ATVSI Optimis Industri Penyiaran Televisi di Indonesia Masih Diminati
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) menilai positif adanya pameran teknologi digital NXT Indonesia 2018 yang akan digelar pada 24-26 Oktober 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Dalam gelaran itu, ATVSI akan mengangkat tema soal masa depan industri penyiaran.
"Kita itu mengangkat mengenai masa depan penyiaran, industri penyiaran. Jadi bagaimana televisi di era maraknya mobile TV dan sebagainya, kira-kira seperti itu lah," ujar Sekretaris Jenderal ATVSI Neil Tobing dalam jumpa pers di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa 9 Oktober 2018.
Neil menegaskan pihaknya sangat optimis industri penyiaran televisi di Indonesia masih diminati. Meski saat ini marak munculnya layanan televisi internet atau Over The Top (OTT) seperti Netflix dan lain sebagainya.
"Kita sih optimis, walau ada ancaman kompetisi dari OTT dan sebagainya. Kita yakin televisi di Indonesia itu akan tetap survive. Pertama, karena orangnya suka konten-konten Indonesia, orang suka konten lokal yang ada di televisi lokal," tutur Neil.
Kemudian televisi lokal juga katanya mudah dijangkau oleh masyarakat secara gratis. Meskipun demikian, industri televisi juga katanya tetap harus berbenah dengan kontennya.
"Kita juga harus juga berbenah, konsisten menampilkan konten berkualitas. Sehingga penonton terus loyal, setia kepada kita. Kemudian inovasi digital, jadi konten-konten di TV bisa ditayangin di digital, di portal, di handphone dan lainnya. Itu sih strateginya," tutur Neil.
Acara NXT Indonesia 2018 ini merangkum berbagai teknologi terkini terkait jaringan dan operator internet, penyedia konten, konsultan IT hingga satelit dan integrator sistem. Lebih dari 100 eksibitor akan berpartisipasi dalam pameran ini.
"Kami mempertemukan ratusan perusahaan dari lebih 18 negara, termasuk Amerika Serikat, Australia, Jerman, Jepang, Korea Selatan, Spanyol, Singapura, Taiwan, dan Tiongkok, dengan ribuan pengguna dari kalangan bisnis," kata Ben Wong, Managing Director Pamerindo Indonesia sebagai penyelenggara pameran ini.
"Kita itu mengangkat mengenai masa depan penyiaran, industri penyiaran. Jadi bagaimana televisi di era maraknya mobile TV dan sebagainya, kira-kira seperti itu lah," ujar Sekretaris Jenderal ATVSI Neil Tobing dalam jumpa pers di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa 9 Oktober 2018.
Neil menegaskan pihaknya sangat optimis industri penyiaran televisi di Indonesia masih diminati. Meski saat ini marak munculnya layanan televisi internet atau Over The Top (OTT) seperti Netflix dan lain sebagainya.
"Kita sih optimis, walau ada ancaman kompetisi dari OTT dan sebagainya. Kita yakin televisi di Indonesia itu akan tetap survive. Pertama, karena orangnya suka konten-konten Indonesia, orang suka konten lokal yang ada di televisi lokal," tutur Neil.
Kemudian televisi lokal juga katanya mudah dijangkau oleh masyarakat secara gratis. Meskipun demikian, industri televisi juga katanya tetap harus berbenah dengan kontennya.
"Kita juga harus juga berbenah, konsisten menampilkan konten berkualitas. Sehingga penonton terus loyal, setia kepada kita. Kemudian inovasi digital, jadi konten-konten di TV bisa ditayangin di digital, di portal, di handphone dan lainnya. Itu sih strateginya," tutur Neil.
Acara NXT Indonesia 2018 ini merangkum berbagai teknologi terkini terkait jaringan dan operator internet, penyedia konten, konsultan IT hingga satelit dan integrator sistem. Lebih dari 100 eksibitor akan berpartisipasi dalam pameran ini.
"Kami mempertemukan ratusan perusahaan dari lebih 18 negara, termasuk Amerika Serikat, Australia, Jerman, Jepang, Korea Selatan, Spanyol, Singapura, Taiwan, dan Tiongkok, dengan ribuan pengguna dari kalangan bisnis," kata Ben Wong, Managing Director Pamerindo Indonesia sebagai penyelenggara pameran ini.
(kri)