Koalisi Keumatan Pernah Jungkalkan Kekuatan Politik Besar di Jakarta

Selasa, 05 Juni 2018 - 14:12 WIB
Koalisi Keumatan Pernah Jungkalkan Kekuatan Politik Besar di Jakarta
Koalisi Keumatan Pernah Jungkalkan Kekuatan Politik Besar di Jakarta
A A A
JAKARTA - Koalisi keumatan yang dimotori Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Bulan Bintang (PBB) dinilai memiliki kans besar untuk terbentuk.

Namun demikian, koalisi yang pembentukannya didorong Habib Rizieq Shihab dari Makkah itu tidak memiliki kehususan lantaran berisi tokoh dan partai politik yang selama ini berada di barisan oposisi.

"Dilihat dari aktor dan gabungan partainya, ini memang aktor yang sudah lama selalu kritis terhadap pemerintah, termasuk PAN yang merupakan bagian dari pemerintah tapi sikapnya belakangan ini seperti oposisi dari dalam," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno kepada SINDOnews, Selasa (5/6/2018).

Lebih lanjut, Adi mengatakan koalisi keumatan dibentuk sebagai upaya untuk merawat momentum pemosisian partai-partai anggota koalisi sebagai partai pembela umat. Posisioning tersebut, lanjut Adi, terbukti saat umat berhasil menjungkalkan satu raksasa politik di Jakarta dengan mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di pilkada lalu.

"Jadi momentum inilah yang mau dirawat oleh Habib Rizieq dan partai-partai oposisi, tentang eksistensi mereka dikancah politik dengan memosisikan diri sebagai partai pembela umat," ucap Adi.

Meski banyak kritik yang ditujukan kepada koalisi keumatan lantaran dinilai terus-menerus mengkapitalisasi agama dan sentimen identitas untuk meraup dukungan, Adi menyebut, Rizieq dan partai-partai oposisi akan tetap jalan terus.

"Bagi Habib Rizieq dan yang lain, nggak penting kritik seperti itu. Karena mereka pernah menjungkalkan satu kekuatan politik besar di Jakarta," ucap Adi.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6072 seconds (0.1#10.140)