bisa menang mencapai 70%.
"Sebab (kemenangan Jokowi-Ma'ruf) ini soal harga diri orang Banten. Ada Kiai Ma'ruf yang merupakan orang Banten," ujar Mulyadi dalam sambutannya.
Mulyadi menganggap Kiai Ma'ruf adalah keturunan dari ulama besar Syekh Nawawi Al-Bantani yang dahulu tinggal di Mekkah dan mengeluarkan sejumlah kitab fikih. Kiai Ma'ruf adalah putra Banten yang menjadi pendiri Pondok Pesantren An Nawawi Tanara Banten.
"Alhamdulillah sekarang orang Banten dikasih kesempatan jadi calon wapres. Siapa tahu ke depan bisa jadi presiden," kata Mulyadi yang juga Ketua Kadin Kabupaten Lebak.
"Sampai sekarang suara di Banten masih prihatin. Makanya mari kita berjuang bersama-sama memenangkannya," ajaknya.
Mulyadi meminta agar tak ada air mata buaya, pura-pura sedih dengan masih tertinggalnya suara Jokowi-Ma'ruf di Banten. Baginya semangat memenangkan pasangan nomor urut 01 harus masuk ke sanubari.
Di tingkat nasional, kata Mulyadi, survei Jokowi-Ma'ruf masih menang. Tapi jangan terlena dengan survei itu. "Sebab kalau kita diam, tak gerak, kita bisa kalah," tegas mantan Bupati Lebak periode 2003-2013 itu.
Terlebih, lanjut Mulyadi, Presiden Jokowi kerap menjadi sasaran fitnah dan tudingan negatif dari pihak-pihak tertentu yang sebenarnya informasi itu tidak benar alias hoaks. "Sedikit-sedikit, dituduh Jokowi kriminalisasi ulama. Jokowi dibilang PKI. Dimana PKI-nya? Mohon para kiai ini diluruskan."
"Prestasi Presiden Jokowi jelas. Tol, waduk, perluasan bandara, kenaikan Polda Banten jadi kelas A. Kerja siapa? Ya Jokowi. Tolong ini disampaikan ke masyarakat," sambungnya.
Sementara itu, Ketua DPD PDIP Provinsi Banten Asep Rakhmatulloh menambahkan bahwa kerja lebih keras memang diperlukan untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Banten. Diakuinya, sama seperti Mulyadi hasil survei menunjukkan pasangan itu belum menang.
"Kalau bisa, seperti kata Pak Mulyadi Jayabaya, kita menangkan sampai 70 persen," kata Asep.
"Kita punya tanggung jawab moral, memastikan pemimpin nasionalis dan relijius, antara umara dan ulama, kita tempatkan sebagai pemimpin negara ini," pungkas Asep.
Konsolidasi partai selain diikuti pengurus PDIP Provinsi dan DPC Lebak hingga anak ranting hingga sejumlah Caleg PDIP juga dihadiri para ulama dan tokoh masyarakat Banten.
Hal tersebut disampaikan Mulyadi saat sambutan safari kebangsaan dan konsolidasi PDIP di Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (20/12/2018). Safari dipimpin oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat.
Mulyadi menuturkan, berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei, Jokowi-Ma'ruf masih tertinggal 4% dari penantangnya, Prabowo-Sandiaga Uno. Karenanya, ia berharap hal ini bisa di balik dan pasangan Jokowi-Ma'ruf bisa menang mencapai 70%.
"Sebab (kemenangan Jokowi-Ma'ruf) ini soal harga diri orang Banten. Ada Kiai Ma'ruf yang merupakan orang Banten," ujar Mulyadi dalam sambutannya.
Mulyadi menganggap Kiai Ma'ruf adalah keturunan dari ulama besar Syekh Nawawi Al-Bantani yang dahulu tinggal di Mekkah dan mengeluarkan sejumlah kitab fikih. Kiai Ma'ruf adalah putra Banten yang menjadi pendiri Pondok Pesantren An Nawawi Tanara Banten.
"Alhamdulillah sekarang orang Banten dikasih kesempatan jadi calon wapres. Siapa tahu ke depan bisa jadi presiden," kata Mulyadi yang juga Ketua Kadin Kabupaten Lebak.
"Sampai sekarang suara di Banten masih prihatin. Makanya mari kita berjuang bersama-sama memenangkannya," ajaknya.
Mulyadi meminta agar tak ada air mata buaya, pura-pura sedih dengan masih tertinggalnya suara Jokowi-Ma'ruf di Banten. Baginya semangat memenangkan pasangan nomor urut 01 harus masuk ke sanubari.
Di tingkat nasional, kata Mulyadi, survei Jokowi-Ma'ruf masih menang. Tapi jangan terlena dengan survei itu. "Sebab kalau kita diam, tak gerak, kita bisa kalah," tegas mantan Bupati Lebak periode 2003-2013 itu.
Terlebih, lanjut Mulyadi, Presiden Jokowi kerap menjadi sasaran fitnah dan tudingan negatif dari pihak-pihak tertentu yang sebenarnya informasi itu tidak benar alias hoaks. "Sedikit-sedikit, dituduh Jokowi kriminalisasi ulama. Jokowi dibilang PKI. Dimana PKI-nya? Mohon para kiai ini diluruskan."
"Prestasi Presiden Jokowi jelas. Tol, waduk, perluasan bandara, kenaikan Polda Banten jadi kelas A. Kerja siapa? Ya Jokowi. Tolong ini disampaikan ke masyarakat," sambungnya.
Sementara itu, Ketua DPD PDIP Provinsi Banten Asep Rakhmatulloh menambahkan bahwa kerja lebih keras memang diperlukan untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Banten. Diakuinya, sama seperti Mulyadi hasil survei menunjukkan pasangan itu belum menang.
"Kalau bisa, seperti kata Pak Mulyadi Jayabaya, kita menangkan sampai 70 persen," kata Asep.
"Kita punya tanggung jawab moral, memastikan pemimpin nasionalis dan relijius, antara umara dan ulama, kita tempatkan sebagai pemimpin negara ini," pungkas Asep.
Konsolidasi partai selain diikuti pengurus PDIP Provinsi dan DPC Lebak hingga anak ranting hingga sejumlah Caleg PDIP juga dihadiri para ulama dan tokoh masyarakat Banten.
(kri)