Pasca Gempa Lombok, Rp4 T Disiapkan untuk Pemulihan Infrastruktur
A
A
A
MALANG - Pemerintah telah menyediakan anggaran sebesar Rp4 triliun untuk pemulihan infrastruktur pasca bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Anggaran sebesar itu akan fokus digunakan untuk perbaikan berbagai bentuk sarana dan prasana yang dibutuhkan masyarakat.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perubahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljo mengatakan infrastruktur yang fokus dibenahi di awal adalah pasar, rumah sakit, sekolah, jalan, jembatan, masjid, perkantoran, dan fasilitas umum lainnya.
"Perbaikan saraa prasarana pasca gempa Lombok, diserahkan ke Kementrian PUPR, dan ditargetkan selesai pada 2019 mendatang," tegas Basuki, yang ditemui di sela-sela kunjungannya ke Universitas Muhammadyah Malang (UMM).
Untuk perbaikan rumah warga yang rusak setiap rumah diberikan bantuan senilai Rp50 juta. Sampai saat ini, dia mengaku sudah memverifikasi sebanyak 11 ribu rumah. Sementara, di lapangan yang rusak jumlahnya sudah puluhan ribu.
Targetnya, perbaikan rumah warga yang rusak akibat gempa bumi tersebut akan tuntas dalam waktu enam bulan ke depan.
Sementara, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat, bencana alam, gempa bumi tersebut mengakibatkan sebanyak 566 bagunan sekolah rusak.
Mendikbud, Muhadjir Effendy menyebutkan, dari 556 bangunan sekolah yang mengalami kerusakan tersebut lebih dari 200 di antaranya kondisinya rusak berat.
"Mudah-mudahan tidak ada lagi gempa susulan, sehingga jumlah kerusakan tidak bertambah dan bisa segera dilakukan proses pembangunan kembali sekolah yang rusak," tuturnya.
Muhadjir yang ditemui saat melakukan kunjungan ke Rumah Sakit UMM mengatakan saat ini tahapannya masih penanggulangan. Nantinya, akan dilanutkan tahap rehabilitas, dan terakhir tahap rekonstruksi.
"Perbaikan gedung sekolah, akan masuk dalam tahap rekonstruksi. Penanganannya, dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," terangnya.
Selain upaya perbaikan pada tahap rekonstruksi tersebut diupayakan untuk melakukan pembangunan sekolah baru. Bahkan, banyak juga bantuan dari berbagai lembaga untuk program pembangunan sekolah baru.
Salah satu bantuan untuk pembangunan sekolah baru datang dari Pemkot Malang. "Ada bantuan pembangunan satu sekolah dari Pemkot Malang. Terima kasih banyak dukungannya. Nantinya akan digunakan untuk sekolah SD atau SMP," imbuhnya.
Mantan Rektor UMM tersebut juga menuturkan sementara ini ada rotasi tenaga guru di wilayah bencana. Guru yang berada di daerah bencana diistirahatkan dahulu untuk pemulihan kondisi psikologis dan traumanya.
Sebagai pengganti, guru di wilayah yang tidak terkena bencana ditugaskan sementara waktu di wilayah bencana. "Tenaga guru, cukup disediakan dari wilayah NTB saja," ungkapnya.
Sementara, terkait dengan pemulihan kondisi psikologis anak-anak pasca bencana gempa saat ini diakuinya banyak relawan, lembaga swadaya masyarakat, dan tenaga dari Kemendikbud, serta Kementrian Sosial (Kemensos) yang turut membantu di daerah bencana.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perubahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljo mengatakan infrastruktur yang fokus dibenahi di awal adalah pasar, rumah sakit, sekolah, jalan, jembatan, masjid, perkantoran, dan fasilitas umum lainnya.
"Perbaikan saraa prasarana pasca gempa Lombok, diserahkan ke Kementrian PUPR, dan ditargetkan selesai pada 2019 mendatang," tegas Basuki, yang ditemui di sela-sela kunjungannya ke Universitas Muhammadyah Malang (UMM).
Untuk perbaikan rumah warga yang rusak setiap rumah diberikan bantuan senilai Rp50 juta. Sampai saat ini, dia mengaku sudah memverifikasi sebanyak 11 ribu rumah. Sementara, di lapangan yang rusak jumlahnya sudah puluhan ribu.
Targetnya, perbaikan rumah warga yang rusak akibat gempa bumi tersebut akan tuntas dalam waktu enam bulan ke depan.
Sementara, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat, bencana alam, gempa bumi tersebut mengakibatkan sebanyak 566 bagunan sekolah rusak.
Mendikbud, Muhadjir Effendy menyebutkan, dari 556 bangunan sekolah yang mengalami kerusakan tersebut lebih dari 200 di antaranya kondisinya rusak berat.
"Mudah-mudahan tidak ada lagi gempa susulan, sehingga jumlah kerusakan tidak bertambah dan bisa segera dilakukan proses pembangunan kembali sekolah yang rusak," tuturnya.
Muhadjir yang ditemui saat melakukan kunjungan ke Rumah Sakit UMM mengatakan saat ini tahapannya masih penanggulangan. Nantinya, akan dilanutkan tahap rehabilitas, dan terakhir tahap rekonstruksi.
"Perbaikan gedung sekolah, akan masuk dalam tahap rekonstruksi. Penanganannya, dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," terangnya.
Selain upaya perbaikan pada tahap rekonstruksi tersebut diupayakan untuk melakukan pembangunan sekolah baru. Bahkan, banyak juga bantuan dari berbagai lembaga untuk program pembangunan sekolah baru.
Salah satu bantuan untuk pembangunan sekolah baru datang dari Pemkot Malang. "Ada bantuan pembangunan satu sekolah dari Pemkot Malang. Terima kasih banyak dukungannya. Nantinya akan digunakan untuk sekolah SD atau SMP," imbuhnya.
Mantan Rektor UMM tersebut juga menuturkan sementara ini ada rotasi tenaga guru di wilayah bencana. Guru yang berada di daerah bencana diistirahatkan dahulu untuk pemulihan kondisi psikologis dan traumanya.
Sebagai pengganti, guru di wilayah yang tidak terkena bencana ditugaskan sementara waktu di wilayah bencana. "Tenaga guru, cukup disediakan dari wilayah NTB saja," ungkapnya.
Sementara, terkait dengan pemulihan kondisi psikologis anak-anak pasca bencana gempa saat ini diakuinya banyak relawan, lembaga swadaya masyarakat, dan tenaga dari Kemendikbud, serta Kementrian Sosial (Kemensos) yang turut membantu di daerah bencana.
(kri)