Saudi Kirim 17.000 Domba Kurban untuk Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi akan mengirimkan potongan daging kurban dari 17.000 ekor domba yang dikumpulkan pada musim Haji 1439 Hijriyah (2018) kepada masyarakat Muslim Indonesia.
"Beberapa hari yang lalu kami menandatangani nota kesepahaman dengan Pemerintah Indonesia tentang hal tersebut. Dan ini adalah yang pertama kali kami mengirimkan daging kurban untuk Muslim Indonesia," kata Pengawas Umum Proyek Pengelolaan Daging Kurban Dari Jamaah Haji, Rahimi Ahmed Rahimi kepada sejumlah wartawan dari enam negara saat mengunjungi Kantor Pemerintah Kota Suci Mekkah baru-baru ini, Minggu (22/7/2018).
Dia menambahkan bahwa setiap musim Haji Pemerintah Saudi menerima dan mengelola lebih dari satu juta hewan kurban dari para jamaah haji, dan mendistribusikan daging kurban dalam lingkup lokal dan global di bawah program "the Saudi Project for Utilization of Hajj Meat" atau Proyek Pengelolaan Daging Kurban Jamaah Haji.
Sejak tahun 2003 Pemerintah Kerajaan mengirimkan potongan daging kurban kepada masyarakat Muslim yang tidak mampu secara ekonomi. Sejauh ini telah ada 35 negara yang telah menandatangani nota kesepahaman dengan Pemerintah Kerajaan terkait pendistribusian daging kurban.
Selain dikirim ke Indonesia, daging kurban dari jamaah haji juga dikirim ke Mesir, Tunisia, Mauritania, Ethiopia, dan Suriah. "Kami hanya memiliki waktu sekitar 48 jam untuk menyembelih semua hewan kurban tersebut," jelasnya.
Seraya menambahkan bahwa setelah daging kurban didistribusikan bagi masyarakat Saudi sendiri dan para jamaah haji, proses pengiriman daging ke luar negeri dilakukan mulai akhir bulan Muharram hingga awal bulan Ramadhan atau sekitar sembilan bulan.
Sebagian besar daging kurban yang telah dikemas dengan teknologi tinggi guna menjaga kebersihan dan pengawetan tersebut, dikirim melalui jalur laut, dan sebagian lain melalui jalan darat.
Rahimi, yang juga merupakan Kepala Direksi Perusahaan Gelatin dan Kapsul Saudi, mengatakan proses pengiriman membutuhkan waktu lima hingga sepuluh hari, tergantung pada lokasi negara sasaran.
Guna mengelola lebih dari satu juta hewan kurban tersebut, Pemerintah Saudi telah menyiapkan delapan rumah penyembelihan hewan yang dilengkapi teknologi pemotongan yang canggih sehingga proses tersebut dapat dilakukan dengan cepat dan tetap memenuhi aturan Islam.
Setiap rumah penyembelihan juga memiliki penyembelih, teknisi dan sejumlah pekerja lainnya yang bekerja secara professional. Seluruh biaya penyembelihan dan pengiriman daging kurban ke luar negeri ditanggung oleh Pemerintah Saudi dan didukung oleh Bank Pembangunan Islam (IDB).
"Beberapa hari yang lalu kami menandatangani nota kesepahaman dengan Pemerintah Indonesia tentang hal tersebut. Dan ini adalah yang pertama kali kami mengirimkan daging kurban untuk Muslim Indonesia," kata Pengawas Umum Proyek Pengelolaan Daging Kurban Dari Jamaah Haji, Rahimi Ahmed Rahimi kepada sejumlah wartawan dari enam negara saat mengunjungi Kantor Pemerintah Kota Suci Mekkah baru-baru ini, Minggu (22/7/2018).
Dia menambahkan bahwa setiap musim Haji Pemerintah Saudi menerima dan mengelola lebih dari satu juta hewan kurban dari para jamaah haji, dan mendistribusikan daging kurban dalam lingkup lokal dan global di bawah program "the Saudi Project for Utilization of Hajj Meat" atau Proyek Pengelolaan Daging Kurban Jamaah Haji.
Sejak tahun 2003 Pemerintah Kerajaan mengirimkan potongan daging kurban kepada masyarakat Muslim yang tidak mampu secara ekonomi. Sejauh ini telah ada 35 negara yang telah menandatangani nota kesepahaman dengan Pemerintah Kerajaan terkait pendistribusian daging kurban.
Selain dikirim ke Indonesia, daging kurban dari jamaah haji juga dikirim ke Mesir, Tunisia, Mauritania, Ethiopia, dan Suriah. "Kami hanya memiliki waktu sekitar 48 jam untuk menyembelih semua hewan kurban tersebut," jelasnya.
Seraya menambahkan bahwa setelah daging kurban didistribusikan bagi masyarakat Saudi sendiri dan para jamaah haji, proses pengiriman daging ke luar negeri dilakukan mulai akhir bulan Muharram hingga awal bulan Ramadhan atau sekitar sembilan bulan.
Sebagian besar daging kurban yang telah dikemas dengan teknologi tinggi guna menjaga kebersihan dan pengawetan tersebut, dikirim melalui jalur laut, dan sebagian lain melalui jalan darat.
Rahimi, yang juga merupakan Kepala Direksi Perusahaan Gelatin dan Kapsul Saudi, mengatakan proses pengiriman membutuhkan waktu lima hingga sepuluh hari, tergantung pada lokasi negara sasaran.
Guna mengelola lebih dari satu juta hewan kurban tersebut, Pemerintah Saudi telah menyiapkan delapan rumah penyembelihan hewan yang dilengkapi teknologi pemotongan yang canggih sehingga proses tersebut dapat dilakukan dengan cepat dan tetap memenuhi aturan Islam.
Setiap rumah penyembelihan juga memiliki penyembelih, teknisi dan sejumlah pekerja lainnya yang bekerja secara professional. Seluruh biaya penyembelihan dan pengiriman daging kurban ke luar negeri ditanggung oleh Pemerintah Saudi dan didukung oleh Bank Pembangunan Islam (IDB).
(maf)