SYL Tegaskan Pemimpin Harus Rajin Temui Warga

Jum'at, 25 Mei 2018 - 18:20 WIB
SYL Tegaskan Pemimpin Harus Rajin Temui Warga
SYL Tegaskan Pemimpin Harus Rajin Temui Warga
A A A
JAKARTA - Mantan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, bahwa seorang pemimpin harus turun ke bawah untuk menemui masyarakat. Sehingga masyarakat itu bisa menilai pemimpinnya.

"Bagaimana bisa mengerti persoalan kalau tidak pernah ke lapangan dan bertemu warga. Saya hanya bisa menyatakan, masyarakat punya logika dan pilihan masing-masing. Saya tahu itu karena pernah jadi pelayanan masyarakat, sebagai bupati dan gubernur," kata SYL dalam keterangannya, Jumat (25/5/2018).

Dia menambahkan, dengan cara turun ke bawah terus, maka keinginan masyarakat bisa diketahui. Dia melanjutkan, cara tersebut lebih dari sekadar memasang baliho.

"Dengan cara itu, politisi tidak hanya mengenalkan diri pada warga. Politisi juga bisa bersentuhan langsung dan menyerap apa yang sebenarnya diinginkan warga," katanya.

Hal demikian dikatakan SYL menanggapi hasil penelitian lembaga Charta Politica, Senin 21 Mei 2018. Nama seperti Joko Widodo (Jokowi) paling atas, bersaing dengan Jusuf Kalla, Prabowo Subianto, Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan dalam penelitian itu.

Dari lima teratas itu hanya Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Partai Politik (Parpol). Berdasarkan penelitian itu, Ketum Parpol Golkar Airlangga Hartarto 13%, PPP Romahurmuziy 12,3%, PKS Sohibul Iman 11,9%, serta PSI Grace Natalie 10,1%. Dimana tak sampai 15 persen tingkat popularitasnya.

Masih lebih unggul Gubernur Jawa Timur Soekarwo 19,7%, dan mantan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (SYL) 17%. SYL mengaku tak tahu bahwa dirinya meraih posisi diatas sebagian para ketua umumm yang sudah nampang di berbagai tempat. "Tahu hanya dari Medsos dan telah dimuat di media," tutur Politikus Partai Nasdem ini.

Kendati demikian, SYL tak menampik bahwa jabatan yang dulu pernah diembannya sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), dimana mengharuskannya berkeliling Indonesia, sehingga mengerti persoalan di banyak provinsi.

"Mungkin gara-gara itu (keliling Indonesia), Alhamdulillah, masih ada yang mengenal saya. Karena saya tidak memasang baliho di mana-mana," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7851 seconds (0.1#10.140)