Hari Bidan Sedunia, Mega Minta Jokowi Angkat 4.153 Bidan dan Dokter PTT
A
A
A
JAKARTA - Mantan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri mengatakan, angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan di Indonesia mengalami penurunan. Berdasarkan data, pada 2015, tercatat ada 4.999 orang/1000 kelahiran. Tahun 2016, sejumlah 4912/1000 kelahiran. Sementara, pada 2017, menjadi 1712/1000 kelahiran.
"Sehingga rata-rata sekitar 305 Ibu meninggal dari setiap 100 ribu kelahiran setiap tahunnya, padahal target MDGs minimal 102 per 100 ribu kelahiran," kata Megawati melalui pesan elektronik yang diterima SINDOnews, Sabtu (5/5/2018).
Menurut Mega, di Indonesia, mayoritas kelahiran dibantu oleh Bidan (sekitar lebih dari 60%). Mereka bertugas hingga desa-desa terpencil dan sangat terpencil.
Tentu, lanjut dia, memperjuangkan AKI tidak dapat dipisahkan dengan perbaikan nasib para bidan itu sendiri. Salah satunya adalah status kerja yang pasti bagi mereka yang menjadi ujung tombak kesehatan.
"Saya apresiasi dan berterima kasih atas langkah Pemerintah Jokowi-JK, khususnya Menteri Kesehatan RI. Pada 21 Februari 2017 telah diangkat 39.000 ribu Bidan dan Dokter yang bersatus PTT (Pegawai Tidak Tetap) SK Kemenkes menjadi PNS," kata Ketum PDIP tersebut.
Namun demikian, masih tersisa 4.153 Bidan dan Dokter PTT Kemenkes yang Belum mendapat kepastian (ditambah 68 dokter umum dan dokter gigi). "Saya mendapatkan informasi alasannya karena usia mereka di atas 35 tahun saat ini. Di berbagai kesempatan saya selalu katakan, mereka “tua” dalam pengabdian," tegas.
Pengangkatan menjadi Pegawai Tetap Negara untuk profesi-profesi Pekerja Pelayan Publik harus memperhitungkan pula pengabdian dan kebutuhan negara atas kehadiran mereka yang menjadi garda terdepan dijalankannya program-program Pemerintah.
"Di hari Bidan Internasional ini, saya nyatakan mendukung Pemerintah Jokowi-JK untuk mengangkat tenaga kesehatan, termasuk para Bidan berusia 35 tahun ke atas untuk menjadi PNS," pintanya.
Menurutnya, kualitas kerja yang optimal dari Pekerja Pelayan Publik, termasuk di Bidang Kesehatan, lahir dari sistem yang berkeadilan.
"Untuk anak-anakku tercinta, Bidan di seluruh Indonesia, selamat Hari Bidan Internasional. Teruslah bekerja dengan semangat pengabdian bagi negara. Terima kasih atas dharma baktimu selama ini," pungkasnya.
Perlu diketahui, hari ini, 5 Mei 2018 adalah Hari Bidan Sedunia atau International Midwives’ Day (IMD). Hari Bidan Sedunia pertama kali dirayakan pada 5 Mei 1991 dan sejak itu dirayakan di lebih dari 50 negara di dunia. Ide dari peringatan ini yaitu untuk menghormati jasa para bidan yang pada 1987 mengadakan International Confederation of Midwives (ICM) Conference di Belanda.
Misi dari ICM itu sendiri adalah mengakomodasi aspirasi bidan di seluruh dunia dalam perjuangan membantu persalinan, menyelamatkan ibu melahirkan dan bayi yang dilahirkan, di mana pun mereka berada.
Dunia mengakui perjuangan para Bidan dalam membantu menyelamatkan ibu melahirkan dan bayinya, serta memberikan pendampingan kesehatan ibu pasca melahirkan dan balita.
(pur)
"Sehingga rata-rata sekitar 305 Ibu meninggal dari setiap 100 ribu kelahiran setiap tahunnya, padahal target MDGs minimal 102 per 100 ribu kelahiran," kata Megawati melalui pesan elektronik yang diterima SINDOnews, Sabtu (5/5/2018).
Menurut Mega, di Indonesia, mayoritas kelahiran dibantu oleh Bidan (sekitar lebih dari 60%). Mereka bertugas hingga desa-desa terpencil dan sangat terpencil.
Tentu, lanjut dia, memperjuangkan AKI tidak dapat dipisahkan dengan perbaikan nasib para bidan itu sendiri. Salah satunya adalah status kerja yang pasti bagi mereka yang menjadi ujung tombak kesehatan.
"Saya apresiasi dan berterima kasih atas langkah Pemerintah Jokowi-JK, khususnya Menteri Kesehatan RI. Pada 21 Februari 2017 telah diangkat 39.000 ribu Bidan dan Dokter yang bersatus PTT (Pegawai Tidak Tetap) SK Kemenkes menjadi PNS," kata Ketum PDIP tersebut.
Namun demikian, masih tersisa 4.153 Bidan dan Dokter PTT Kemenkes yang Belum mendapat kepastian (ditambah 68 dokter umum dan dokter gigi). "Saya mendapatkan informasi alasannya karena usia mereka di atas 35 tahun saat ini. Di berbagai kesempatan saya selalu katakan, mereka “tua” dalam pengabdian," tegas.
Pengangkatan menjadi Pegawai Tetap Negara untuk profesi-profesi Pekerja Pelayan Publik harus memperhitungkan pula pengabdian dan kebutuhan negara atas kehadiran mereka yang menjadi garda terdepan dijalankannya program-program Pemerintah.
"Di hari Bidan Internasional ini, saya nyatakan mendukung Pemerintah Jokowi-JK untuk mengangkat tenaga kesehatan, termasuk para Bidan berusia 35 tahun ke atas untuk menjadi PNS," pintanya.
Menurutnya, kualitas kerja yang optimal dari Pekerja Pelayan Publik, termasuk di Bidang Kesehatan, lahir dari sistem yang berkeadilan.
"Untuk anak-anakku tercinta, Bidan di seluruh Indonesia, selamat Hari Bidan Internasional. Teruslah bekerja dengan semangat pengabdian bagi negara. Terima kasih atas dharma baktimu selama ini," pungkasnya.
Perlu diketahui, hari ini, 5 Mei 2018 adalah Hari Bidan Sedunia atau International Midwives’ Day (IMD). Hari Bidan Sedunia pertama kali dirayakan pada 5 Mei 1991 dan sejak itu dirayakan di lebih dari 50 negara di dunia. Ide dari peringatan ini yaitu untuk menghormati jasa para bidan yang pada 1987 mengadakan International Confederation of Midwives (ICM) Conference di Belanda.
Misi dari ICM itu sendiri adalah mengakomodasi aspirasi bidan di seluruh dunia dalam perjuangan membantu persalinan, menyelamatkan ibu melahirkan dan bayi yang dilahirkan, di mana pun mereka berada.
Dunia mengakui perjuangan para Bidan dalam membantu menyelamatkan ibu melahirkan dan bayinya, serta memberikan pendampingan kesehatan ibu pasca melahirkan dan balita.
(pur)