PDIP: Hoaks Bisa Merusak Peradaban Politik Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Sekjen DPP PDIP Perjuangan, Hasto Kristiyanto menganggap kunjungan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) ke kantor PDIP positif untuk membangun peradaban politik yang sehat tanpa ujaran kebencian dan hoaks.
Hasto mengusulkan agar kunjungan Mafindo juga dilakukan kepada partai politik lain termasuk menemui pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Termasuk berbagai kalangan untuk menjelaskan fitnah atau hoaks itu bisa menjadi yang merusak peradaban kita," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (26/9/2018).
Hasto menganggap, PDI Perjuangan merupakan satu satunya partai yang kerap menjadi sasaran berita bohong atau hoaks. Bahkan, Capres Jokowi yang merupakan kader PDIP kerap menjadi bulan-bulanan informasi yang menyesatkan dan fitnah.
Karenanya, presentasi yang disampaikan Mafindo bisa memberi gambaran kepada masyarakat bagaimana cara menangkal dan mengidentifikasi berita hoaks. Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-KH. Ma'ruf Amin ini sangat berharap kontestasi Pileg dan Pilpres tak dikotori aksi saling fitnah.
Hasto mengapresiasi langkah Mafindo yang memberi pendidikan kepada masyarakat tentang cerdas dalam menggunakan media sosial. Khususnya penyediaan platform yang disiapkan organisasi tersebut seperti Yudhistira, Cekfakta dan turnbackhoaks.
"Itu kan suatu yang positif. Kalau itu disosialisasikan, masyarakat bisa secara proaktif untuk meminta klarifikasi, minta dicek ini benar atau palsu," ujarnya.
Selain Hasto dan Bambang DH, hadir dalam pertemuan itu para caleg-caleg PDIP di antaranya Putra Nababan Dapil DKI Jakarta I, dan Rahmat Sahid Dapil Jateng VII, Kapitra Ampera Dapil Riau ll.
Hasto mengusulkan agar kunjungan Mafindo juga dilakukan kepada partai politik lain termasuk menemui pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Termasuk berbagai kalangan untuk menjelaskan fitnah atau hoaks itu bisa menjadi yang merusak peradaban kita," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (26/9/2018).
Hasto menganggap, PDI Perjuangan merupakan satu satunya partai yang kerap menjadi sasaran berita bohong atau hoaks. Bahkan, Capres Jokowi yang merupakan kader PDIP kerap menjadi bulan-bulanan informasi yang menyesatkan dan fitnah.
Karenanya, presentasi yang disampaikan Mafindo bisa memberi gambaran kepada masyarakat bagaimana cara menangkal dan mengidentifikasi berita hoaks. Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-KH. Ma'ruf Amin ini sangat berharap kontestasi Pileg dan Pilpres tak dikotori aksi saling fitnah.
Hasto mengapresiasi langkah Mafindo yang memberi pendidikan kepada masyarakat tentang cerdas dalam menggunakan media sosial. Khususnya penyediaan platform yang disiapkan organisasi tersebut seperti Yudhistira, Cekfakta dan turnbackhoaks.
"Itu kan suatu yang positif. Kalau itu disosialisasikan, masyarakat bisa secara proaktif untuk meminta klarifikasi, minta dicek ini benar atau palsu," ujarnya.
Selain Hasto dan Bambang DH, hadir dalam pertemuan itu para caleg-caleg PDIP di antaranya Putra Nababan Dapil DKI Jakarta I, dan Rahmat Sahid Dapil Jateng VII, Kapitra Ampera Dapil Riau ll.
(pur)