Mendagri Ajak Dua Kepala Daerah yang Baru Dilantik Sambangi KPK
A
A
A
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengajak dua pasangan kepala daerah yang baru saja dilantik pada hari ini, Senin (1/10) mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Keduanya yakni Gubernur -Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor-Hadi Mulyadi dan Gubernur-Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru-Mawardi Yahya.
"Hari ini kami minta waktu ke KPK ya untuk berdiskusi, berdialog saja tentang area rawan korupsi, tentang pencegahan," ujar Tjahjo di Kantor KPK, Jakarta, Senin (1/10/2018).
Selain itu, Tjahjo menjelaskan bahwa kehadirannya membawa para kepala daerah yang baru dilantik ke KPK sebagai upaya pencegahan korupsi. Langkah tersebut dilakukan karena adanya kasus korupsi yang melibatkan sejumlah kepala daerah.
"Supaya temen-teman gubernur dan wakil gubernur terpilih ini lebih memahami lah apa yang menjadi program KPK, khususnya yang menyangkut masalah pencegahan dan lebih memahami area-area rawan korupsi," jelasnya.
Sebelumnya delapan dari sembilan kepala daerah terpilih yang baru saja dilantik pada Rabu (05/09) menyambangi Gedung Merah Putih KPK. Mereka datang didampingi Mendagri Tjahjo Kumolo. Sebelumnya, Mendagri juga mengajak kepala daerah yang baru dilantik.
Mereka adalah Gubernur Bali I Wayan Koster dan wakilnya Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati; Gubernur Jawa Tengah terpilih Ganjar Pranowo dan Wakilnya Taj Yasin Maimoen; Gubernur Sulawesi Selatan terpilih Nurdin Abdullah dan wakilnya Sudirman Sulaiman; serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Mereka langsung masuk ke Gedung KPK tanpa memberi keterangan apapun.
Setelah mereka masuk kemudian datang menyusul sejumlah kepala daerah lainnya, mereka adalah Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan wakilnya Musa Rajekshah; Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi dan wakilnya Lukman Abunawas; Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji; Gubernur Papua Lukas Enembe dan wakilnya Klemen Tinal; serta Wakil Gubernur Jawa Barat Uu' Ruzanul Ulum.
"Hari ini kami minta waktu ke KPK ya untuk berdiskusi, berdialog saja tentang area rawan korupsi, tentang pencegahan," ujar Tjahjo di Kantor KPK, Jakarta, Senin (1/10/2018).
Selain itu, Tjahjo menjelaskan bahwa kehadirannya membawa para kepala daerah yang baru dilantik ke KPK sebagai upaya pencegahan korupsi. Langkah tersebut dilakukan karena adanya kasus korupsi yang melibatkan sejumlah kepala daerah.
"Supaya temen-teman gubernur dan wakil gubernur terpilih ini lebih memahami lah apa yang menjadi program KPK, khususnya yang menyangkut masalah pencegahan dan lebih memahami area-area rawan korupsi," jelasnya.
Sebelumnya delapan dari sembilan kepala daerah terpilih yang baru saja dilantik pada Rabu (05/09) menyambangi Gedung Merah Putih KPK. Mereka datang didampingi Mendagri Tjahjo Kumolo. Sebelumnya, Mendagri juga mengajak kepala daerah yang baru dilantik.
Mereka adalah Gubernur Bali I Wayan Koster dan wakilnya Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati; Gubernur Jawa Tengah terpilih Ganjar Pranowo dan Wakilnya Taj Yasin Maimoen; Gubernur Sulawesi Selatan terpilih Nurdin Abdullah dan wakilnya Sudirman Sulaiman; serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Mereka langsung masuk ke Gedung KPK tanpa memberi keterangan apapun.
Setelah mereka masuk kemudian datang menyusul sejumlah kepala daerah lainnya, mereka adalah Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan wakilnya Musa Rajekshah; Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi dan wakilnya Lukman Abunawas; Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji; Gubernur Papua Lukas Enembe dan wakilnya Klemen Tinal; serta Wakil Gubernur Jawa Barat Uu' Ruzanul Ulum.
(pur)