Sebut Politikus Sontoloyo, Kubu Prabowo: Jokowi Tunjuk Hidung Sendiri
A
A
A
JAKARTA - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyinggung politikus sontoloyo ditanggapi oleh Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferry Juliantono. Menurut Ferry, Presiden Jokowi sama saja menunjuk hidung sendiri dengan melontarkan pernyataan tersebut.
"Neneng Hassanah Bupati Bekasi suap Meikarta, terbaru Bupati Cirebon kena OTT KPK dan ini kan sama dengan politikus sontoloyo. Mereka ini jurkamnya Jokowi, sama saja Jokowi tengah menunjuk hidung sendiri jika begitu," ujar Ferry melalui keterangannya, Kamis (25/10/2018).
Di samping itu, kata dia, divestasi saham PT Freeport Indonesia juga sampai saat ini belum ada bukti nyata. Padahal, kata dia, pemerintah sebelumnya mengklaim jika divestasi saham Freeport sebesar 51% telah berhasil. (Baca: Jokowi Minta Politisi Tak Gunakan Cara Politik Sontoloyo)
Kemudian, kini ditemukan adanya potensi kerugian lingkungan senilai Rp185 triliun yang disinyalir telah ditemukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Ini juga sontoloyo 51% saham Freeport, artinya tidak benar," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Bahkan, penanganan bencana di Lombok dan Sulawesi Tengah dianggap belum bisa maksimal hingga saat ini. Dia menilai, pemerintah justru mementingkan acara pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali beberapa waktu lalu dengan menggelontorkan dana ratusan miliar rupiah.
"Ini juga masuk sontoloyo penanganan bencana karena tidak beres penanganannya," pungkasnya.
Adapun pernyataan Jokowi yang menyinggung politikus sontoloyo itu disampaikan saat membagikan 5 ribu sertifikat tanah untuk warga di Lapangan Bola Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa 23 Oktober lalu.
"Neneng Hassanah Bupati Bekasi suap Meikarta, terbaru Bupati Cirebon kena OTT KPK dan ini kan sama dengan politikus sontoloyo. Mereka ini jurkamnya Jokowi, sama saja Jokowi tengah menunjuk hidung sendiri jika begitu," ujar Ferry melalui keterangannya, Kamis (25/10/2018).
Di samping itu, kata dia, divestasi saham PT Freeport Indonesia juga sampai saat ini belum ada bukti nyata. Padahal, kata dia, pemerintah sebelumnya mengklaim jika divestasi saham Freeport sebesar 51% telah berhasil. (Baca: Jokowi Minta Politisi Tak Gunakan Cara Politik Sontoloyo)
Kemudian, kini ditemukan adanya potensi kerugian lingkungan senilai Rp185 triliun yang disinyalir telah ditemukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Ini juga sontoloyo 51% saham Freeport, artinya tidak benar," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Bahkan, penanganan bencana di Lombok dan Sulawesi Tengah dianggap belum bisa maksimal hingga saat ini. Dia menilai, pemerintah justru mementingkan acara pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali beberapa waktu lalu dengan menggelontorkan dana ratusan miliar rupiah.
"Ini juga masuk sontoloyo penanganan bencana karena tidak beres penanganannya," pungkasnya.
Adapun pernyataan Jokowi yang menyinggung politikus sontoloyo itu disampaikan saat membagikan 5 ribu sertifikat tanah untuk warga di Lapangan Bola Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa 23 Oktober lalu.
(kri)