Megawati: Tak Ada Negara Mandiri Tanpa Periset Hebat

JAKARTA - Presiden kelima Indonesia, Megawati Soekarnoputri menginginkan adanya kenaikkan anggaran riset dan penelitian.

Megawati menilai saat ini anggaran riset terlalu sedikit. Bahkan turun bla dibandingkan dengan tahun sebelumnya. "Pada tahun 2016 anggarannya 0,54%, tahun 2018 menjadi 0,48%. Masa turun sih bukannya naik," kata Megawati dalam Diskusi Nasional bertema Meningkatkan Inovasi Iptek untuk Mendorong Industri Dalam Negeri Mewujudkan Ekonomi Pancasila di Jakarta, Rabu (9/5/2018).

Tidak hanya persoalan anggaran, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga menyinggung usia pensiun peneliti.

Menurut dia, 60 tahun bukan menjadi batas usia periset untuk melakukan penelitian. "Usia bukan menjadi indikator peneliti untuk berhenti, tapi penurunan daya ingat itu yang bisa dijadikan indikator peneliti untuk pensiun," tambahnya

Megawati mengakui pemerintah masih kraung memerhatikan warganya yang bersekolah di luar negeri. Dia berhadap lulusan luar negeri yang kembali ke Tanah Air mendapatkan gaji setara dengan warga negara asing yang bekerja di Indonesia.

"Tidak ada industri yang kuat tanpa ada periset yang kuat. Tidak ada satu negara pun yang mandiri berdiri sendiri kalau di dalamnya tidak ada periset yang hebat," tuturnya.