Komando Operasi AU III Perkuat Armada Tempur Wilayah Timur

Jum'at, 14 Desember 2018 - 16:36 WIB
Komando Operasi AU III Perkuat Armada Tempur Wilayah Timur
Komando Operasi AU III Perkuat Armada Tempur Wilayah Timur
A A A
PAPUA - Pembangunan sarana dan prasarana penunjang untuk satuan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III di Biak, Papua, terus dipacu seiring telah beroperasionalnya satuan ini.

Untuk tahap awal, percepatan pembangunan fokus markas komando (mako) yang menelan dana Rp500 miliar.

Dipacunya pembangunan mako dan sejumlah sarana penunjang operasional Koopsau 3, termasuk alutsista secara bertahap ini guna memperkuat armada tempur wilayah timur Indonesia, yang juga serentak telah dibentuk Komando Armada (Koarmada) III TNI AL, Pasmar 3 Korps Marinir, dan Divisi Infanteri 3/Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), pada Mei lalu.

Dengan adanya empat satuan TNI baru ini, secara dimensi ruang memenuhi unsur kematraan lengkap, dan seluruh satuan baru dibentuk mampu bekerja secara sinergis dan interoperable untuk menghadapi ancaman serta memitigasi persoalan.

Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan, pembangunan Mako dan sejumlah sarana penunjang Koopsau 3 mutlak dilakukan untuk menjawab kebutuhan pertahanan wilayah timur Indonesia khususnya ruang udara yang sangat luas.

"Saat ini wilayah timur sangat rawan masuknya pesawat luar yang melanggar kendati sejauh ini hal itu mampu diatasi," tutur KSAU saat melepas peserta Press Tour Dirgantara 2018, yang bertolak ke Lanud Manuhua Biak, Papua dari Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis 13 Desember 2018.

KSAU tak menampik, soal kerawanan berupa pelanggaran udara dari pesawat-pesawat luar selalu ada. Tapi, selama pengawasan dilaksanakan terus-menerus dan melakukan pengintaian hal itu bisa diatasi.

Sehingga, pesawat manapun yang masuk di wilayah Indonesia tanpa izin akan disergap. Untuk memperkuat pertahanan juga ditingkatkan pengaktivan dan penambahan radar.

"Apalagi Koopsau sudah ada tiga, seluruh Indonesia bisa dicover. Khusus untuk wilayah teritorial Koopsau 3, tahap awal akan dilengkapi skadron helikopter di Lanud Sentani Jayapura, dan pesawat intai dan angkut di Lanud Timika," ungkapnya.

Sementara itu, acara Press Tour Dirgantara 2018 yang diikuti sebanyak 40 jurnalis dari media cetak dan elektronik di Lanud Manuhua Biak, Papua. Rombongan didampingi langsung Danlanud Manuhua Marsma TNI Fajar Adriyanto dan Kadispenau Marsma TNI.

Dalam sambutamnya, KSAU mengatakan selain untuk menjalin silaturahmi dengan insan pers, Press Tour Dirgantara 2018 juga sebagai ajang pengenalan beberapa satuan TNI AU yang ada di Biak, Papua, terutama Koopsau 3.

KSAU menyampaikan apresiasi dan menyambut baik kegiatan yang digelar Kamis 13 Desember 2018 hingga Jumat (14/12/2018). “Semoga dengan kegiatan ini akan dapat lebih mendekatkan insan pers dengan TNI AU serta dapat saling bertukar informasi sesuai dengan tugasnya masing-masing,” ujar KSAU.

Sebelum tiba di Biak, rombongan jurnalis yang menggunakan penerbangan Boeing 737 TNI AU, ini transit di Lanud Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan. Selama hampir satu jam, rombongan yang didampingi Komandan Skadron Udara 11 Letkol Pnb Anton diajak melihat-lihat pesawat Sukhoi Skadron Udara 11.

Selama di Biak, peserta Press Tour Media Dirgantara 2018 mengunjungi beberapa satuan TNI AU yang berada di Biak, yakni Koopsau III, Kosekhanudnas IV, Lanud Manuhua serta Satuan Radar (Satrad) 242 Tanjung Warari.

Rombongan juga mendapat penjelasan dari Pangkoopsau 3 Marsma I Wayan Sulaba tentang tupoksi serta rencana strategis (renstra) Koopsau 3, termasuk seputar pembangunan Markas Komando (Mako) dan sejumlah sarana prasana penunjang operasional Koopsau 3.

"Kita targetkan pertengahan 2019, pembangunan Mako dan sejumlah sarana prasana Koopsau 3 bisa selesai dan diresmikan operasionalnya," kata Pangkoopsau 3 Marsma TNI I Wayan Sulaba.

Tak hanya mengenal dari dekat satuan-satuan TNI AU di wilayah timur Indonesia, rombongan jurnalis juga melihat-lihat goa peninggalan Jepang, yang bagian atasnya terdapat lobang sangat besar akibat dibom pasukan Sekutu saat Perang Dunia II, serta mengunjungi Monumen Perang Dunia II.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8034 seconds (0.1#10.140)