Kemenag Berangkatkan 317 Petugas Haji ke Tanah Suci
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 317 Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 1439 H/2018 M diberangkatkan menuju Arab Saudi dari Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (14/7/2018) hari ini.
PPIH yang terdiri atas 122 orang dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan 195 orang dari Kementerian Agama (Kemenag) tersebut akan ditempatkan untuk Daerah Kerja atau Daker Madinah dan Bandara.
Sementara pemberangkatan PPIH untuk Daker Mekkah akan diberangkatkan pada 19 Juli mendatang. Mereka terdiri dari 148 PPIH Kemenkes Kesehatan dan 240 PPIH Kemenag.
Petugas haji dituntut untuk bekerja penuh dedikasi karena kondisi cuaca ekstrem di Tanah Suci. Ditambah lagi tingginya potensi gangguan kesehatan jamaah haji.
"Terima kasih kepada semua keluarga tenaga kesehatan haji yang telah mengizinkan para petugas menjadi pelayan tamu Allah. Mohon semua keluarga mendoakan kami semua sehingga pelaksanaan kesehatan haji berjalan lancar dan sukses. Selamat jalan dan selamat bertugas kepada PPIH. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan persiapan kesehatan haji di Tanah Air dan di Saudi," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji (Kapuskes) Kemenkes, Kapuskes Haji Kemenkes Eka Jusuf Singka dalam kesempatan terpisah, Sabtu (14/7/2018).
Eka berpesan agar PPIH Kesehatan dapat menjalankan tugas dengan penuh dedikasi. Sebab ini menyangkut kesehatan jamaah haji Indonesia di luar negeri, mengingat tingginya suhu udara di Tanah Suci (lebih dari 50 derajat celcius). Plus banyaknya jamaah berisiko tinggi (63%) yang akan berhaji.
Eka juga meminta PPIH dapat memegang semangat SHARI (sigap, handal, amanah, responsif, inovatif) untuk memjalankan tugas di sana. “Kita harus memegang semangat SHARI. Sigap Handal Amanah Responsif dan Inovatif. Insya Allah akan dapat menjalankan tugas dengan baik," tambahnya.
PPIH dari Kementerian Kesehatan terdiri atas empat tim. Masing-masing terdiri atas tim manajerial, tim promotif preventif (TPP), tim kuratif rehabilitatif (TKR), dan tim gerak cepat (TGC).
Dia menjelaskan, tim manajerial bertugas untuk mengoordinasikan persiapan dan pelaksanaan kegiatan dalam penyelenggaraan kesehatan haji. Lalu tim promotif preventif bertugas memberikan pelayanan peningkatan kesehatan (promosi). Sekaligus, pencegahan kesehatan dalam penyelenggaraan kesehatan haji.
Sedangkan tim kuratif rehabilitatif bertugas memberikan pelayanan kesehatan bagi jamaah haji sakit di pos kesehatan dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). “Tim gerak cepat bertugas melakukan evakuasi atau pertolongan dalam rangka perlindungan kesehatan haji,” tuturnya.
Para PPIH Daker Madinah dan Bandara biasanya bertugas hampir tiga bulan lamanya. Mereka berada di Tanah Suci mulai dari belum ada jamaah haji Indonesia yang tiba, hingga sudah semua kelompok terbang (kloter) jamaah haji diberangkatkan pulang ke kampong halamannya.
PPIH yang terdiri atas 122 orang dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan 195 orang dari Kementerian Agama (Kemenag) tersebut akan ditempatkan untuk Daerah Kerja atau Daker Madinah dan Bandara.
Sementara pemberangkatan PPIH untuk Daker Mekkah akan diberangkatkan pada 19 Juli mendatang. Mereka terdiri dari 148 PPIH Kemenkes Kesehatan dan 240 PPIH Kemenag.
Petugas haji dituntut untuk bekerja penuh dedikasi karena kondisi cuaca ekstrem di Tanah Suci. Ditambah lagi tingginya potensi gangguan kesehatan jamaah haji.
"Terima kasih kepada semua keluarga tenaga kesehatan haji yang telah mengizinkan para petugas menjadi pelayan tamu Allah. Mohon semua keluarga mendoakan kami semua sehingga pelaksanaan kesehatan haji berjalan lancar dan sukses. Selamat jalan dan selamat bertugas kepada PPIH. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan persiapan kesehatan haji di Tanah Air dan di Saudi," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji (Kapuskes) Kemenkes, Kapuskes Haji Kemenkes Eka Jusuf Singka dalam kesempatan terpisah, Sabtu (14/7/2018).
Eka berpesan agar PPIH Kesehatan dapat menjalankan tugas dengan penuh dedikasi. Sebab ini menyangkut kesehatan jamaah haji Indonesia di luar negeri, mengingat tingginya suhu udara di Tanah Suci (lebih dari 50 derajat celcius). Plus banyaknya jamaah berisiko tinggi (63%) yang akan berhaji.
Eka juga meminta PPIH dapat memegang semangat SHARI (sigap, handal, amanah, responsif, inovatif) untuk memjalankan tugas di sana. “Kita harus memegang semangat SHARI. Sigap Handal Amanah Responsif dan Inovatif. Insya Allah akan dapat menjalankan tugas dengan baik," tambahnya.
PPIH dari Kementerian Kesehatan terdiri atas empat tim. Masing-masing terdiri atas tim manajerial, tim promotif preventif (TPP), tim kuratif rehabilitatif (TKR), dan tim gerak cepat (TGC).
Dia menjelaskan, tim manajerial bertugas untuk mengoordinasikan persiapan dan pelaksanaan kegiatan dalam penyelenggaraan kesehatan haji. Lalu tim promotif preventif bertugas memberikan pelayanan peningkatan kesehatan (promosi). Sekaligus, pencegahan kesehatan dalam penyelenggaraan kesehatan haji.
Sedangkan tim kuratif rehabilitatif bertugas memberikan pelayanan kesehatan bagi jamaah haji sakit di pos kesehatan dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). “Tim gerak cepat bertugas melakukan evakuasi atau pertolongan dalam rangka perlindungan kesehatan haji,” tuturnya.
Para PPIH Daker Madinah dan Bandara biasanya bertugas hampir tiga bulan lamanya. Mereka berada di Tanah Suci mulai dari belum ada jamaah haji Indonesia yang tiba, hingga sudah semua kelompok terbang (kloter) jamaah haji diberangkatkan pulang ke kampong halamannya.
(dam)