5 Sinyal Rommy tentang Ma’ruf Amin Sebelum Terpilih Cawapres
A
A
A
JAKARTA - Proses terpilihnya KH Ma’ruf Amin (KMA) sebagai cawapres mendampingi Joko Widodo (Jokowi) sebenarnya jauh-jauh hari sudah disampaikan tanda-tandanya oleh M Romahurmuziy. Ketua Umum PPP ini memang memerankan sebagai jembatan komunikasi antara Jokowi dengan masyarakat Indonesia.
Nah berikut 5 tanda yang pernah disampaikan Rommy tentang terpilihnya KMA sebagai pendamping Jokowi yang sebenarnya sudah bisa dibaca publik sejak lama:
1. Munculkan nama KMA pada Desember 2017
Rommy pernah sebut nama KMA sosok yang diusulkan sebagai cawapres jauh-jauh hari, yaitu pada Desember tahun lalu.
2. Umumkan 10 nama, hanya KMA yang dijelaskan secara panjang
Pada 10 Juli 2018, Rommy untuk pertama kalinya mengumumkan kepada publik, 10 nama bakal cawapres Jokowi. Mereka adalah KMA, Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar Din Syamsuddin, Sri Mulyani, Susi Pudjiastuti, Moeldoko, Chairul Tanjung, dan Rommy sendiri.
Dari 10 nama tersebut hanya KMA yang diuraikan keunggulannya, sementara yang lainnya tidak. Menurut Rommy, KMA cocok menjadi cawapres karena memiliki enam keunggulan. Keunggulan itu adalah menjadi pemimpin Ormas terbesar Indonesia (NU), dihormati seluruh ormas Islam, punya kemampuan di bidang ekonomi, pengalaman sebagai politisi dan berasal dari keluarga ulama ternama di Indonesia.
3. Sebut insial ‘M’ dengan KMA yang pertama
Pada Rabu 8 Agustus lalu, Rommy kepada wartawan menyampaikan bahwa Cawapres Jokowi berinsial ‘M’. Ia pun menyebuat dua nama dari insial M itu yaitu KMA dan Mahfud MD. Dari dua nama itu, KMA lah yang disebut pertama kali.
“Begini, kalau kita lihat parpol atau nonparpol merupakan preferensi karena misalkan Kiai Ma'ruf Amin, M juga awalannya. Ma'ruf Amin ini pernah jadi Ketua Fraksi PPP DPRD DKI, pernah jadi anggota DPR PKB. Mahfud Md juga pernah menjadi deklarator PAN, jadi Menhan atas nama PPP pada 1999, pernah juga jadi anggota DPR RI PKB. Jadi partai atau nonpartai tak jadi soal karena yang mengusung ini parpol. Jadi pada dasarnya semua partisipasinya punya sejarah," jelas Rommy.
4. Insial ‘M’ Mengunjungi Istana
Pada Rabu 8 Juli siang, Rommy kembali menyebut KM sebagai cawapres. Hal itu terlihat dengan mentautkan berita tentang KMA yang mengujungi Istana Merdeka. ‘Nah…M…,” kicau Rommy sambil memperlihatkan KMA yang sedang berada di Kompleks Istana.
5. Kode mengurus surat pernyataan tidak pailit di PN Jakarta Pusat
Pada Kamis (9/8/2019) siang, kembali Rommy menyampaikan sebuah sinyal kuat. Saat itu ia menyebut dalam akun Twitternya bahwa cawapres sedang mengurus surat pernyataan tidak pailit di PN Jakarta Pusat.
“Klo ada yg barusan cek ke PN Jakarta Pusat dan menemukan sy sdh buat pernyataan tidak pailit, itu karena company sy sedang aplikasi kredit lho ya ... hehehe,” kicau Rommy.
Hal ini jelas mengarah pada KMA, karena di satu sisi Mahfud MD mengurus surat pernyataan di PN Sleman, tempat ia berdomisili selama ini.
Nah berikut 5 tanda yang pernah disampaikan Rommy tentang terpilihnya KMA sebagai pendamping Jokowi yang sebenarnya sudah bisa dibaca publik sejak lama:
1. Munculkan nama KMA pada Desember 2017
Rommy pernah sebut nama KMA sosok yang diusulkan sebagai cawapres jauh-jauh hari, yaitu pada Desember tahun lalu.
2. Umumkan 10 nama, hanya KMA yang dijelaskan secara panjang
Pada 10 Juli 2018, Rommy untuk pertama kalinya mengumumkan kepada publik, 10 nama bakal cawapres Jokowi. Mereka adalah KMA, Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar Din Syamsuddin, Sri Mulyani, Susi Pudjiastuti, Moeldoko, Chairul Tanjung, dan Rommy sendiri.
Dari 10 nama tersebut hanya KMA yang diuraikan keunggulannya, sementara yang lainnya tidak. Menurut Rommy, KMA cocok menjadi cawapres karena memiliki enam keunggulan. Keunggulan itu adalah menjadi pemimpin Ormas terbesar Indonesia (NU), dihormati seluruh ormas Islam, punya kemampuan di bidang ekonomi, pengalaman sebagai politisi dan berasal dari keluarga ulama ternama di Indonesia.
3. Sebut insial ‘M’ dengan KMA yang pertama
Pada Rabu 8 Agustus lalu, Rommy kepada wartawan menyampaikan bahwa Cawapres Jokowi berinsial ‘M’. Ia pun menyebuat dua nama dari insial M itu yaitu KMA dan Mahfud MD. Dari dua nama itu, KMA lah yang disebut pertama kali.
“Begini, kalau kita lihat parpol atau nonparpol merupakan preferensi karena misalkan Kiai Ma'ruf Amin, M juga awalannya. Ma'ruf Amin ini pernah jadi Ketua Fraksi PPP DPRD DKI, pernah jadi anggota DPR PKB. Mahfud Md juga pernah menjadi deklarator PAN, jadi Menhan atas nama PPP pada 1999, pernah juga jadi anggota DPR RI PKB. Jadi partai atau nonpartai tak jadi soal karena yang mengusung ini parpol. Jadi pada dasarnya semua partisipasinya punya sejarah," jelas Rommy.
4. Insial ‘M’ Mengunjungi Istana
Pada Rabu 8 Juli siang, Rommy kembali menyebut KM sebagai cawapres. Hal itu terlihat dengan mentautkan berita tentang KMA yang mengujungi Istana Merdeka. ‘Nah…M…,” kicau Rommy sambil memperlihatkan KMA yang sedang berada di Kompleks Istana.
5. Kode mengurus surat pernyataan tidak pailit di PN Jakarta Pusat
Pada Kamis (9/8/2019) siang, kembali Rommy menyampaikan sebuah sinyal kuat. Saat itu ia menyebut dalam akun Twitternya bahwa cawapres sedang mengurus surat pernyataan tidak pailit di PN Jakarta Pusat.
“Klo ada yg barusan cek ke PN Jakarta Pusat dan menemukan sy sdh buat pernyataan tidak pailit, itu karena company sy sedang aplikasi kredit lho ya ... hehehe,” kicau Rommy.
Hal ini jelas mengarah pada KMA, karena di satu sisi Mahfud MD mengurus surat pernyataan di PN Sleman, tempat ia berdomisili selama ini.
(kri)