Kehadiran Yahya Cholil Penuhi Undangan Israel Tak Bisa Dibenarkan

Rabu, 13 Juni 2018 - 15:33 WIB
Kehadiran Yahya Cholil Penuhi Undangan Israel Tak Bisa Dibenarkan
Kehadiran Yahya Cholil Penuhi Undangan Israel Tak Bisa Dibenarkan
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Hukum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Ikhsan Abdullah mengatakan, dalam konteks internasional kehadiran Yahya Cholil Staquf dapat diartikan sebagai bentuk legitimasi dan recognize masyarakat dan Ulama Indonesia kepada kejahatan Israel.

"Karena Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi sosial keagamaan Islam terbesar di Indonesia dan memiliki perwakilan di berbagai negara dan jamaahnya berpuluh juta," kata Ikhsan Abdullah, Rabu (13/6/2018).

Ikhsan yang juga kader NU ini menilai, kehadiran Yahya Staquf di forum Yahudi itu tidak sejalan dengan politik luar negeri RI, yang menentang keras pendudukan dan kejahatan Israel kepada rakyat Palestina.

"Sebagai bangsa yang beradab dan telah menempatkan Pancasila sebagai cara pandang hidup bangsa (Way of Life) sila ke 2 Pancasila sudah jelas kemanusiaan yang adil dan beradab dan mengabil garis politik luar negeri yang bebas aktif," ucapnya.

"Bagaimana Indonesia melalui Menlu Retno Marsudi mengutuk keras tindakan kebiadaban Israel atas pembantaian rakyat dan anak-anak Palestina yang tidak berdosa," tambahnya.

(Baca juga: Ketua PBNU Sebut Tak Ada Kerja Sama NU-Israel!)

Kata Ikhsan Abdullah memori masyarakat ini perlu disegarkan kembali bagaimana kita sebagai bangsa Indonesia berhutang budi kepada rakyat dan pemerintahan Palestina di pengasingan.

"Pada tahun 1948 Palestina sebagai negara Arab yang pertama kali me-reqognize (mengakui) Indonesia sebagai negara merdeka bersama dengan mesir di saat negara-negara Internasional menunggu dan tidak bersikap atas kemerdekaan Republik Indonesia yang kita cintai ini," ungkapnya.

"Pertanyaan besar dan perlu dijawab, apakah bila Yahya Cholil itu bukan Pengurus PBNU dan bukan Chatib Syuriah dia juga diundang oleh zionis Israel si Yahudi yang biadab" tegasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7148 seconds (0.1#10.140)