Ini PR Prabowo-Sandi untuk Menandingi Jokowi-Ma'ruf
A
A
A
JAKARTA - Calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno memiliki pekerjaan rumah untuk mengambil suara pemilih Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin sebagai petahana.
Jokowi sebagai capres petahana miliki keuntungan dari program-programnya saat menjabat sebagai Presiden. Hal itu terlihat dari hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada penilaian kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah di bidang ekonomi ada di angka 70,3%.
Pada kampanyenya, Jokowi selalu menampilkan capaian-capaian pemerintah, sedangkan Prabowo belum memiliki rekam jejak pada pemerintahan, sehingga akan sulit untuk menandingi itu.
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa memberikan catatan agar Prabowo-Sandi dapat merebut suara pemilih petahana. Menurutnya pasangan Prabowo-Sandi harus lebih menampilkan tawaran yang lebih baik dibandingkan dengan yang ditawarkan calon petahana.
“Sehingga, yang perlu dimunculkan adalah adu gagasan, karena Pak Jokowi sendiri kan dari program itu kan sebenarnya ada garis besar yang di belakangnya itu. Kira-kira gagasan yang dia ingin capai seperti apa. Nah memang Pak Prabowo harus memunculkan gagasan itu,” ujar Ardian di Kantor LSI, Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Ardia menjelaskan, dengan menawarkan gagasan yang mampu melampaui gagasan lawan, masyarakat dapat tertarik dan bahkan tidak mungkin untuk berbalik memilih pasangan Prabowo-Sandi pada pilpres 2019.
“Karena tantangan untuk penantang itu dua, pertama harus memberikan alternatif program dari yang sekarang. Kedua juga menjadi harapan baru. Harapan baru maksudnya, dia bisa menceritakan, ketika dia memimpin, apakah bisa menjalani hal itu atau tidak, karena program saja tidak cukup untuk meyakinkan masyarakat,” jelasnya.
“Sehingga sekarang kenapa masih tersisa 20%? Yaitu karena mungkin di adil makmurnya sudah bisa sampai, tapi kemudian untuk turunan-turunannya ke bawah dan program-programnya bisa berjalan atau tidak? Itu yang menjadi PR nya disitu,” tutupnya.
Jokowi sebagai capres petahana miliki keuntungan dari program-programnya saat menjabat sebagai Presiden. Hal itu terlihat dari hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada penilaian kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah di bidang ekonomi ada di angka 70,3%.
Pada kampanyenya, Jokowi selalu menampilkan capaian-capaian pemerintah, sedangkan Prabowo belum memiliki rekam jejak pada pemerintahan, sehingga akan sulit untuk menandingi itu.
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa memberikan catatan agar Prabowo-Sandi dapat merebut suara pemilih petahana. Menurutnya pasangan Prabowo-Sandi harus lebih menampilkan tawaran yang lebih baik dibandingkan dengan yang ditawarkan calon petahana.
“Sehingga, yang perlu dimunculkan adalah adu gagasan, karena Pak Jokowi sendiri kan dari program itu kan sebenarnya ada garis besar yang di belakangnya itu. Kira-kira gagasan yang dia ingin capai seperti apa. Nah memang Pak Prabowo harus memunculkan gagasan itu,” ujar Ardian di Kantor LSI, Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Ardia menjelaskan, dengan menawarkan gagasan yang mampu melampaui gagasan lawan, masyarakat dapat tertarik dan bahkan tidak mungkin untuk berbalik memilih pasangan Prabowo-Sandi pada pilpres 2019.
“Karena tantangan untuk penantang itu dua, pertama harus memberikan alternatif program dari yang sekarang. Kedua juga menjadi harapan baru. Harapan baru maksudnya, dia bisa menceritakan, ketika dia memimpin, apakah bisa menjalani hal itu atau tidak, karena program saja tidak cukup untuk meyakinkan masyarakat,” jelasnya.
“Sehingga sekarang kenapa masih tersisa 20%? Yaitu karena mungkin di adil makmurnya sudah bisa sampai, tapi kemudian untuk turunan-turunannya ke bawah dan program-programnya bisa berjalan atau tidak? Itu yang menjadi PR nya disitu,” tutupnya.
(pur)