Pilpres 2019 Diprediksi Diikuti Tiga Poros, Ini Penjelasannya

Kamis, 10 Mei 2018 - 16:10 WIB
Pilpres 2019 Diprediksi Diikuti Tiga Poros, Ini Penjelasannya
Pilpres 2019 Diprediksi Diikuti Tiga Poros, Ini Penjelasannya
A A A
JAKARTA - Meski masih sebatas wacana, pembentukan poros ketiga mendapat perhatian dari pemilih atau responden. Adalah temuan lembaga survei Roda Tiga Konsultan (RTK) yang mengungkap skenario tiga poros koalisi yang akan terjadi pada pemilu presiden 2019 mendatang.

Menurut Direktur Riset dan Data RTK, Rikola Fedri tiga poros koalisi itu adalah poros Joko Widodo (Jokowi), poros Prabowo Subianto dan Poros Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dia mengatakan, untuk skenario tiga poros koalisi, Jokowi dipasangkan dengan cawapres siapa pun, elektabilitasnya tidak ada yang melebihi 50 persen.

"Sementara Prabowo dipasangkan dengan cawapres siapa pun hanya berkisar di angka 20%," kata Rikola saat rilis survei di Cafe Mandailing, Lebak Bulus, Kamis (10/5/2018).

Rikola menambahkan, untuk poros ketiga dengan berbagai macam variasi pasangan capres dan cawapres belum ada yang melampaui 10%. Namun dengan undecided voters yang masih berkisar di angka 20%.

"Dan belum ada pasangan capres dan cawapres yang mencapai elektabilitas di atas 50%, maka besar kemungkinan pilpres berlangsung dalam dua putaran," ungkapnya.

Dia menjelaskan, pada simulasi skenario dua poros koalisi baik itu koalisi poros Jokowi vs Prabowo+SBY maupun koalisi poros Jokowi+SBY vs koalisi Prabowo, Jokowi dipasangkan dengan beberapa nama cawapres tidak ada yang melibihi 50%.

"Kecuali jika Jokowi berpasangan dengan AHY (51,3%) berhadapan dengan Prabowo-Sohibul 28,6%," ujarnya.

Rikola menyebutkan, survei ini dilakukan sejak 21 April sampai 2 Mei 2018 dengan responden 1610 yang terpilih dari 161 desa/kelurahan di 33 provinsi di indonesia yang dilakukan secara acak.

Populasi survei adalah seluruh WNI yang berusia 17 tahun keatas. Metodologi survei menggunakan stratified systemic random sampling dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error 2,5%.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7252 seconds (0.1#10.140)