Andika Jadi KSAD, TNI AD Diminta Netral dari Kepentingan Politik
A
A
A
JAKARTA - Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Andika Perkasa telah dilantik sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ke-32. Mengenai hal itu, TNI Angkatan Darat (AD) di bawah kepemimpinan Andika Perkasa diharapkan netral dari kepentingan politik.
Anggota Komisi I DPR, Sukamta menilai KSAD merupakan amanah yang tidak mudah. Apalagi, lanjut dia, saat ini sudah memasuki tahun politik.
"TNI AD diharapkan netral dari kepentingan politik. Profesionalitas dan kesetiaan kepada kedaulatan NKRI menjadi taruhan dalam hal ini," ujar Sukamta dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/11/2018).
Dia pun mengingatkan bahwa TNI ada bersama rakyat dari rakyat dan untuk rakyat. Sehingga, prajurit TNI AD dinilai harus bisa mengayomi rakyatnya di darat.
"Kita harus menjiwai bagaimana dahulu perjuangan mempertahankan kemerdekaan dilakukan oleh prajurit dan rakyat secara bahu-membahu," kata Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Dia menambahkan, pasukan gerilya yang membantu Jenderal Soedirman dulu juga terdiri dari tentara dan rakyat. "Kita tunjukkan bahwa kebersamaan seperti ini bisa terus terwujud kapan pun dan dalam kondisi apa pun juga," kata legislator asal Daerah Istimewa Yogyakarta ini.
Menurut dia, tantangan Indonesia ke depannya semakin berat termasuk juga tantangan di darat. "Kalau TNI AD solid bersama AU dan AL, juga selalu bersama-sama rakyat maka tantangan-tantangan itu insya Allah bisa kita hadapi," pungkasnya.
Anggota Komisi I DPR, Sukamta menilai KSAD merupakan amanah yang tidak mudah. Apalagi, lanjut dia, saat ini sudah memasuki tahun politik.
"TNI AD diharapkan netral dari kepentingan politik. Profesionalitas dan kesetiaan kepada kedaulatan NKRI menjadi taruhan dalam hal ini," ujar Sukamta dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/11/2018).
Dia pun mengingatkan bahwa TNI ada bersama rakyat dari rakyat dan untuk rakyat. Sehingga, prajurit TNI AD dinilai harus bisa mengayomi rakyatnya di darat.
"Kita harus menjiwai bagaimana dahulu perjuangan mempertahankan kemerdekaan dilakukan oleh prajurit dan rakyat secara bahu-membahu," kata Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Dia menambahkan, pasukan gerilya yang membantu Jenderal Soedirman dulu juga terdiri dari tentara dan rakyat. "Kita tunjukkan bahwa kebersamaan seperti ini bisa terus terwujud kapan pun dan dalam kondisi apa pun juga," kata legislator asal Daerah Istimewa Yogyakarta ini.
Menurut dia, tantangan Indonesia ke depannya semakin berat termasuk juga tantangan di darat. "Kalau TNI AD solid bersama AU dan AL, juga selalu bersama-sama rakyat maka tantangan-tantangan itu insya Allah bisa kita hadapi," pungkasnya.
(kri)