JK Dinilai Masih Ideal sebagai Pendamping Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Momen bulan Ramadhan dimanfaatkan para relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) untuk merapatkan barisan. Setelah empat tahun lalu bahu membahu mengusung duet tersebut ke kursi Presiden dan Wakil Presiden RI, pekan ini dianggap saat yang tepat untuk menggalang kembali kekuatan.
Momen Buka Puasa Bersama yang akan digelar di Hotel Horison Bandung, Minggu, 10 Juni, akan dimanfaatkan para relawan untuk berkumpul dan bersilaturrahmi. Mereka juga akan membahas situasi politik Tanah Air yang semakin memanas jelang Pemilihan Legislatif 2018 dan Pemilihan Presiden 2019.
Menurut inisiator acara yang juga Wakil Sekjen Institut Lembang 9, Rian Andi Sumarno, acara ini sangat penting karena sejak pemerintahan Jokowi-JK sudah berjalan, sangat jarang para relawan berkumpul bersama lagi.
"Momennya memang buka puasa bersama. Tentu saja kita juga akan membahas berbagai strategi jelang Pilpres. Tetapi yang paling utama kami ingin menunjukkan bahwa relawan Jokowi-JK tetap solid," jelas Rian, Rabu, 7 Juni.
Relawan Jokowi-JK yang berada di wilayah Jawa Barat, jumlahnya cukup besar. Menurut Rian, mereka berasal dari berbagai kelompok yang dulu sangat aktif saat Pilpres 2018 digelar. Selain IL9, relawan berasal dari Barkowi, Pospera, Bara JP, Pemuda Indonesia Hebat, Pos Raya, dan Seknas Jokowi.
Apakah momen nanti akan kembali mendukung JK sebagai pendamping Jokowi di Pilpres 2019? Rian mengaku sebagian besar relawan masih mengharapkannya.
"Sosok JK masih yang paling ideal sebagai pendamping Jokowi. Tetapi kita masih menunggu apakah undang-undang membolehkannya. Kita lihat saja," terang Rian, sosok yang juga dikenal publik sebagai pendiri Pusaka Trisakti (Puskatri) ini.
Mengenai pencalonan JK, saat ini beberapa kelompok dan perorangan sedang melakukan uji materi terhadap undang undang di Mahkamah Konstitusi.
"Apapun keputusan MK nantinya momen kebersamaan ini tetap harus kita jaga. Sesama relawan harus tetap menjalin komunikasi. Kita sudah pernah membuktikannya saat mengantar Duet Nusantara ini menjadi pemenang Pilpres 2014 lalu," tandas Rian.
Momen Buka Puasa Bersama yang akan digelar di Hotel Horison Bandung, Minggu, 10 Juni, akan dimanfaatkan para relawan untuk berkumpul dan bersilaturrahmi. Mereka juga akan membahas situasi politik Tanah Air yang semakin memanas jelang Pemilihan Legislatif 2018 dan Pemilihan Presiden 2019.
Menurut inisiator acara yang juga Wakil Sekjen Institut Lembang 9, Rian Andi Sumarno, acara ini sangat penting karena sejak pemerintahan Jokowi-JK sudah berjalan, sangat jarang para relawan berkumpul bersama lagi.
"Momennya memang buka puasa bersama. Tentu saja kita juga akan membahas berbagai strategi jelang Pilpres. Tetapi yang paling utama kami ingin menunjukkan bahwa relawan Jokowi-JK tetap solid," jelas Rian, Rabu, 7 Juni.
Relawan Jokowi-JK yang berada di wilayah Jawa Barat, jumlahnya cukup besar. Menurut Rian, mereka berasal dari berbagai kelompok yang dulu sangat aktif saat Pilpres 2018 digelar. Selain IL9, relawan berasal dari Barkowi, Pospera, Bara JP, Pemuda Indonesia Hebat, Pos Raya, dan Seknas Jokowi.
Apakah momen nanti akan kembali mendukung JK sebagai pendamping Jokowi di Pilpres 2019? Rian mengaku sebagian besar relawan masih mengharapkannya.
"Sosok JK masih yang paling ideal sebagai pendamping Jokowi. Tetapi kita masih menunggu apakah undang-undang membolehkannya. Kita lihat saja," terang Rian, sosok yang juga dikenal publik sebagai pendiri Pusaka Trisakti (Puskatri) ini.
Mengenai pencalonan JK, saat ini beberapa kelompok dan perorangan sedang melakukan uji materi terhadap undang undang di Mahkamah Konstitusi.
"Apapun keputusan MK nantinya momen kebersamaan ini tetap harus kita jaga. Sesama relawan harus tetap menjalin komunikasi. Kita sudah pernah membuktikannya saat mengantar Duet Nusantara ini menjadi pemenang Pilpres 2014 lalu," tandas Rian.
(maf)