Penjelasan Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf Soal Politik Genderuwo

Jum'at, 09 November 2018 - 15:37 WIB
Penjelasan Tim Kampanye...
Penjelasan Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf Soal Politik Genderuwo
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melontarkan pernyataan tentang perilaku politikus. Setelah melontarkan istilah politikus Sontoloyo, Jokowi kini melontarkan istilah politik Genderuwo.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden-calon wakil presiden, Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menilai pernyataan Jokowi bersifat simbolik yang ditujukan kepada semua orang, khususnya elite di negeri ini agar berhati-hati dalam menyampaikan sesuatu.

"Kampanyenya (politikus genderuwo-red) selalu membangun narasi-narasi propaganda, tentang ketakutan, tentang kegalauan di tengah-tengah masyarakat," ujar Karding saat dihubungi, Jumat (9/11/2018). (Baca juga: Jokowi Sebut Banyak Politikus Main Politik Genderuwo )

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menjelaskan sebenarnya situasi politik saat ini dinamis, namun dibuat sebagian elite untuk menyeramkan, dan dihantui berbagai ketakutan dengan isu-isu palsu, hoaks dan fitnah untuk menakut-nakuti rakyat.
"Kalau Pak Prabowo sering melontarkan pesimisme, pernyataan agitator dan propagandis terkait hal-hal menakutkan. Mungkin salah satu yang disebut yang dimaksud, salah satunya Pak Prabowo. Tetapi, menurut saya seluruh politikus bahkan seluruh orang itulah yang dimaksud oleh Pak Jokowi," tuturnya.

Jokowi kembali melontarkan sindiran untuk menggambarkan wajah politik di Indonesia dengan menyebut istilah politik genderuwo. Istilah itu disampaikan Jokowi saat acara pembagian sertifikat kepada warga di Tegal, Jawa Tengah, Jumat 9 November 2018.

Menurut Jokowi, politik genderuwo adalah politik propaganda yang bertujuan untuk menakut-nakuti rakyat.
"Cara-cara seperti ini adalah cara-cara politik yang tidak beretika. Masak masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Enggak benar kan? itu sering saya sampaikan itu namanya 'politik genderuwo', nakut-nakuti," ujar Jokowi.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1629 seconds (0.1#10.140)