Jaring Pemilih Pemula, Kemendagri Pakai Strategi Jemput Bola
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Direktorat Jenderal Dukcapil Kemendagri, I Gede Suratha menjelaskan, untuk menjaring pemilih pemula, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggunakan strategi jemput bola ke SMA dan pondok pesantren (Ponpes).
Menurut Gede, cara ini efektif karena pemilih pemula terdata baik sedang menempuh jenjang pendidikan SMA/SMK. Dalam data layanan administrasi kependudukan 5 bulan terakhir, Gede menyebut jumlah penduduk yang belum merekam sekitar 10 jutaan dengan 6,9 juta adalah pemilih pemula dan sisanya 3 juta adalah nonpemilih pemula.
"Untuk 3 jutaan penduduk nonpemilih pemula kita perlu strategi khusus. Strategi ini diperlukan karena penduduk ini tidak semua proaktif walaupun sudah dilakukan jemput bola, kuncinya proaktif penduduk," kata Gede di Gedung Kemendagri, Jakarta, Sabtu (23/06/18).
I Gede memaparkan, selama 5 bulan ini rata-rata per hari adalah 34.074 rekaman. Kapasitas maksimal perekaman seluruh Indonesia adalah 327 ribu per hari. Sehingga, kapasitas yang tersedia belum digunakan secara menyeluruh.
"Andaikata jumlah penduduk yang merekam per hari sebesar 100.000 (seratus ribu) saja (hanya memanfaatkan 30% dari kapasitas yang ada), maka perekaman akan selesai di Desember 2018," ucapnya.
Kepala Pusat Penerangan Kemendagri, Bahtiar menjelaskan, Kantor dinas Dukcapil juga melakukan pelayanan di hari libur Lebaran sebanyak 244 dinas tersebar di 32 Provinsi.
"Ini menggembirakan karena menjadi satu satunya dinas yang secara masif masih memberikan layanan di hari libur Lebaran, kecuali provinsi Papua Barat dan Kaltara," ujar Bachtiar.
Dalam perkembangan layanan administrasi kependudukan 5 bulan terakhir sebagai berikut,
Jumlah perekaman setiap bulan (dengan 25 hari kerja):
Januari: 807200
Februari: 408331
Maret: 1198924
April: 1112759
Mei: 732087
Rata-rata perekaman per hari seluruh Indonesia:
Januari: 32288
Februari: 16333
Maret: 47357
April: 44510
Mei: 29283
Menurut Gede, cara ini efektif karena pemilih pemula terdata baik sedang menempuh jenjang pendidikan SMA/SMK. Dalam data layanan administrasi kependudukan 5 bulan terakhir, Gede menyebut jumlah penduduk yang belum merekam sekitar 10 jutaan dengan 6,9 juta adalah pemilih pemula dan sisanya 3 juta adalah nonpemilih pemula.
"Untuk 3 jutaan penduduk nonpemilih pemula kita perlu strategi khusus. Strategi ini diperlukan karena penduduk ini tidak semua proaktif walaupun sudah dilakukan jemput bola, kuncinya proaktif penduduk," kata Gede di Gedung Kemendagri, Jakarta, Sabtu (23/06/18).
I Gede memaparkan, selama 5 bulan ini rata-rata per hari adalah 34.074 rekaman. Kapasitas maksimal perekaman seluruh Indonesia adalah 327 ribu per hari. Sehingga, kapasitas yang tersedia belum digunakan secara menyeluruh.
"Andaikata jumlah penduduk yang merekam per hari sebesar 100.000 (seratus ribu) saja (hanya memanfaatkan 30% dari kapasitas yang ada), maka perekaman akan selesai di Desember 2018," ucapnya.
Kepala Pusat Penerangan Kemendagri, Bahtiar menjelaskan, Kantor dinas Dukcapil juga melakukan pelayanan di hari libur Lebaran sebanyak 244 dinas tersebar di 32 Provinsi.
"Ini menggembirakan karena menjadi satu satunya dinas yang secara masif masih memberikan layanan di hari libur Lebaran, kecuali provinsi Papua Barat dan Kaltara," ujar Bachtiar.
Dalam perkembangan layanan administrasi kependudukan 5 bulan terakhir sebagai berikut,
Jumlah perekaman setiap bulan (dengan 25 hari kerja):
Januari: 807200
Februari: 408331
Maret: 1198924
April: 1112759
Mei: 732087
Rata-rata perekaman per hari seluruh Indonesia:
Januari: 32288
Februari: 16333
Maret: 47357
April: 44510
Mei: 29283
(maf)