Jubir Prabowo-Sandi Kritisi 15 Menteri Jadi Timses Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Koordinator Juru Bicara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak mengkritisi masuknya 15 Menteri Kabinet Kerja menjadi tim sukses Jokowi-Ma'ruf Amin.
Dahnil menilai masuknya para menteri menjadi timses membuktikan rendahnya etika politik petahana. Lebih dari itu, masuknya para menteri ke barisan tim sukses disebut Dahnil akan mengganggu kinerja.
"Pastilah kinerja para menteri terganggu, dan berpotensi terjadi penyalahgunaan kekuasaan," kata Dahnil melalui keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Jumat (28/9/2018).
Dahnil mengatakan, para menteri yang menjadi timses tersebut perlu belajar dari sikap Mahfud MD yang menolak menjadi timses karena merasa tak elok karena beliau masih menjabat BPIP.
Para menteri, lanjut Dahnil, juga bisa meneladani etika Din Syamsuddin yang mundur jadi Utusan Khusus Presiden untuk Dialog Antaragama dan Peradaban.
"Prabowo-Sandi berkomitmen tidak melibatkan para kepala daerah yang berasal dari kader partai-partai pengusung, mereka hanya diminta untuk bekerja maksimal untuk pelayanan dan pembangunan, dan tidak perlu terbebani dengan kampanye Prabowo-Sandi," kata Dahnil.
Dahnil menilai masuknya para menteri menjadi timses membuktikan rendahnya etika politik petahana. Lebih dari itu, masuknya para menteri ke barisan tim sukses disebut Dahnil akan mengganggu kinerja.
"Pastilah kinerja para menteri terganggu, dan berpotensi terjadi penyalahgunaan kekuasaan," kata Dahnil melalui keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Jumat (28/9/2018).
Dahnil mengatakan, para menteri yang menjadi timses tersebut perlu belajar dari sikap Mahfud MD yang menolak menjadi timses karena merasa tak elok karena beliau masih menjabat BPIP.
Para menteri, lanjut Dahnil, juga bisa meneladani etika Din Syamsuddin yang mundur jadi Utusan Khusus Presiden untuk Dialog Antaragama dan Peradaban.
"Prabowo-Sandi berkomitmen tidak melibatkan para kepala daerah yang berasal dari kader partai-partai pengusung, mereka hanya diminta untuk bekerja maksimal untuk pelayanan dan pembangunan, dan tidak perlu terbebani dengan kampanye Prabowo-Sandi," kata Dahnil.
(kri)