PDIP: Ma'ruf Amin Telah Teruji
A
A
A
JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah meminta masyarakat tidak meragukan kemampuan Maruf Amin sebagai calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.
Wakil Ketua MPR itu menyatakan orang yang menganggap Ma'ruf Amin tidak mampu menjadi wakil presiden karena sudah berumur 75 tahun, sama saja telah merendahkan kualitas manusia Indonesia.
Dia mencontohkan, Mahathir Mohamad yang sudah berusia 93 tahun masih dipercaya dan terpilih memimpin Malaysia menjadi perdana menteri.
"Kalau KH Ma'ruf Amin 18 tahun lebih muda dari Mahathir, kalau begitu kita berpendapat demikian kualitas manusia Indonesia lebih rendah dari bangsa Malaysia," ujar Basarah di Kota Serang, Banten, Selasa (14/8/2018).
Dia meminta masyarakat untuk selalu berpikir positif dan tidak termakan oleh isu tidak benar. Menurut dia, kualitas dan kemampuan KH Ma'ruf Amin telah teruji. Selain ketua umum MUI, Ma'ruf juga Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
"Kalau masih ada umat Islam yang mengaku mencintai ulama, lalu masih mencaci KH Ma'ruf Amin maka kita pertanyakan kecintaan mereka kepada ulama, kalau ketua MUI saja masih mereka tega mencaci maki dan menghina," ujarnya.
Dia berharap, dengan ditunjuknya tokoh ulama besar ketua MUI dan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai pendamping Jokowi pada Pilpres 2019, tidak ada lagi isu atau fitnah bahwa Jokowi tidak mau bekerja sama dengan umat Islam.
"Harapan kami pilpres ini tidak ada lagi kontestasi fitnah, yang ada kontestasi ide gagasan bangsa," tandasnya.
Wakil Ketua MPR itu menyatakan orang yang menganggap Ma'ruf Amin tidak mampu menjadi wakil presiden karena sudah berumur 75 tahun, sama saja telah merendahkan kualitas manusia Indonesia.
Dia mencontohkan, Mahathir Mohamad yang sudah berusia 93 tahun masih dipercaya dan terpilih memimpin Malaysia menjadi perdana menteri.
"Kalau KH Ma'ruf Amin 18 tahun lebih muda dari Mahathir, kalau begitu kita berpendapat demikian kualitas manusia Indonesia lebih rendah dari bangsa Malaysia," ujar Basarah di Kota Serang, Banten, Selasa (14/8/2018).
Dia meminta masyarakat untuk selalu berpikir positif dan tidak termakan oleh isu tidak benar. Menurut dia, kualitas dan kemampuan KH Ma'ruf Amin telah teruji. Selain ketua umum MUI, Ma'ruf juga Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
"Kalau masih ada umat Islam yang mengaku mencintai ulama, lalu masih mencaci KH Ma'ruf Amin maka kita pertanyakan kecintaan mereka kepada ulama, kalau ketua MUI saja masih mereka tega mencaci maki dan menghina," ujarnya.
Dia berharap, dengan ditunjuknya tokoh ulama besar ketua MUI dan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai pendamping Jokowi pada Pilpres 2019, tidak ada lagi isu atau fitnah bahwa Jokowi tidak mau bekerja sama dengan umat Islam.
"Harapan kami pilpres ini tidak ada lagi kontestasi fitnah, yang ada kontestasi ide gagasan bangsa," tandasnya.
(dam)