Rommy: Jika Dipilih Pak Jokowi, Saya Harus Siap
A
A
A
SEMARANG - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy siap menyalonkan diri menjadi wakil presiden (cawapres) apabila bakal calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuknya menjadi pendamping dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.
Namun apabila Jokowi menentukan pilihan lain, PPP tetap akan all out berjuang untuk memenangkan Jokowi. “Jika saya dipilih Pak Jokowi, sebagai Ketua Umum DPP PPP, saya harus siap. Kalau memang negara memanggil, rakyat membutuhkan tidak boleh ada kata tidak siap. Sebaliknya, jika tidak dipilih saya tidak galau dan siap memenangkan Pak Jokowi,” tutur pria yang biasa disapa Rommy itu kepada wartawan seusai memberikan ceramah dalam acara Santri Creativity Party 2018 yang digelar pondok pesantren Wakaf Literasi Islam Indonesia (Wali) Candirejo, Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin 7 Mei 2018 malam.
Dalam Mukernas PPP Juli 2017 lalu, kata dia, partai berlambang Kakbah itu menentukan sikap politik untuk mendukung Jokowi maju pada Pilpres 2019. “Kita dukung Pak Jokowi. Kita tidak mensyaratkan wakilnya dari PPP kok. Yang paling penting bagi PPP adalah Jokowi bisa mendapatkan kemenangan untuk periode kedua serta mewujudkan visi, misi yang sudah on the track,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pembahasan bakal calon wakil presiden akan dilakukan bersama Jokowi setelah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 Juni 2018. Jika nantinya Jokowi memilih wapres dari partai lain, PPP tetap bersatu dengan partai koalisi untuk mendukung pemenangan Jokowi menjadi Presiden periode 2019-2024.
Dia mengungkapkan, dalam temu alim ulama PPP di Semarang beberapa waktu lalu, PPP memunculkan kriteria-kriteria Wapres mendatang. Adapun kreteria itu antara lain figur yang memiliki integritas, tidak ada persoalan moril dan hukum, santun, santri, berjiwa ulama, mimiliki kompetensi menjadi cawaprea dan muda.
“Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat. Untuk dipilih secara langsung seorang presiden tentu harus didampingi seorang wakil presiden yang mempresentasikan demografi pemilih,” tandasnya.
Dia menjelaskan, sebanyak 40% pemilih atau sekitar 80 juta orang berusia 40 tahun ke bawah. Oleh karena itu, kata dia, kelompok demografi masyarakat ini harus diperhatikan.
“Kenapa muda menjadi salah satu persyaratan yang disampaikan para ulama, karena 40% pemilih usianya 40 tahun ke bawah. Demografi itu harus diperhatikan,” tuturnya.
(dam)
Namun apabila Jokowi menentukan pilihan lain, PPP tetap akan all out berjuang untuk memenangkan Jokowi. “Jika saya dipilih Pak Jokowi, sebagai Ketua Umum DPP PPP, saya harus siap. Kalau memang negara memanggil, rakyat membutuhkan tidak boleh ada kata tidak siap. Sebaliknya, jika tidak dipilih saya tidak galau dan siap memenangkan Pak Jokowi,” tutur pria yang biasa disapa Rommy itu kepada wartawan seusai memberikan ceramah dalam acara Santri Creativity Party 2018 yang digelar pondok pesantren Wakaf Literasi Islam Indonesia (Wali) Candirejo, Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin 7 Mei 2018 malam.
Dalam Mukernas PPP Juli 2017 lalu, kata dia, partai berlambang Kakbah itu menentukan sikap politik untuk mendukung Jokowi maju pada Pilpres 2019. “Kita dukung Pak Jokowi. Kita tidak mensyaratkan wakilnya dari PPP kok. Yang paling penting bagi PPP adalah Jokowi bisa mendapatkan kemenangan untuk periode kedua serta mewujudkan visi, misi yang sudah on the track,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pembahasan bakal calon wakil presiden akan dilakukan bersama Jokowi setelah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 Juni 2018. Jika nantinya Jokowi memilih wapres dari partai lain, PPP tetap bersatu dengan partai koalisi untuk mendukung pemenangan Jokowi menjadi Presiden periode 2019-2024.
Dia mengungkapkan, dalam temu alim ulama PPP di Semarang beberapa waktu lalu, PPP memunculkan kriteria-kriteria Wapres mendatang. Adapun kreteria itu antara lain figur yang memiliki integritas, tidak ada persoalan moril dan hukum, santun, santri, berjiwa ulama, mimiliki kompetensi menjadi cawaprea dan muda.
“Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat. Untuk dipilih secara langsung seorang presiden tentu harus didampingi seorang wakil presiden yang mempresentasikan demografi pemilih,” tandasnya.
Dia menjelaskan, sebanyak 40% pemilih atau sekitar 80 juta orang berusia 40 tahun ke bawah. Oleh karena itu, kata dia, kelompok demografi masyarakat ini harus diperhatikan.
“Kenapa muda menjadi salah satu persyaratan yang disampaikan para ulama, karena 40% pemilih usianya 40 tahun ke bawah. Demografi itu harus diperhatikan,” tuturnya.
(dam)