Samawi Sumut Deklarasikan Dukungan untuk Jokowi - Mar'uf
A
A
A
MEDAN - Solidaritas Ulama Muda Joko Widodo (Samawi) mendeklarasikan dukungannya terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Deklarasi ini mereka gelar di Hotel Madani, Medan sekaligus mengumpulkan donasi untuk membantu korban gempa Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah dan juga donasi untuk koban bencana di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut).
Koordinator Wilayah Samawi Sumut, Rudi Suntari mengatakan mereka berkomitmen mendukung Jokowi-Maruf Amin untuk memimpin Indonesia karena beberapa hal yakni performa yang ditunjukkan oleh Jokowi dalam membangun berbagai infrastruktur dalam 4 tahun terakhir kepemimpinannya.
"Tanya hati kita, apakah kita sudah merasakan pembangunan yang dilakukan oleh pak Jokowi atau belum. Kita harus jujur, dan tidak menilai kinerja Jokowi secara nyata dan bukan berdasarkan kebencian," terangnya, Minggu (14/10/2018).
Sementara itu, Wakil Koordinator Nasional Samawi, Ahmad Riduan Hasibuan mengatakan pemenangan Jokowi harus dilakukan dengan cara-cara yang cerdas dan menghindari informasi bohong atau hoaks. Cara ini dipastikan akan membuat kinerja mereka akan semakin mudah dalam memenangkan presiden incumbent tersebut di tengah masyarakat.
"Prinsipnya kita harus menang dengan cara-cara yang senang, bukan karena menyebar hoaks atau menyebar ujaran kebencian," ujarnya.
Hal yang sama disampaikan Sekretaris Nasional Samawi, Aminuddin Ma'ruf. Menurutnya, Sumatera Utara menjadi salah satu daerah yang menjadi target pergerakan Samawi untuk memenangkan pasangan Jokowi-Maruf Amin.
Pergerakan ini akan dilakukan dengan merangkul seluruh kalangan pemuka agama mulai dari masyarakat pedesaan dan juga kelompok-kelompok masyarakat lain. Satu hal yang mereka tegaskan, bahwa pemenangan ini harus dilakukan dengan menghindari penyebaran ujaran kebencian maupun informasi bohong.
"Intinya kita cukup menyampaikan apa-apa saja program yang ril yang sudah dikerjakan pak Jokowi. Kita ingin memberikan pencerdasan politik kepada masyarakat bahwa yang menjadi pertimbangan adalah kinerja nyata dari calon presiden. Masyarakat tentu akan dapat menilai dengan baik siapa yang terbaik," pungkasnya.
Deklarasi ini mereka gelar di Hotel Madani, Medan sekaligus mengumpulkan donasi untuk membantu korban gempa Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah dan juga donasi untuk koban bencana di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut).
Koordinator Wilayah Samawi Sumut, Rudi Suntari mengatakan mereka berkomitmen mendukung Jokowi-Maruf Amin untuk memimpin Indonesia karena beberapa hal yakni performa yang ditunjukkan oleh Jokowi dalam membangun berbagai infrastruktur dalam 4 tahun terakhir kepemimpinannya.
"Tanya hati kita, apakah kita sudah merasakan pembangunan yang dilakukan oleh pak Jokowi atau belum. Kita harus jujur, dan tidak menilai kinerja Jokowi secara nyata dan bukan berdasarkan kebencian," terangnya, Minggu (14/10/2018).
Sementara itu, Wakil Koordinator Nasional Samawi, Ahmad Riduan Hasibuan mengatakan pemenangan Jokowi harus dilakukan dengan cara-cara yang cerdas dan menghindari informasi bohong atau hoaks. Cara ini dipastikan akan membuat kinerja mereka akan semakin mudah dalam memenangkan presiden incumbent tersebut di tengah masyarakat.
"Prinsipnya kita harus menang dengan cara-cara yang senang, bukan karena menyebar hoaks atau menyebar ujaran kebencian," ujarnya.
Hal yang sama disampaikan Sekretaris Nasional Samawi, Aminuddin Ma'ruf. Menurutnya, Sumatera Utara menjadi salah satu daerah yang menjadi target pergerakan Samawi untuk memenangkan pasangan Jokowi-Maruf Amin.
Pergerakan ini akan dilakukan dengan merangkul seluruh kalangan pemuka agama mulai dari masyarakat pedesaan dan juga kelompok-kelompok masyarakat lain. Satu hal yang mereka tegaskan, bahwa pemenangan ini harus dilakukan dengan menghindari penyebaran ujaran kebencian maupun informasi bohong.
"Intinya kita cukup menyampaikan apa-apa saja program yang ril yang sudah dikerjakan pak Jokowi. Kita ingin memberikan pencerdasan politik kepada masyarakat bahwa yang menjadi pertimbangan adalah kinerja nyata dari calon presiden. Masyarakat tentu akan dapat menilai dengan baik siapa yang terbaik," pungkasnya.
(ysw)