Karantina Jamaah Umrah di Madinah: Tak Boleh Keluar, Paspor Ditahan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jika berencana umrah pada masa pandemi COVID-19, maka Anda harus siap-siap menjalani masa karantina super ketat di Tanah Suci. Penerapan karantina itu diberlakukan bagi jamaah asing guna memastikan tidak membawa virus COVID-19. Lalu bagaimana proses karantina itu?
Pantauan MNC Portal ketika jamaah umrah tiba di tempat karantina di Hotel Rove Madinah, mereka diminta langsung masuk kamar. Begitu masuk, maka tidak akan bisa keluar selama tiga hari.
Bahkan sanking ketatnya, paspor jamaah ditahan oleh petugas hotel/karantina. Sementara segala keperluan seperti makan, minum, dan lainnya diantar langsung ke kamar masing-masing. Padahal ketika situasi normal sebelum pandemi COVID-19, jamaah bebas keluar-masuk hotel.
Pada masa pandemi ini juga tidak diperkenankan menggelar manasik secara langsung, baik pada masa karantina di Tanah Air maupun di Tanah Suci. Contohnya puluhan jamaah umrah Indonesia yang sudah dikarantina di Hotel Rove Madinah hanya bisa menjalankan manasik secara virtual.
Pihak Konsorsium Kaaffah yang memberangkatkan puluhan jamaah itu, mengumumkan akan ada swab test Covid-19 di sela karantina. Swab test itu dilakukan oleh petugas medis Arab Saudi.
Untuk diketahui sekitar 24 jamaah umrah yang dibawa Konsorsium Kaaffah, akan menjalani swab test Covid-19 sekira pukul 16.00 waktu Madinah. Jika hasilnya negatif, maka dipersilakan menjalankan ibadah umrah.
Bagaimana jika didapati ada yang positif Covid-19? Kebijakannya yang positif lanjut karantina hingga sembuh.
"Saat ini saya menjalani karantina (di Hotel Rove Madinah, ini sudah hari kedua, jadwalnya sih sampai besok. Jadi nanti itu setelah Azhar akan dilakukan tes PCR secara kolektif," ucap salah satu jamaah asal Bintaro, Jakarta, Refiano (45).
Ia berharap hasil tes semua jamaah negatif sehingga bisa umrah bersama. "Mudah-mudahan kita semua Insya Allah hasilnya negatif," katanya.
Pantauan MNC Portal ketika jamaah umrah tiba di tempat karantina di Hotel Rove Madinah, mereka diminta langsung masuk kamar. Begitu masuk, maka tidak akan bisa keluar selama tiga hari.
Bahkan sanking ketatnya, paspor jamaah ditahan oleh petugas hotel/karantina. Sementara segala keperluan seperti makan, minum, dan lainnya diantar langsung ke kamar masing-masing. Padahal ketika situasi normal sebelum pandemi COVID-19, jamaah bebas keluar-masuk hotel.
Pada masa pandemi ini juga tidak diperkenankan menggelar manasik secara langsung, baik pada masa karantina di Tanah Air maupun di Tanah Suci. Contohnya puluhan jamaah umrah Indonesia yang sudah dikarantina di Hotel Rove Madinah hanya bisa menjalankan manasik secara virtual.
Pihak Konsorsium Kaaffah yang memberangkatkan puluhan jamaah itu, mengumumkan akan ada swab test Covid-19 di sela karantina. Swab test itu dilakukan oleh petugas medis Arab Saudi.
Untuk diketahui sekitar 24 jamaah umrah yang dibawa Konsorsium Kaaffah, akan menjalani swab test Covid-19 sekira pukul 16.00 waktu Madinah. Jika hasilnya negatif, maka dipersilakan menjalankan ibadah umrah.
Bagaimana jika didapati ada yang positif Covid-19? Kebijakannya yang positif lanjut karantina hingga sembuh.
"Saat ini saya menjalani karantina (di Hotel Rove Madinah, ini sudah hari kedua, jadwalnya sih sampai besok. Jadi nanti itu setelah Azhar akan dilakukan tes PCR secara kolektif," ucap salah satu jamaah asal Bintaro, Jakarta, Refiano (45).
Ia berharap hasil tes semua jamaah negatif sehingga bisa umrah bersama. "Mudah-mudahan kita semua Insya Allah hasilnya negatif," katanya.
(abd)