PAN Soroti Isu Caleg Artis Dibeli untuk Pindah Partai
A
A
A
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) menyoroti fenomena pindah partai yang dilakukan politikus berlatarbelakang artis untuk menjadi calon legislatif. Fenomena itu dinilai buntut dari kebiasaan para artis yang menerima bayaran usai manggung.
"Artis habis manggung biasa dibayar. Mungkin partai dianggap begitu, artis mau dibayar," kata Wasekjen PAN Erwin Izharuddin dalam diskusi Polemik Radio MNC Trijaya bertajuk Colak Colek Caleg di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (21/7/2018).
Meski PAN mendapat julukan partai tempat bernaung artis nasional, Erwin menegaskan tidak ada nilai transaksi dalam perekrutan caleg artis. Keberadaan caleg artis juga dianggap tidak signifikan mendongkrak elektabilitas PAN di Pemilu.
Erwin menambahkan, caleg artis yang dibeli oleh partai politik tidak layak menjadi wakil rakyat. Sang wakil rakyat sejatinya adalah wakil rakyat, bukan wakil si pembeli caleg.
"Ada isu caleg dibeli. Kalau wakil rakyat dibeli, dia tidak akan mewakili rakyat, tapi mewakili kepentingan owner," kata Erwin.
"Artis habis manggung biasa dibayar. Mungkin partai dianggap begitu, artis mau dibayar," kata Wasekjen PAN Erwin Izharuddin dalam diskusi Polemik Radio MNC Trijaya bertajuk Colak Colek Caleg di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (21/7/2018).
Meski PAN mendapat julukan partai tempat bernaung artis nasional, Erwin menegaskan tidak ada nilai transaksi dalam perekrutan caleg artis. Keberadaan caleg artis juga dianggap tidak signifikan mendongkrak elektabilitas PAN di Pemilu.
Erwin menambahkan, caleg artis yang dibeli oleh partai politik tidak layak menjadi wakil rakyat. Sang wakil rakyat sejatinya adalah wakil rakyat, bukan wakil si pembeli caleg.
"Ada isu caleg dibeli. Kalau wakil rakyat dibeli, dia tidak akan mewakili rakyat, tapi mewakili kepentingan owner," kata Erwin.
(pur)