Waspadai Perubahan Cuaca di Tanah Suci
A
A
A
MEKKAH - Ribuan calon jamaah haji (calhaj) asal Indonesia terus berdatangan di Tanah Suci untuk melaksanakan rukun Islam kelima. Jamaah diimbau mewaspadai cuaca ekstrem agar ibadah haji berjalan lancar.
Gelombang pertama calhaj dari sejumlah embarkasi di Tanah Air sejak 17 Juli lalu hingga kemarin terus berdatangan di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah, Arab Saudi. Tercatat hingga kemarin sudah ada 18.579 calhaj yang telah tiba melalui 46 kelompok terbang (kloter).
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah M Khanif menjelaskan, para jamaah akan berada di Madinah selama sekitar delapan hari untuk beribadah di Masjid Nabawi dan melaksanakan arbain.
Khanif meminta para jamaah mewaspadai perubahan cuaca.“Jamaah berada di Kota Madinah dengan cuaca saat ini berkisar 41 derajat Celsius. Karena itu, saat berangkat maupun pulang dari Masjid Nabawi harus tetap menggunakan alas kaki agar kaki tidak melepuh,” katanya saat ditemui di Mekkah, kemarin.
Jamaah diimbau tidak perlu panik lantaran tidak menemukan alas kaki saat mau pulang dari Masjid Nabawi. Petugas haji dari Indonesia yang berjaga di pintu-pintu keluar masjid telah menyiapkan sandal secara gratis. “Jika sandal dibawa teman atau tidak ditemukan, tolong segera menghubungi petugas untuk meminta sandal gratis agar bisa kembali ke pondokan dapat kembali dengan aman,” tandasnya.
Selain itu, untuk menghindari terserang heatstoke akibat cuaca yang cukup panas maka para jamaah diminta memakai payung, menggunakan penutup kepala (topi), kacamata, dan senantiasa membawa bekal air minum. “Kami sudah arahkan kepada para petugas kloter yang ada di Daker Madinah agar memberikan imbauan ini kepada jamaah,” lanjut Khanif.
Kadaker Mekkah Endang Jumali menambahkan, ada hal penting yang harus diwaspadai dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Musim haji kali ini berada pada musim panas. "Musim panas. Pada saat wukuf di Arafah nanti suhu diprediksi 51-53 derajat Celsius. Kalau sekarang-sekarang ini masih 41 derajat," ujarnya.
Endang mengingatkan jamaah agar senantiasa menjaga kandungan cairan dengan rutin minum air putih. Sosialisasi mengenai hal ini terus dilakukan. "Kita terus mengingatkan agar jamaah minum air minimal 8 botol sehari. Di sini, meskipun tidak merasa haus, sebenarnya ada potensi dehidrasi," ujar Endang.
Sementara untuk pelayanan katering diberikan pada siang dan malam hari. Khususnya pada malam hari, didistribusikan mulai pukul 18.00 dengan tujuan agar jamaah bisa mengonsumsi makanan sebelum salat Magrib di Masjid Nabawi. Khanif kembali mengingatkan kepada jamaah untuk segera mengonsumsi makanan yang sudah disiapkan panitia, sebelum pukul 22.00 Waktu Arab Saudi (WAB).
Hal itu penting karena menurutnya bila makanan tidak segera dimakan akan basi, artinya sudah tidak layak makan. Karena itulah pentingnya sosialisasi makanan dari tim katering ke jamaah. “Saya sampaikan kepada seluruh jamaah untuk mengonsumsi makanan malam sebelum menuju masjid dan tidak boleh dimakan batas waktu layak konsumsi pukul 22.00,” tegas Khanif.
Adapun pelayanan konsumsi di Daker Madinah meliputi welcome drink 1 botol air mineral untuk 600 mil, kudapan pagi berupa
roti, makan siang 18 kali, makan malam 18 kali, paket kelengkapan konsumsi berupa teh, gula, kopi, saus sambal botol dan kecap botol, sendok dan gelas.
50% Visa Calhaj Gelombang II Selesai
Pemerintah telah menyelesaikan proses pembuatan Visa Calhaj gelombang kedua hingga sekitar 50%. Kasubdit Dokumen dan Perlengkapan Haji Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Nasrullah Jasam menargetkan seluruh visa sudah selesai sebelum berakhirnya pemberangkatan jamaah haji gelombang pertama pada 29 Juli mendatang.
Jamaah haji Indonesia diberangkatkan secara bertahap menuju Madinah sejak 17 Juli lalu. Sebanyak 231 kloter berangsur diberangkatkan ke Kota Nabi hingga 29 Juli mendatang. Sementara itu, 280 kloter lainnya mulai terbang mulai 30 Juli hingga 15 Agustus menuju Jeddah, lalu ke Mekkah Almukaramah. “Visa yang sudah selesai, total mencapai 143.622 jamaahatau setara 347 kloter,” terangnya di Jakarta, kemarin. (Sudarsono)
Gelombang pertama calhaj dari sejumlah embarkasi di Tanah Air sejak 17 Juli lalu hingga kemarin terus berdatangan di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah, Arab Saudi. Tercatat hingga kemarin sudah ada 18.579 calhaj yang telah tiba melalui 46 kelompok terbang (kloter).
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah M Khanif menjelaskan, para jamaah akan berada di Madinah selama sekitar delapan hari untuk beribadah di Masjid Nabawi dan melaksanakan arbain.
Khanif meminta para jamaah mewaspadai perubahan cuaca.“Jamaah berada di Kota Madinah dengan cuaca saat ini berkisar 41 derajat Celsius. Karena itu, saat berangkat maupun pulang dari Masjid Nabawi harus tetap menggunakan alas kaki agar kaki tidak melepuh,” katanya saat ditemui di Mekkah, kemarin.
Jamaah diimbau tidak perlu panik lantaran tidak menemukan alas kaki saat mau pulang dari Masjid Nabawi. Petugas haji dari Indonesia yang berjaga di pintu-pintu keluar masjid telah menyiapkan sandal secara gratis. “Jika sandal dibawa teman atau tidak ditemukan, tolong segera menghubungi petugas untuk meminta sandal gratis agar bisa kembali ke pondokan dapat kembali dengan aman,” tandasnya.
Selain itu, untuk menghindari terserang heatstoke akibat cuaca yang cukup panas maka para jamaah diminta memakai payung, menggunakan penutup kepala (topi), kacamata, dan senantiasa membawa bekal air minum. “Kami sudah arahkan kepada para petugas kloter yang ada di Daker Madinah agar memberikan imbauan ini kepada jamaah,” lanjut Khanif.
Kadaker Mekkah Endang Jumali menambahkan, ada hal penting yang harus diwaspadai dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Musim haji kali ini berada pada musim panas. "Musim panas. Pada saat wukuf di Arafah nanti suhu diprediksi 51-53 derajat Celsius. Kalau sekarang-sekarang ini masih 41 derajat," ujarnya.
Endang mengingatkan jamaah agar senantiasa menjaga kandungan cairan dengan rutin minum air putih. Sosialisasi mengenai hal ini terus dilakukan. "Kita terus mengingatkan agar jamaah minum air minimal 8 botol sehari. Di sini, meskipun tidak merasa haus, sebenarnya ada potensi dehidrasi," ujar Endang.
Sementara untuk pelayanan katering diberikan pada siang dan malam hari. Khususnya pada malam hari, didistribusikan mulai pukul 18.00 dengan tujuan agar jamaah bisa mengonsumsi makanan sebelum salat Magrib di Masjid Nabawi. Khanif kembali mengingatkan kepada jamaah untuk segera mengonsumsi makanan yang sudah disiapkan panitia, sebelum pukul 22.00 Waktu Arab Saudi (WAB).
Hal itu penting karena menurutnya bila makanan tidak segera dimakan akan basi, artinya sudah tidak layak makan. Karena itulah pentingnya sosialisasi makanan dari tim katering ke jamaah. “Saya sampaikan kepada seluruh jamaah untuk mengonsumsi makanan malam sebelum menuju masjid dan tidak boleh dimakan batas waktu layak konsumsi pukul 22.00,” tegas Khanif.
Adapun pelayanan konsumsi di Daker Madinah meliputi welcome drink 1 botol air mineral untuk 600 mil, kudapan pagi berupa
roti, makan siang 18 kali, makan malam 18 kali, paket kelengkapan konsumsi berupa teh, gula, kopi, saus sambal botol dan kecap botol, sendok dan gelas.
50% Visa Calhaj Gelombang II Selesai
Pemerintah telah menyelesaikan proses pembuatan Visa Calhaj gelombang kedua hingga sekitar 50%. Kasubdit Dokumen dan Perlengkapan Haji Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Nasrullah Jasam menargetkan seluruh visa sudah selesai sebelum berakhirnya pemberangkatan jamaah haji gelombang pertama pada 29 Juli mendatang.
Jamaah haji Indonesia diberangkatkan secara bertahap menuju Madinah sejak 17 Juli lalu. Sebanyak 231 kloter berangsur diberangkatkan ke Kota Nabi hingga 29 Juli mendatang. Sementara itu, 280 kloter lainnya mulai terbang mulai 30 Juli hingga 15 Agustus menuju Jeddah, lalu ke Mekkah Almukaramah. “Visa yang sudah selesai, total mencapai 143.622 jamaahatau setara 347 kloter,” terangnya di Jakarta, kemarin. (Sudarsono)
(nfl)