Hasil Pilkada Tak Bikin Golkar Berubah Pikiran Usung Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Hasil sementara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 tidak membuat Partai Golkar berubah pikiran dalam mengusung caon presiden pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.
Partai berlambang pohon beringin itu menegaskan tetap mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres), meski meraih sukses pada pilkada. Golkar mengklaim meraih kemenangan sebesar 53,22%.
"Apakah dengan hasil pilkada ini Partai Golkar juga akan mencalonkan diri sebagai presiden atau sebagai wakil presiden, yang jelas kalau presiden kita sudah mengusung Bapak Jokowi sebagai presiden pada tahun 2019 nanti," kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Frederick Paulus di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (29/6/2018).
Adapun sosok yang layak menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Presiden Jokowi di Pilpres 2019, menurut dia, perlu dibicarakan oleh para ketua umum partai politik (parpol) pendukung Jokowi.
"Yang paling penting tentunya wakil presiden ini sangat tergantung dari Bapak Jokowi itu sendiri," ujarnya.
Dia yakin cawapres pendamping Presiden Jokowi pada Pilpres 2019 akan ditetapkan sebelum pendaftaran kandidat pada Agustus mendatang. "Kita tunggu tanggal mainnya, yang jelas tidak lebih dari tanggal 10 Agustus berita itu pasti sudah A1 (pasti-red)," katanya.
Kemudian, lanjut dia, antara parpol pendukung Jokowi perlu merapatkan barisan untuk menghadapi Pilpres 2019. "Sudah lihat ya ketua umum Golkar (Airlangga Hartarto-red) kita sudah sowan ke PPP, itu satu upaya kita untuk membuat koalisi ini makin solid," katanya.
Partai berlambang pohon beringin itu menegaskan tetap mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres), meski meraih sukses pada pilkada. Golkar mengklaim meraih kemenangan sebesar 53,22%.
"Apakah dengan hasil pilkada ini Partai Golkar juga akan mencalonkan diri sebagai presiden atau sebagai wakil presiden, yang jelas kalau presiden kita sudah mengusung Bapak Jokowi sebagai presiden pada tahun 2019 nanti," kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Frederick Paulus di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (29/6/2018).
Adapun sosok yang layak menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Presiden Jokowi di Pilpres 2019, menurut dia, perlu dibicarakan oleh para ketua umum partai politik (parpol) pendukung Jokowi.
"Yang paling penting tentunya wakil presiden ini sangat tergantung dari Bapak Jokowi itu sendiri," ujarnya.
Dia yakin cawapres pendamping Presiden Jokowi pada Pilpres 2019 akan ditetapkan sebelum pendaftaran kandidat pada Agustus mendatang. "Kita tunggu tanggal mainnya, yang jelas tidak lebih dari tanggal 10 Agustus berita itu pasti sudah A1 (pasti-red)," katanya.
Kemudian, lanjut dia, antara parpol pendukung Jokowi perlu merapatkan barisan untuk menghadapi Pilpres 2019. "Sudah lihat ya ketua umum Golkar (Airlangga Hartarto-red) kita sudah sowan ke PPP, itu satu upaya kita untuk membuat koalisi ini makin solid," katanya.
(dam)