Jamaah Haji Dilarang Sebar Konten Terorisme
A
A
A
JAKARTA - Jamah haji Indonesia diwanti-wanti untuk tidak menyebarkan konten bernuansa terorisme di media sosial. Peringatan ini penting karena pemerintah Arab Saudi memiliki undang-undang baru terkait hal tersebut yang ancaman hukumannya sangat berat.
Jika ada yang ketahuan menyebar konten terorisme, jamaah akan dijerat dengan Undang-Undang Kejahatan Informasi. Pelanggaran terhadap aturan tersebut bisa membuat orang bersalah dipenjara selama 10 tahun dan denda lima juta riyal atau sekitar Rp17 miliar.
Dengan ancaman yang sangat besar itu, Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel meminta jamaah untuk berhati-hati menggunakan fasilitas media sosial. "Jangan mengambil foto-foto yang dilarang pemerintah Saudi. Jangan menyebar foto, gambar atau apa pun yang beraroma terorisme," kata Agus dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Agus Maftuh kemarin berkunjung ke Kantor Urusan Haji di Madinah. Kedatangannya untuk melihat langsung kesiapan petugas melayani para jamaah haji Indonesia. Seusai jadwal, mulai hari ini jamaah haji Indonesia akan diberangkatkan ke Tanah Suci.Pada gelombang pertama, jamaah haji berangkat dari berbagai embarkasi di Tanah Air langsung menuju Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Azis Madinah. Sementara pada gelombang kedua yang dimulai 30 Juli-15 Agustus, jamaah mendarat di Bandara King Abdul Azis Jeddah karena sudah mendekati puncak musim haji.
Selain soal terorisme, tandas Agus Maftuh, konten yang akan mendapat sanksi cukup berat dari otoritas Saudi adalah terkait pornografi. Untuk itu, jamaah diimbau menggunakan alat komunikasi dengan sewajarnya. Lebih-lebih, niat jamaah ke Saudi dilandasi niat suci yakni untuk berhaji.
Mantan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta itu mengungkapkan, dalam regulasi itu, menempatkan perbuatan menyebarkan konten terorisme sebagai pelanggaran berat. "Paling berat adalah menyebar gambar-gambar yang mengajarkan terorisme beraroma darah," katanya.
Pemeriksaan Kesehatan
Mulai pagi ini sebanyak 4.486 jamaah haji Indonesia dari 11 kloter pertama diberangkatkan ke Tanah Suci. Mereka diberangkatkan dari lima embarkasi, masing-masing Surabaya (SUB) 3 kloter, Padang (PDG) 1 kloter, Lombok ( LOP) 1 kloter, Solo (SOC) 4 kloter, Jakarta-Pondok Gede(JKG) 1 kloter, dan Makassar (UPG) 1 kloter.
Sehari sebelum diberangkatkan, jamaah telah diinapkan di asrama haji masing-masing. Selama di asrama, jamaah menjalani pemeriksaan kesehatan tahap akhir. Kasubdit Dokumen dan Perlengkapan Haji Kementerian Agama Nasrullah Jasam mengatakan, selain dicek kesehatan, jamaah juga menjalani rekam data biometrik.
Jamaah haji akan menginap maksimal selama 24 jam di embarkasi sebelum diterbangkan ke Arab Saudi. “Kepada mereka, akan dibagikan gelang, dana living cost sebesar SAR1500, serta paspor,” ujar Jasam seusai meninjau layanan embarkasi Asrama Haji Pondok Gede-Jakarta, kemarin.
Sesuai jadwal, jamaah yang akan bertolak paling awal ke Tanah Suci hari ini adalah dari kloter 1 Embarkasi Solo, yakni pada pukul 05.35 WIB. Jamaah kloter ini berasal dari Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Adapun paling terakhir hari ini adalah dari kloter 4 SOC.
Untuk mempercepat proses pemeriksaan imigrasi, mulai tahun ini pemerintah Arab Saudi juga membuka layanan keimigrasian di dua bandara di Indonesia, yakni di Jakarta dan Surabaya. Dari pantauan di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta kemarin, sejumlah konter layanan imigrasi sudah siap. Dengan layanan baru ini, setiba di Saudi, jamaah bisa langsung menuju ke bus tanpa berlama-lama menjalani pemeriksaan di bandara. (Sudarsono)
Jika ada yang ketahuan menyebar konten terorisme, jamaah akan dijerat dengan Undang-Undang Kejahatan Informasi. Pelanggaran terhadap aturan tersebut bisa membuat orang bersalah dipenjara selama 10 tahun dan denda lima juta riyal atau sekitar Rp17 miliar.
Dengan ancaman yang sangat besar itu, Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel meminta jamaah untuk berhati-hati menggunakan fasilitas media sosial. "Jangan mengambil foto-foto yang dilarang pemerintah Saudi. Jangan menyebar foto, gambar atau apa pun yang beraroma terorisme," kata Agus dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Agus Maftuh kemarin berkunjung ke Kantor Urusan Haji di Madinah. Kedatangannya untuk melihat langsung kesiapan petugas melayani para jamaah haji Indonesia. Seusai jadwal, mulai hari ini jamaah haji Indonesia akan diberangkatkan ke Tanah Suci.Pada gelombang pertama, jamaah haji berangkat dari berbagai embarkasi di Tanah Air langsung menuju Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Azis Madinah. Sementara pada gelombang kedua yang dimulai 30 Juli-15 Agustus, jamaah mendarat di Bandara King Abdul Azis Jeddah karena sudah mendekati puncak musim haji.
Selain soal terorisme, tandas Agus Maftuh, konten yang akan mendapat sanksi cukup berat dari otoritas Saudi adalah terkait pornografi. Untuk itu, jamaah diimbau menggunakan alat komunikasi dengan sewajarnya. Lebih-lebih, niat jamaah ke Saudi dilandasi niat suci yakni untuk berhaji.
Mantan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta itu mengungkapkan, dalam regulasi itu, menempatkan perbuatan menyebarkan konten terorisme sebagai pelanggaran berat. "Paling berat adalah menyebar gambar-gambar yang mengajarkan terorisme beraroma darah," katanya.
Pemeriksaan Kesehatan
Mulai pagi ini sebanyak 4.486 jamaah haji Indonesia dari 11 kloter pertama diberangkatkan ke Tanah Suci. Mereka diberangkatkan dari lima embarkasi, masing-masing Surabaya (SUB) 3 kloter, Padang (PDG) 1 kloter, Lombok ( LOP) 1 kloter, Solo (SOC) 4 kloter, Jakarta-Pondok Gede(JKG) 1 kloter, dan Makassar (UPG) 1 kloter.
Sehari sebelum diberangkatkan, jamaah telah diinapkan di asrama haji masing-masing. Selama di asrama, jamaah menjalani pemeriksaan kesehatan tahap akhir. Kasubdit Dokumen dan Perlengkapan Haji Kementerian Agama Nasrullah Jasam mengatakan, selain dicek kesehatan, jamaah juga menjalani rekam data biometrik.
Jamaah haji akan menginap maksimal selama 24 jam di embarkasi sebelum diterbangkan ke Arab Saudi. “Kepada mereka, akan dibagikan gelang, dana living cost sebesar SAR1500, serta paspor,” ujar Jasam seusai meninjau layanan embarkasi Asrama Haji Pondok Gede-Jakarta, kemarin.
Sesuai jadwal, jamaah yang akan bertolak paling awal ke Tanah Suci hari ini adalah dari kloter 1 Embarkasi Solo, yakni pada pukul 05.35 WIB. Jamaah kloter ini berasal dari Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Adapun paling terakhir hari ini adalah dari kloter 4 SOC.
Untuk mempercepat proses pemeriksaan imigrasi, mulai tahun ini pemerintah Arab Saudi juga membuka layanan keimigrasian di dua bandara di Indonesia, yakni di Jakarta dan Surabaya. Dari pantauan di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta kemarin, sejumlah konter layanan imigrasi sudah siap. Dengan layanan baru ini, setiba di Saudi, jamaah bisa langsung menuju ke bus tanpa berlama-lama menjalani pemeriksaan di bandara. (Sudarsono)
(nfl)