Tensi Makin Tinggi, PAN Ajak Kampanye Sejuk dan Damai
Tensi Makin Tinggi, PAN Ajak Kampanye Sejuk dan Damai
A
A
A
JAKARTA - Tensi politik yang semakin tinggi dan saling melaporkan antartim sukses menjadi perhatian Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Dia mengajak kampanye dilaksanakan dengan sejuk dan damai.
Ajakan ini disampaikan Zulkifli Hasan di sela-sela menerima delegasi Badan Koordinasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), di Gedung Parlemen Nusantara I Senayan, Jakarta, Jumat (19/10/2018).
"Komitmen PAN adalah kampanye yang santun dan beretika. Fokus pada adu ide, visi dan gagasan untuk Indonesia lebih baik. Jangan saling menjatuhkan yang akhirnya membuat kita berpecah belah," kata Zulkifli Hasan.
Ketua MPR ini menyampaikan, yang menjadi fokus PAN dalam kampanye adalah kemandirian dan perbaikan ekonomi.
"Kampanye PAN damai dan sejuk serta fokus menawarkan solusi agar lebih banyak lapangan kerja tersedia, harga kebutuhan dasar terjangkau dan distribusi kesejahteraan merata untuk semua," ucapnya.
Untuk itu dia mengajak, agar Pemilu dan Pilpes 2019 nanti menjadi friendly competition, kompetisi yang bersahabat yang fair dan berkualitas. "Saya mengingatkan kita bukan sedang perang, bukan lawan penjajah. Ini kompetisi sesama anak bangsa," tutupnya.
Ajakan ini disampaikan Zulkifli Hasan di sela-sela menerima delegasi Badan Koordinasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), di Gedung Parlemen Nusantara I Senayan, Jakarta, Jumat (19/10/2018).
"Komitmen PAN adalah kampanye yang santun dan beretika. Fokus pada adu ide, visi dan gagasan untuk Indonesia lebih baik. Jangan saling menjatuhkan yang akhirnya membuat kita berpecah belah," kata Zulkifli Hasan.
Ketua MPR ini menyampaikan, yang menjadi fokus PAN dalam kampanye adalah kemandirian dan perbaikan ekonomi.
"Kampanye PAN damai dan sejuk serta fokus menawarkan solusi agar lebih banyak lapangan kerja tersedia, harga kebutuhan dasar terjangkau dan distribusi kesejahteraan merata untuk semua," ucapnya.
Untuk itu dia mengajak, agar Pemilu dan Pilpes 2019 nanti menjadi friendly competition, kompetisi yang bersahabat yang fair dan berkualitas. "Saya mengingatkan kita bukan sedang perang, bukan lawan penjajah. Ini kompetisi sesama anak bangsa," tutupnya.
(maf)
Explore More