Fadli Zon Berkunjung ke Markas Indobatt di Lebanon Selatan
A
A
A
BEIRUT - Setelah pertemuan dengan Menteri Pertanian Lebanon, Menteri Pertahanan Lebanon dan Ketua Parlemen Lebanon, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menjenguk kontingen Pasukan Garuda yang tergabung dalam UNIFIL (United Nations Interim Forces In Lebanon), Rabu (12/7/2018).Kunjungan tersebut sangat penting untuk menunjukkan komitmen dan dukungan Indonesia pada upaya perdamaian di Lebanon. Lebanon adalah negara yang pernah hampir diduduki Israel pada tahun 2006.
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon didampingi delegasi DPR RI di antaranya Elnino M Husein Mohi (Komisi I), Ratieh Sanggarwaty (Komisi X), Tubagus Soenmandjaja Roekmandis (Komisi III), Deding Ishak (Komisi VIII), Andika Pandu Puragabaya (Komisi I), dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Lebanon, HE Achmad Chozin Chumaidy.
Delegasi berkunjung ke markas Indonesian Battalion (Indobatt) di Adchit al-Qusayr, Lebanon Selatan. Delegasi disambut oleh tari Pasembahan dan penampilan drum band.
Di hadapan para prajurit Konga di markas Indobatt, yang dihadiri oleh Indonesian Contingent Commander (Contico), Wakil Komandan Sector East UNIFIL, Wakil Komandan Maritime Task Force UNIFIL, dan seluruh Komandan Satgas Kontingen Garuda, Fadli Zon menyatakan kebanggaannya terhadap prestasi dan kinerja Kontingen Garuda selama menjalankan Misi Perdamaian di Perbatasan Lebanon-Israel.
"Kunjungan ini dimaksudkan untuk mengetahui secara dekat pelaksanaan tugas prajurit TNI yang tergabung dalam misi perdamaian PBB di Lebanon" ujar Fadli Zon melalui rilis yang diterima SINDOnews, Jumat (13/7/2018).
Di samping tugas dan fungsi menjaga perdamaian di Lebanon, Kontingen Garuda (Konga) UNIFIL juga menjalankan misi kebudayaan. Misi kebudayaan ini diimplementasikan bersamaan dengan tugas dan fungsi sebagai pasukan penjaga perdamaian dengan memperkenalkan berbagai kesenian tradisional Indonesia kepada masyarakat di Lebanon Selatan maupun kepada sesama kontingen UNIFIL yang berasal dari negara lain.
"Kegiatan ini menunjukkan bahwa dalam konteks diplomasi publik, Kontingen Garuda/UNIFIL TNI telah menjadi duta bangsa dalam memperkenalkan Indonesia dan kebudayaannya kepada masyarakat luas," tutur Fadli Zon.
Saat ini Indonesia merupakan kontributor pasukan terbesar pada UNIFIL dengan jumlah total 1.297 personel di berbagai lokasi termasuk 100 personel angkatan laut Indonesia di Maritime Task Force UNIFILPasukan UNIFIL dibentuk PBB pada tahun 1978 untuk mendukung pelaksanaan mandat resolusi Dewan Keamanan PBB 425 dan 426 yang meminta Israel menarik mundur pasukannya dari Lebanon Selatan.
Sejak tahun 2006 dengan mandat resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 tahun 2006, terjadi peningkatan jumlah personel pasukan perdamaian PBB, termasuk dengan keikutsertaan Kontingen Garuda dari Indonesia.
"Ikut serta menjaga perdamaian dunia telah menjadi amanat konstitusi UUD 1945, karena itu Indonesia menyatakan siap dan tetap berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan PBB di bawah bendera UNIFIL untuk terus menjaga keamanan dan perdamaian di Lebanon, khususnya di wilayah selatan," jelas Fadli Zon.
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon didampingi delegasi DPR RI di antaranya Elnino M Husein Mohi (Komisi I), Ratieh Sanggarwaty (Komisi X), Tubagus Soenmandjaja Roekmandis (Komisi III), Deding Ishak (Komisi VIII), Andika Pandu Puragabaya (Komisi I), dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Lebanon, HE Achmad Chozin Chumaidy.
Delegasi berkunjung ke markas Indonesian Battalion (Indobatt) di Adchit al-Qusayr, Lebanon Selatan. Delegasi disambut oleh tari Pasembahan dan penampilan drum band.
Di hadapan para prajurit Konga di markas Indobatt, yang dihadiri oleh Indonesian Contingent Commander (Contico), Wakil Komandan Sector East UNIFIL, Wakil Komandan Maritime Task Force UNIFIL, dan seluruh Komandan Satgas Kontingen Garuda, Fadli Zon menyatakan kebanggaannya terhadap prestasi dan kinerja Kontingen Garuda selama menjalankan Misi Perdamaian di Perbatasan Lebanon-Israel.
"Kunjungan ini dimaksudkan untuk mengetahui secara dekat pelaksanaan tugas prajurit TNI yang tergabung dalam misi perdamaian PBB di Lebanon" ujar Fadli Zon melalui rilis yang diterima SINDOnews, Jumat (13/7/2018).
Di samping tugas dan fungsi menjaga perdamaian di Lebanon, Kontingen Garuda (Konga) UNIFIL juga menjalankan misi kebudayaan. Misi kebudayaan ini diimplementasikan bersamaan dengan tugas dan fungsi sebagai pasukan penjaga perdamaian dengan memperkenalkan berbagai kesenian tradisional Indonesia kepada masyarakat di Lebanon Selatan maupun kepada sesama kontingen UNIFIL yang berasal dari negara lain.
"Kegiatan ini menunjukkan bahwa dalam konteks diplomasi publik, Kontingen Garuda/UNIFIL TNI telah menjadi duta bangsa dalam memperkenalkan Indonesia dan kebudayaannya kepada masyarakat luas," tutur Fadli Zon.
Saat ini Indonesia merupakan kontributor pasukan terbesar pada UNIFIL dengan jumlah total 1.297 personel di berbagai lokasi termasuk 100 personel angkatan laut Indonesia di Maritime Task Force UNIFILPasukan UNIFIL dibentuk PBB pada tahun 1978 untuk mendukung pelaksanaan mandat resolusi Dewan Keamanan PBB 425 dan 426 yang meminta Israel menarik mundur pasukannya dari Lebanon Selatan.
Sejak tahun 2006 dengan mandat resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 tahun 2006, terjadi peningkatan jumlah personel pasukan perdamaian PBB, termasuk dengan keikutsertaan Kontingen Garuda dari Indonesia.
"Ikut serta menjaga perdamaian dunia telah menjadi amanat konstitusi UUD 1945, karena itu Indonesia menyatakan siap dan tetap berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan PBB di bawah bendera UNIFIL untuk terus menjaga keamanan dan perdamaian di Lebanon, khususnya di wilayah selatan," jelas Fadli Zon.
(kri)