BIN Tegaskan Tak Terlibat Penangkapan Habib Rizieq di Saudi

Kamis, 08 November 2018 - 21:42 WIB
BIN Tegaskan Tak Terlibat Penangkapan Habib Rizieq di Saudi
BIN Tegaskan Tak Terlibat Penangkapan Habib Rizieq di Saudi
A A A
JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) menegaskan tidak mempunyai keterkaitan atau keterlibatan dalam permasalahan yang diduga tengah dialami oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS), sehingga ditangkap otoritas keamanan Kerajaan Arab Saudi.

Juru Bicara (Jubir) BIN Wawan Hari Purwanto mengatakan, tuduhan BIN mengganggu Habib Rizieq tidak benar. Apalagi menuduh bahwa anggota BIN mengontrak rumah di dekat kontrakan HRS, memasang bendera maupun mengambil CCTV, semua hanya pandangan sepihak.

"Tuduhan pemasangan bendera Tauhid di tembok juga tidak ada bukti bahwa yang memasang adalah BIN, apalagi memfoto kemudian lapor ke Polisi Saudi," kata Wawan melalui siaran pers, Kamis (8/11/2018).

BIN kata Wawan, justru menghendaki agar masalah yang dihadapi Habib Rizieq cepat selesai dan tuntas, sehingga tidak berkepanjangan dan berakibat pada berkembangnya masalah baru, apalagi di luar negeri, di mana sistem hukum dan pemerintahannya berbeda.

Menurut dia, BIN bertugas melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia termasuk HRS. Tidak benar jika ada anggapan bahwa HRS adalah musuh, semua adalah anak bangsa yang masing-masing memiliki pemikiran yang demokratis yang wajib dilindungi. Jika ada sesuatu yang kurang pas wajib diingatkan.

"Saudi adalah negara berdaulat yang tidak bisa diintervensi oleh Indonesia. Operasi intelijen di negara lain adalah dilarang. Mereka bisa dipersona non grata atau dideportasi atau bahkan dijatuhi hukuman sesuai dengan UU yang berlaku di negeri itu," ucapnya.

"Tidak benar ada dendam politik. BIN adalah lembaga negara yang tetap ada meskipun silih berganti kepemimpinan nasionalnya, dan berkewajiban menjaga agar program pembangunan berjalan lancar demi kesejahteraan rakyat," tambahnya.

Lebih lanjut dikatakan Wawan, tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan, dengan duduk bersama maka semua bisa teratasi. BIN tidak pernah mempermasalahkan aliansi politik HRS. Itu hak seseorang dan sah-sah saja.

"BIN ingin agar anak bangsa ini tidak terpecah karena beda pandangan. Perbedaan adalah memperkaya khasanah kebangsaan dan bukan alasan untuk terpecah. Bagi BIN tidak mengenal istilah kriminalisasi, semua warga negara memiliki hak dan kewajiban serta kedudukan yang sama di depan hukum," ungkapnya.

Selain itu sambung Wawan, BIN selalu siap membantu HRS, sebagaimana Kedubes RI juga siap membantu jika HRS dalam kesulitan, termasuk memberikan jaminan atas pelepasan HRS."Jadi tuduhan bahwa BIN merekayasa penangkapan HRS oleh Polisi Saudi adalah hoaks," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7451 seconds (0.1#10.140)