Kubu Jokowi Bilang Istilah Pencitraan Muncul di Zaman SBY
A
A
A
JAKARTA - Calon Anggota Legislatif (Caleg) asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Razman Arif Nasution menolak keras anggapan sejumlah pihak bahwa keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membatalkan kenaikan harga BBM jenis Premium sebagai pencitraan.
"Maka saya katakan tadi yang muncul masalah istilah pencitraan pada masa siapa? Itu masa Pak SBY, Pak Jokowi bukan pencitraan, dia teorinya blusukan," ujar Razman usai diskusi Polemik MNC Trijaya FM di Cikini, Jakarta, Sabtu (13/10/2018).
Koordinator Relawan pendukung Eks 212 Kawal KH Ma'ruf Amin ini beranggapan, apa yang dilakukan Jokowi dengan blusukan merupakan keberpihakan kepada rakyat dengan bukti dan kerja nyata yang bisa dirasakan masyarakat.
"Nah sekarang ini bukan blusukan lagi, ini kebijakan rakyat yang secara langsung riil dia mengatakan tidak boleh dinaikan lagi biarkan dulu premium berjalan apa adanya dengan harga yang sekarang tentu rakyat tidak terbebani sampai di situ dan itu kongkret," katanya.
Razman memandang bahwa apa yang dilakukan Presiden Jokowi selalu dikaitkan pihak-pihak tertentu dengan pencitraan. Menurutnya, hal itu wajar karena saat ini masuk pada tahun politik.
"Tapi menurut kami enggak ada masalah (dengan tudingan pencitraan). Kita jalan terus in the track, kita enggak ada masalah," tandasnya.
"Maka saya katakan tadi yang muncul masalah istilah pencitraan pada masa siapa? Itu masa Pak SBY, Pak Jokowi bukan pencitraan, dia teorinya blusukan," ujar Razman usai diskusi Polemik MNC Trijaya FM di Cikini, Jakarta, Sabtu (13/10/2018).
Koordinator Relawan pendukung Eks 212 Kawal KH Ma'ruf Amin ini beranggapan, apa yang dilakukan Jokowi dengan blusukan merupakan keberpihakan kepada rakyat dengan bukti dan kerja nyata yang bisa dirasakan masyarakat.
"Nah sekarang ini bukan blusukan lagi, ini kebijakan rakyat yang secara langsung riil dia mengatakan tidak boleh dinaikan lagi biarkan dulu premium berjalan apa adanya dengan harga yang sekarang tentu rakyat tidak terbebani sampai di situ dan itu kongkret," katanya.
Razman memandang bahwa apa yang dilakukan Presiden Jokowi selalu dikaitkan pihak-pihak tertentu dengan pencitraan. Menurutnya, hal itu wajar karena saat ini masuk pada tahun politik.
"Tapi menurut kami enggak ada masalah (dengan tudingan pencitraan). Kita jalan terus in the track, kita enggak ada masalah," tandasnya.
(maf)