Perusahaan India Siap Dukung Industri Pertahanan Nasional
A
A
A
JAKARTA - Manoj Kumar Udhyog (MKU) Pvt Ltd perusahaan asal India secara resmi akan membuka investasi di industri pertahanan Indonesia.Rencana itu untuk mendukung kerja sama bilateral antara Indonesia dengan India yang salah satunya mengenai pembaruan kerja sama di bidang pertahanan dan produksi sejumlah industri strategis.
“Investasi ini sebagai tindak lanjut dari sembilan kesepakatan yang telah ditanda tangani antara Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri India Narendra Modi beberapa waktu lalu, salah satunya, yaitu persetujuan antara Pemerintah RI dan Indonesia mengenai kerja sama dalam bidang pertahanan,” ujar Direktur PT Panorama Graha Teknologi, Aloys Sutarto yang merupakan representative dari MKU Pvt. Ltd di Jakarta, melalui siaran persnya, Rabu (6/6/2018).
MKU adalah sebuah perusahaan pertahanan asal India dan bagian dari GKG Group. Perusahaan ini memproduksi berbagai peralatan perlindungan dan pengawasan untuk personil maupun platform (darat, laut, dan udara) seperti bullet proof jacket, hard armor plate, bullet proof helmet dan shields.
Visi MKU, yakni membina dan membangun lingkungan yang aman dan nyaman dengan meningkatkan kemampuan serta mengurangi risikonya. Misinya adalah menyediakan keamanan dan keunggulan terhadap prajurit pada situasi genting.
Menurut Sutarto, salah satu keuntungan Indonesia mengenai keberadaan MKU, yaitu Indonesia akan memiliki 100 persen produk “body armor” yang seluruh komponen dan bagiannya adalah hasil buatan Indonesia dan bukan hanya assembly-nya. Selain itu, keberadaan MKU juga akan menyerap tenaga kerja minimum 400 orang tenaga.
“Selain untuk kebutuhan nasional, produk kami juga bisa diekspor ke luar negeri, baik di tingkat negara-negara ASEAN maupun negara yang tergabung di OKI sehingga bisa meningkatkan pendapatan negara dari sektor ekspor,” kata Sutarto.
Selain itu, sambung dia, pembangunan peralatan industri pertahanan sangat sejalan dengan konsep Nawacita yang diusung oleh Presiden Jokowi, yakni tentang kemandirian bangsa. Didirikannya industri pendukung pertahanan di Indonesia secara langsung juga akan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana bagi personel pertahanan dan keamanan nasional.
Dia mengatakan, saat ini MKU juga telah bekerja sama dengan PT Panorama Graha Teknologi dalam pemasaran produknya. “Melalui PT Panorama Graha Teknologi, MKU juga terbuka untuk bekerja sama dengan BUMN untuk mengembangkan produk dan usahanya,” tutur Sutarto.
“Investasi ini sebagai tindak lanjut dari sembilan kesepakatan yang telah ditanda tangani antara Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri India Narendra Modi beberapa waktu lalu, salah satunya, yaitu persetujuan antara Pemerintah RI dan Indonesia mengenai kerja sama dalam bidang pertahanan,” ujar Direktur PT Panorama Graha Teknologi, Aloys Sutarto yang merupakan representative dari MKU Pvt. Ltd di Jakarta, melalui siaran persnya, Rabu (6/6/2018).
MKU adalah sebuah perusahaan pertahanan asal India dan bagian dari GKG Group. Perusahaan ini memproduksi berbagai peralatan perlindungan dan pengawasan untuk personil maupun platform (darat, laut, dan udara) seperti bullet proof jacket, hard armor plate, bullet proof helmet dan shields.
Visi MKU, yakni membina dan membangun lingkungan yang aman dan nyaman dengan meningkatkan kemampuan serta mengurangi risikonya. Misinya adalah menyediakan keamanan dan keunggulan terhadap prajurit pada situasi genting.
Menurut Sutarto, salah satu keuntungan Indonesia mengenai keberadaan MKU, yaitu Indonesia akan memiliki 100 persen produk “body armor” yang seluruh komponen dan bagiannya adalah hasil buatan Indonesia dan bukan hanya assembly-nya. Selain itu, keberadaan MKU juga akan menyerap tenaga kerja minimum 400 orang tenaga.
“Selain untuk kebutuhan nasional, produk kami juga bisa diekspor ke luar negeri, baik di tingkat negara-negara ASEAN maupun negara yang tergabung di OKI sehingga bisa meningkatkan pendapatan negara dari sektor ekspor,” kata Sutarto.
Selain itu, sambung dia, pembangunan peralatan industri pertahanan sangat sejalan dengan konsep Nawacita yang diusung oleh Presiden Jokowi, yakni tentang kemandirian bangsa. Didirikannya industri pendukung pertahanan di Indonesia secara langsung juga akan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana bagi personel pertahanan dan keamanan nasional.
Dia mengatakan, saat ini MKU juga telah bekerja sama dengan PT Panorama Graha Teknologi dalam pemasaran produknya. “Melalui PT Panorama Graha Teknologi, MKU juga terbuka untuk bekerja sama dengan BUMN untuk mengembangkan produk dan usahanya,” tutur Sutarto.
(dam)