SBY Sepakat Prabowo sebagai Calon Presiden
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sepakat berkoalisi dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
Meski koalisi belum secara resmi terbentuk, SBY secara tegas mendukung Prabowo sebagai calon presiden (capres) penantang Jokowi. “Hari ini saya sebagai ketum Gerindra dan pimpinan Gerindra menerima kedatangan Presiden SBY dan jajaran pimpinan Demokrat sejak tadi pukul 10 pagi, dan kami secara empat mata melaksanakan pembicaraan yang cukup intensif, cukup mendalam, dan cukup menjangkau ke depan. Di situ ada suatu kehendak dari kedua pihak untuk menjalin sinergi, suatu kerja sama yang erat dalam menghadapi keadaan negara yang dalam kesulitan,” kata Prabowo seusai pertemuan tertutup bersama SBY selama hampir empat jam di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, kemarin.
“Kami berkehendak keras untuk memberi solusi kepada kesulitan-kesulitan yang diha dapi oleh bangsa kita sekarang, dan kita membahas secara rinci langkah ke depan. Kita sepakat melaksanakan kerja sama politik yang tentunya akan terwujud dalam koalisi, di mana kita juga ingin mengajak partai lain dalam koalisi yang kuat untuk memberi solusi dan harapan kepada rakyat,” ujarnya.
Prabowo menjelaskan, SBY secara substantif menyarankan agar ada tindakan lanjutan setelah pertemuan ini, khususnya dalam menyusun visi dan misi ke depan serta dalam rangka mempersiapkan langkahlangkah menuju deklarasi capres dan cawapres. Prabowo juga membantah bahwa selama ini SBY menuntut nama tertentu dija dikan sebagai cawapresnya. Bahkan, SBY menyerahkan kepada dirinya sebagai capres koalisi untuk menentukan cawa pres.
“Mengenai cawapres, saya di sini juga ingin menegaskan kembali pres SBY tidak menuntut atas nama Partai Demokrat suatu nama tertentu. Sama sekali beliau menyampaikan ke pada saya, Beliau menyerahkan sepenuhnya kepada saya seandainya saya nanti akan menjadi capres dari koalisi ini,” jelasnya.
Sementara itu, Ketum DPP Partai Demokrat SBY bersyukur karena Prabowo berkenan menerima dirinya pasca kun jung an Prabowo ke kediamannya pada 24 Juli lalu. Menurutnya, banyak hal yang dibicarakan pada pertemuan kedua ini. Pembicaraan yang berlangsung selama hampir dua jam itu pun berlangsung dengan jernih, jujur, dan terbuka dalam mengiden tifikasi persoalan yang dihadapi rakyat saat ini, khususnya golongan tidak mampu yang mencapai 107 juta orang.
“Pak Prabowo setuju kalau rak yat yang dikehendaki itu persoalannya maka kepemimpinan dan pemerintahan yang akan datang yaitu yang mampu dan mau atasi masalah rakyat. Prabowo akan ambil keputusan siapa running mate siapa yang kira-kira jadi harapan rakyat tapi mampu atasi keadaan itu,” kata SBY di kesempatan sama.
SBY menuturkan, dirinya sebagai pimpinan Partai Demokrat menyerahkan penuh kepada Prabowo untuk mengambil keputusan terkait cawapres asalkan mendapatkan dukungan yang kuat dari rakyat dan diyakini mampu mengemban tugas dengan baik. “Visi-misi harus diserahkan pada KPU (Komisi Pemilihan Umum), saya harap jangan panjang lebar dan muluk-muluk, malah nanti tidak bisa ditepati karena rakyat ingat. Yang simpel dan konkret saja, yang penting bisa dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.
Mantan presiden RI ini juga menegaskan, karena ini pertemuan kedua maka terbuka lebar bagi Gerindra dan Demokrat untuk berkoalisi. Dan setelah sekian hari pihaknya bekerja, tentu saja pintu koalisi semakin terbuka lebar dan atas izin Tuhan dapat dipertemukan untuk melakukan perbaikan dan perubahan untuk lima tahun mendatang.
“Kalau ditanya apakah ada diskusi Pak Prabowo presiden tidak, kami datang dengan satu pengertian Pak Prabowo adalah capres kita,” pungkasnya. Dalam pertemuan tersebut, SBY yang mengenakan batik biru didampingi oleh sejumlah elite Partai Demokrat disambut oleh Prabowo yang mengenakan batik cokelat bercorak daun bersama dengan sejumlah elite Partai Gerindra.
Setelah masuk, SBY disuguhi kopi kesukaan Prabowo yang dinamakan Kopi 08, di mana 08 merupakan kode Prabowo. Mereka berdua menikmati kopi dengan ditemani camilan. Setelah itu, mereka melakukan pertemuan empat mata.
Meski koalisi belum secara resmi terbentuk, SBY secara tegas mendukung Prabowo sebagai calon presiden (capres) penantang Jokowi. “Hari ini saya sebagai ketum Gerindra dan pimpinan Gerindra menerima kedatangan Presiden SBY dan jajaran pimpinan Demokrat sejak tadi pukul 10 pagi, dan kami secara empat mata melaksanakan pembicaraan yang cukup intensif, cukup mendalam, dan cukup menjangkau ke depan. Di situ ada suatu kehendak dari kedua pihak untuk menjalin sinergi, suatu kerja sama yang erat dalam menghadapi keadaan negara yang dalam kesulitan,” kata Prabowo seusai pertemuan tertutup bersama SBY selama hampir empat jam di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, kemarin.
“Kami berkehendak keras untuk memberi solusi kepada kesulitan-kesulitan yang diha dapi oleh bangsa kita sekarang, dan kita membahas secara rinci langkah ke depan. Kita sepakat melaksanakan kerja sama politik yang tentunya akan terwujud dalam koalisi, di mana kita juga ingin mengajak partai lain dalam koalisi yang kuat untuk memberi solusi dan harapan kepada rakyat,” ujarnya.
Prabowo menjelaskan, SBY secara substantif menyarankan agar ada tindakan lanjutan setelah pertemuan ini, khususnya dalam menyusun visi dan misi ke depan serta dalam rangka mempersiapkan langkahlangkah menuju deklarasi capres dan cawapres. Prabowo juga membantah bahwa selama ini SBY menuntut nama tertentu dija dikan sebagai cawapresnya. Bahkan, SBY menyerahkan kepada dirinya sebagai capres koalisi untuk menentukan cawa pres.
“Mengenai cawapres, saya di sini juga ingin menegaskan kembali pres SBY tidak menuntut atas nama Partai Demokrat suatu nama tertentu. Sama sekali beliau menyampaikan ke pada saya, Beliau menyerahkan sepenuhnya kepada saya seandainya saya nanti akan menjadi capres dari koalisi ini,” jelasnya.
Sementara itu, Ketum DPP Partai Demokrat SBY bersyukur karena Prabowo berkenan menerima dirinya pasca kun jung an Prabowo ke kediamannya pada 24 Juli lalu. Menurutnya, banyak hal yang dibicarakan pada pertemuan kedua ini. Pembicaraan yang berlangsung selama hampir dua jam itu pun berlangsung dengan jernih, jujur, dan terbuka dalam mengiden tifikasi persoalan yang dihadapi rakyat saat ini, khususnya golongan tidak mampu yang mencapai 107 juta orang.
“Pak Prabowo setuju kalau rak yat yang dikehendaki itu persoalannya maka kepemimpinan dan pemerintahan yang akan datang yaitu yang mampu dan mau atasi masalah rakyat. Prabowo akan ambil keputusan siapa running mate siapa yang kira-kira jadi harapan rakyat tapi mampu atasi keadaan itu,” kata SBY di kesempatan sama.
SBY menuturkan, dirinya sebagai pimpinan Partai Demokrat menyerahkan penuh kepada Prabowo untuk mengambil keputusan terkait cawapres asalkan mendapatkan dukungan yang kuat dari rakyat dan diyakini mampu mengemban tugas dengan baik. “Visi-misi harus diserahkan pada KPU (Komisi Pemilihan Umum), saya harap jangan panjang lebar dan muluk-muluk, malah nanti tidak bisa ditepati karena rakyat ingat. Yang simpel dan konkret saja, yang penting bisa dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.
Mantan presiden RI ini juga menegaskan, karena ini pertemuan kedua maka terbuka lebar bagi Gerindra dan Demokrat untuk berkoalisi. Dan setelah sekian hari pihaknya bekerja, tentu saja pintu koalisi semakin terbuka lebar dan atas izin Tuhan dapat dipertemukan untuk melakukan perbaikan dan perubahan untuk lima tahun mendatang.
“Kalau ditanya apakah ada diskusi Pak Prabowo presiden tidak, kami datang dengan satu pengertian Pak Prabowo adalah capres kita,” pungkasnya. Dalam pertemuan tersebut, SBY yang mengenakan batik biru didampingi oleh sejumlah elite Partai Demokrat disambut oleh Prabowo yang mengenakan batik cokelat bercorak daun bersama dengan sejumlah elite Partai Gerindra.
Setelah masuk, SBY disuguhi kopi kesukaan Prabowo yang dinamakan Kopi 08, di mana 08 merupakan kode Prabowo. Mereka berdua menikmati kopi dengan ditemani camilan. Setelah itu, mereka melakukan pertemuan empat mata.
(don)