Imigrasi Permudah Pengambilan Data Calhaj
A
A
A
JAKARTA - Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) akan mengubah rangkaian alur pemeriksaan keimigrasian bagi para calon jamaah haji (calhaj) tahun ini.
Jika sebelumnya pengambilan data biometrik berupa sidik jari dan foto dilakukan di imigrasi bandara Arab Saudi, maka pada tahun ini proses tersebut akan dilakukan di Indonesia.
Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie mengatakan, imigrasi Indonesia akan bekerja sama dengan imigrasi Arab Saudi untuk memperlancar proses ini. Untuk sementara proses ini akan dilakukan di 13 embarkasi haji dan 5 embarkasi haji antara. “Akan ada petugas imigrasi Arab Saudi dan pihak ketiga yang melakukan proses pengambilan data biometrik para calhaj. Biasanya jamaah haji antre 4-5 jam di imigrasi bandara Saudi. Dengan adanya pemeriksaan oleh imigrasi Arab Saudi di embarkasi Indonesia, maka tidak ada lagi antrean seperti itu,” ungkap Ronny dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan Embarkasi/Debarkasi Haji, Asian Games, Asian Para Games, dan Annual Meeting IMF World Bank 2018 di Jakarta, kemarin.
Di samping itu ada juga kemudahan lain bagi para calhaj yaitu pemberian cap kedatangan imigrasi Arab Saudi yang juga akan dilakukan di Indonesia. “Sebagai pilot project, proses ini akan dilakukan di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, jika ini berhasil maka tahun berikutnya kita lakukan di seluruh embarkasi di Indonesia,” ungkapnya.
Dengan diberlakukannya proses keimigrasian Arab Saudi yang dilakukan di Indonesia, maka setelah mendarat di Bandara Arab Saudi, calhaj tidak perlu menjalani proses pemeriksaan keimigrasian lagi. Untuk mendukung proses pemeriksaan keimigrasian bagi calhaj, Ditjen Imigrasi juga telah berbenah dengan mempersiapkan sumber daya manusia, perangkat pemeriksa keimigrasian berupa Border Control Management (BCM), dan cap keimigrasian.
Direktur Lalu Lintas Keimigrasian Kemenkumham Cucu Koswala mengatakan, pihaknya telah menyiapkan Standard Operations Procedure (SOP) pemeriksaan paspor bagi calhaj dengan berkoordinasi dan bekerja sama dengan instansi terkait. “Paspor calhaj akan kita cap di embarkasi haji. Lalu sebelum berangkat, paspornya akan dicocokkan lagi dengan jamaah hajinya,” katanya.
Ditjen Imigrasi juga terus berusaha meningkatkan kepedulian jamaah haji bahwa paspor adalah dokumen penting yang harus dijaga dengan baik dalam melaksanakan perjalanan ibadah haji. Hal ini perlu dilakukan agar dokumen perjalanan tersebut tersimpan dengan baik dan jangan sampai tercecer atau hilang di perjalanan. “Pernah ada kejadian paspor jamaah haji yang hilang tercecer sehingga ketika sampai di Arab Saudi ditolak masuk dan harus dipulangkan,” ungkap Cucu.
Tahun ini Ditjen Imigrasi sudah menyelesaikan penerbitan paspor seluruh calhaj. Penerbitan paspor ini melalui pelayanan khusus bagi calhaj. Dukungan lain bagi calhaj yaitu fasilitas keimigrasian dalam embarkasi/debarkasi jamaah haji.
Pemeriksaan keimigrasian akan dilakukan di Embarkasi Aceh, Medan, Padang Palembang, Batam, Jakarta, Bekasi, Solo, Surabaya, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, dan Lombok. Ada juga Embarkasi antara yaitu di Gorontalo, Lampung, Palangkaraya, Jambi, dan Bengkulu. (Binti Mufarida)
Jika sebelumnya pengambilan data biometrik berupa sidik jari dan foto dilakukan di imigrasi bandara Arab Saudi, maka pada tahun ini proses tersebut akan dilakukan di Indonesia.
Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie mengatakan, imigrasi Indonesia akan bekerja sama dengan imigrasi Arab Saudi untuk memperlancar proses ini. Untuk sementara proses ini akan dilakukan di 13 embarkasi haji dan 5 embarkasi haji antara. “Akan ada petugas imigrasi Arab Saudi dan pihak ketiga yang melakukan proses pengambilan data biometrik para calhaj. Biasanya jamaah haji antre 4-5 jam di imigrasi bandara Saudi. Dengan adanya pemeriksaan oleh imigrasi Arab Saudi di embarkasi Indonesia, maka tidak ada lagi antrean seperti itu,” ungkap Ronny dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan Embarkasi/Debarkasi Haji, Asian Games, Asian Para Games, dan Annual Meeting IMF World Bank 2018 di Jakarta, kemarin.
Di samping itu ada juga kemudahan lain bagi para calhaj yaitu pemberian cap kedatangan imigrasi Arab Saudi yang juga akan dilakukan di Indonesia. “Sebagai pilot project, proses ini akan dilakukan di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, jika ini berhasil maka tahun berikutnya kita lakukan di seluruh embarkasi di Indonesia,” ungkapnya.
Dengan diberlakukannya proses keimigrasian Arab Saudi yang dilakukan di Indonesia, maka setelah mendarat di Bandara Arab Saudi, calhaj tidak perlu menjalani proses pemeriksaan keimigrasian lagi. Untuk mendukung proses pemeriksaan keimigrasian bagi calhaj, Ditjen Imigrasi juga telah berbenah dengan mempersiapkan sumber daya manusia, perangkat pemeriksa keimigrasian berupa Border Control Management (BCM), dan cap keimigrasian.
Direktur Lalu Lintas Keimigrasian Kemenkumham Cucu Koswala mengatakan, pihaknya telah menyiapkan Standard Operations Procedure (SOP) pemeriksaan paspor bagi calhaj dengan berkoordinasi dan bekerja sama dengan instansi terkait. “Paspor calhaj akan kita cap di embarkasi haji. Lalu sebelum berangkat, paspornya akan dicocokkan lagi dengan jamaah hajinya,” katanya.
Ditjen Imigrasi juga terus berusaha meningkatkan kepedulian jamaah haji bahwa paspor adalah dokumen penting yang harus dijaga dengan baik dalam melaksanakan perjalanan ibadah haji. Hal ini perlu dilakukan agar dokumen perjalanan tersebut tersimpan dengan baik dan jangan sampai tercecer atau hilang di perjalanan. “Pernah ada kejadian paspor jamaah haji yang hilang tercecer sehingga ketika sampai di Arab Saudi ditolak masuk dan harus dipulangkan,” ungkap Cucu.
Tahun ini Ditjen Imigrasi sudah menyelesaikan penerbitan paspor seluruh calhaj. Penerbitan paspor ini melalui pelayanan khusus bagi calhaj. Dukungan lain bagi calhaj yaitu fasilitas keimigrasian dalam embarkasi/debarkasi jamaah haji.
Pemeriksaan keimigrasian akan dilakukan di Embarkasi Aceh, Medan, Padang Palembang, Batam, Jakarta, Bekasi, Solo, Surabaya, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, dan Lombok. Ada juga Embarkasi antara yaitu di Gorontalo, Lampung, Palangkaraya, Jambi, dan Bengkulu. (Binti Mufarida)
(nfl)